TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, berharap agar Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi Kabinet Merah Putih setelah enam bulan sampai satu tahun kabinet Prabowo itu berjalan. Evaluasi itu dilakukan untuk melihat efektifitas kerja kabinet gemuk dari Prabowo tersebut.

"Harapan kami bapak presiden bisa mengevaluasi enam bulan atau satu tahun perjalanan kabinet ini. Fairness-nya tercapai," kata Said di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa, 22 Oktober 2024.

Said memahami jika berbagai pihak menilai kabinet Prabowo merupakan kabinet yang gemuk. Sebab komposisi kabinet Prabowo terdiri atas 41 kementerian dan 7 kementerian koordinator, serta sejumlah badan atau lembaga negara lainnya.

Ahad lalu, Prabowo mengumumkan nomenklatur kabinetnya. Satu hari berikutnya, Prabowo melantik 48 menteri serta sejumlah kepala badan di Istana Kepresidenan. Prabowo juga mengangkat 56 wakil menteri dalam kabinetnya serta beberapa orang staf khusus presiden.

Menurut Said, Presiden Prabowo pasti sudah memperhitungkan dengan matang sebelum membuat keputusan tentang komposisi kabinetnya tersebut. Misalnya, arah kebijakan yang akan dicapai.

"Artinya bahwa presiden sudah memperhitungkan tentang arah kebijakan yang mau dicapai dalam waktu tempo yang sesingkat-singkatnya dan secepatnya-cepatnya, karena presiden akan ngebut bekerja," kata dia.

Ia juga meyakini Presiden Prabowo sudah menghitung arah kebijakan yang hendak dikejar dalam pemerintahannya. "Beri kesempatan, pasti bapak presiden juga akan mengevaluasi," katanya.

Ketua Badan Anggaran DPR ini juga menyinggung anggaran yang dibutuhkan oleh pemerintahan Prabowo. Ia mengatakan DPR sudah mempersiapkan kebutuhan anggaran yang akan mengakomodasi kinerja kabinet Prabowo. "Tinggal nanti kami yakin kalau ini berjalan smooth sesuai yang diinginkan oleh bapak presiden," kata Said.

Pilihan Editor : Beban Besar Kabinet Prabowo