Profil Ace Hasan, Gubernur Lemhanas Berlatar Belakang Santri

Selasa, 22 Oktober 2024 20:27 WIB

Anggota DPR RI Ace Hasan membawa papan namanya usai mengikuti Rapat Paripurna terakhir periode 2019-2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 30 September 2024. Selama periode 2019-2024, DPR telah menyelesaikan 225 Undang-Undang yang terdiri dari 48 RUU dari daftar Prolegnas 2019-2024 dan 177 RUU kumulatif terbuka. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Tubagus Ace Hasan Syadzily atau yang lebih dikenal sebagai Ace Hasan ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

Ace Hasan pun dilantik di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 22 Oktober 2024, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 146/P Tahun 2024.

“Mengangkat Dr H. Tubagus Ace Hasan Syadzily sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Selasa, dikutip dari Antara.

Bersamaan dengan pelantikan Ace Hasan ini, Prabowo juga melantik sejumlah anak buah barunya. Di antaranya adalah penasihat khusus presiden, utusan khusus presiden, staf khusus presiden, dan para kepala badan.

Lantas seperti apa sosok Ace Hasan yang menjadi Gubernur Lemhanas baru? Berikut informasinya.

Profil Ace Hasan

Advertising
Advertising

Tubagus Ace Hasan Syadzily atau Ace Hasan adalah seorang politikus yang berlatar belakang santri. Berdasarkan laman resmi pribadinya, Ace Hasan menggambarkan diri sebagai sosok yang tumbuh dalam tradisi pesantren dan aktivitas politik yang kuat.

Pria kelahiran Pandeglang, Banten, pada 19 September 1976 ini lahir dari pasangan KH Tb A. Rafei Ali dan Hj Siti Sutihat. Ayahnya adalah seorang Pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah di Pandeglang dan juga aktivis Partai Golkar di era Orde Baru.

Ayah Ace Hasan juga terlibat aktif dalam kepengurusan DPD Golkar Kab. Pandeglang, Banten. Bahkan, Rafei Ali pernah menjadi Anggota DPRD dari Golkar selama empat periode.

Pada 1994, Ace menempuh pendidikan Strata Satu ke Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia lalu melanjutkan studinya di bidang Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia, dan berhasil lulus pada 2004.

Pendidikan Ace tak berhenti sampai di situ. Pada 2010, Ace menempuh studi S3 bidang Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Bandung. Dia pun mendapatkan gelarnya empat tahun kemudian, yakni pada 2014.

Tumbuh dengan sosok ayah yang aktif berpolitik, membuat Ace tertarik bergabung dengan berbagai organisasi. Dia bahkan telah mengikuti berbagai organisasi sejak sekolah menengah di pesantren hingga kuliah.

Ace tercatat pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bahasa dan Sastra Arab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 1995-1997, Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1997-1988, dan menjadi Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1998-2000.

Dia juga bergabung dengan kelompok studi Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat. Ace juga terlibat dalam gerakan mahasiswa 98 dengan menggalang gerakan mahasiswa bersama aktivis lainnya.

Karier politik Ace dimulai ketika dia menjadi aktivis Partai Golkar. Kala itu dia terlibat aktif sebagai Anggota Pokja Hubungan Luar Negeri di bawah koordinasi Ketua bidang Hubungan Luar Negeri, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Akhirnya, pada 2007 Ace masuk dalam jajaran kepengurusan DPP Partai Golkar sebagai anggota Departemen Keagamaan di bawah pimpinan Ketua Umum Jusuf Kalla. Pada 2009-2014, Ace menjadi Pengurus DPP Partai Golkar untuk Departemen Kerjasama dengan Ormas. Namun pada 2012, dia dipromosikan menjadi Wakil Sekretaris Jenderal.

Di pemerintahan, Ace pernah bekerja sebagai Staf Khusus Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah, Prof Ginandjar Kartasasmita, era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Pada 2013, Ace sempat menjadi anggota DPR RI pengganti antar waktu. Saat itu dia duduk sebagai Anggota Komisi VIII yang membidangi Agama dan Sosial. Kemudian pada 2016, Ace kembali masuk sebagai Anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai Golkar, menggantikan Andika Hazrumi yang terpilih menjadi Wakil Gubernur Banten.

Disamping kesibukannya di dunia politik, Ace juga sempat menjadi dosen di sejumlah universitas. Dia pernah menjadi Asisten profesor di Universitas Waseda, Jepang. Dia tercatat sebagai dosen di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa untuk program pasca sarjana pada 2014-2018.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak 2003 silam itu, kini mendapat kepercayaan dari Presiden Prabowo Subianto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

ANTARA

Pilihan Editor: Bahlil Beri Sinyal Golkar Dapat Tambahan Jatah di Pemerintahan Prabowo

Berita terkait

Komentar Yusril Soal Peristiwa 1998 Ditanggapi Mahfud MD hingga Respons Menteri HAM Natalius Pigai

2 jam lalu

Komentar Yusril Soal Peristiwa 1998 Ditanggapi Mahfud MD hingga Respons Menteri HAM Natalius Pigai

Baru saja Yusril dilantik, namanya terus disoroti lantaran menganggap peristiwa 1998 bukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat

Baca Selengkapnya

3 Hal tentang Stella Christie Wamendiktisaintek

3 jam lalu

3 Hal tentang Stella Christie Wamendiktisaintek

Stella Christie merupakan ilmuwan di bidang sains kognitif

Baca Selengkapnya

Jadi Wamenlu, Anis Matta Fokus Soal Palestina Merdeka

3 jam lalu

Jadi Wamenlu, Anis Matta Fokus Soal Palestina Merdeka

Anis Matta mengatakan tugasnya sebagai wamenlu akan berfokus soal isu Palestina merdeka.

Baca Selengkapnya

Giring Ganesha, dari Vokalis Nidji, Ketua PSI, hingga Wakil Menteri Kebudayaan

4 jam lalu

Giring Ganesha, dari Vokalis Nidji, Ketua PSI, hingga Wakil Menteri Kebudayaan

Presiden Prabowo Subianto memilih Giring Ganesha sebagai Wakil Menteri Kebudayaan dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029

Baca Selengkapnya

Politikus PDI Perjuangan Berharap Presiden Prabowo Evaluasi Kabinetnya Tahun Depan

4 jam lalu

Politikus PDI Perjuangan Berharap Presiden Prabowo Evaluasi Kabinetnya Tahun Depan

Ketua DPP PDI Perjuangan, Said Abdullah, mengusulkan Presiden Prabowo mengevaluasi kabinetnya antara enam bulan sampai satu tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

5 jam lalu

Tidak Lagi Jadi Menteri, Siti Nurbaya Bakar Menyampaikan Pesan kepada Dua Menteri Penggantinya di Kabinet Prabowo

Mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyoroti sejumlah isu kunci, seperti keanekaragaman hayati dan EUDR.

Baca Selengkapnya

Rencana Prabowo-Gibran dalam 100 Hari Pertama Pemerintahan

8 jam lalu

Rencana Prabowo-Gibran dalam 100 Hari Pertama Pemerintahan

Menteri Koordinator Airlangga Hartarto dan Wamenko Lodewijk Freidrich Paulus, mengungkap rencana 100 Hari Pertama Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Legislator PDIP soal Kabinet Merah Putih yang Dinilai Gemuk

8 jam lalu

Respons Legislator PDIP soal Kabinet Merah Putih yang Dinilai Gemuk

Legislator PDIP, Said Abdullah, merespons penilaian publik terhadap kabinet Prabowo-Gibran sebagai kabinet gemuk.

Baca Selengkapnya

Jejak Karier dan Pendidikan Sugiono, Menteri Luar Negeri RI di Kabinet Prabowo

9 jam lalu

Jejak Karier dan Pendidikan Sugiono, Menteri Luar Negeri RI di Kabinet Prabowo

Prabowo menunjuk Sugiono, anak ideologisnya sebagai menteri luar negeri.

Baca Selengkapnya

Veronica Tan Jadi Wakil Menteri PPPA, Nicholas Sean: Bangga dengan Ibuku

10 jam lalu

Veronica Tan Jadi Wakil Menteri PPPA, Nicholas Sean: Bangga dengan Ibuku

Veronica Tan didampingi putra pertamanya, Nicholas Sean, saat dilantik menjadi Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Baca Selengkapnya