Menteri Yusril Kaji Proses Seleksi Calon Pimpinan KPK di Era Jokowi

Selasa, 22 Oktober 2024 16:21 WIB

Yusril Ihza Mahendra secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan sebagai Ketum PBB dalam sidang Musyawarah Dewan Partai (MDP) yang digelar di DPP (Dewan Pengurus Pusat) PBB di Jakarta pada Sabtu malam, 18 Mei 2024. Keinginan Yusril untuk mundur itu diterima oleh MDP yang dilanjutkan dengan pemilihan penjabat (Pj) ketua umum. Fahri Bachmid lalu terpilih sebagai pj Ketua Umum PBB dan menggantikan Yusril. TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, mengatakan Presiden Prabowo Subianto tengah mempelajari polemik seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi periode 2024-2029. Yusril mengaku sudah membaca dengan seksama putusan Mahkamah Konstitusi yang menyatakan bahwa pengajuan nama calon pimpinan KPK hanya diajukan satu kali oleh presiden.

Putusan MK yang dimaksud adalah putusan Nomor 112/PUU-XX/2022. Isi putusan itu adalah memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK, dari empat tahun menjadi lima tahun. “Putusan dari MK yang terakhir bahwa pengajuan itu memang hanya diajukan satu kali oleh presiden,” kata Yusril di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Selasa, 22 Oktober 2024. “Jadi, nanti kami akan bicara dengan DPR bagaimana mengatasi persoalan ini.”

Di hari yang sama, Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mengajukan permohonan kepada Presiden Prabowo untuk membentuk ulang panitia seleksi calon pimpinan dan calon Dewan Pengawas KPK. Ia menganggap pansel yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo tidak sah.

“Jika Jokowi telah mengirim hasil pansel bentukannya kepada DPR, maka saya meminta DPR cukup diarsip saja hasil pansel yang dibentuk Jokowi,” kata Boyamin.

Istana Kepresidenan menyatakan bahwa Presiden Jokowi sudah menyerahkan surat presiden mengenai sepuluh besar calon pimpinan dan calon anggota Dewas KPK ke DPR pada 15 Oktober lalu. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan penyerahan nama-nama capim dan calon anggota Dewas KPK itu dilakukan satu hari setelah Jokowi menyetujui hasil seleksi dari pansel.

Advertising
Advertising

Adapun sepuluh besar calon pimpinan KPK itu berasal dari berbagai latar belakang profesi. Mereka adalah Djoko Poerwanto dan Setyo Budiyanto yang berasal dari kepolisian, Fitroh Rohcahyanto dan Johanis Tanak dari kejaksaan. Selanjutnya, Ibnu Basuki Widodo (hakim), Agus Djoko Pramono (Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan periode 2018-2023), Ahmad Alamsyah Saragih (mantan anggota Ombudsman Republik Indonesia) Ida Budhiati (anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu), Michael Rolandi Cesnanta Brata (Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Jakarta), dan Poengky Indarti (Komisioner Komisi Kepolisian Nasional).

Ketua DPR Puan Maharani belum memproses sepuluh besar calon pimpinan KPK yang diajukan oleh Jokowi tersebut. Alasannya, DPR menunggu pengumuman kabinet pemerintahan Prabowo terlebih dahulu. Pengumuman kabinet itu akan menjadi acuan DPR untuk menentukan mitra kerja dari alat kelengkapan dewan.

Prabowo baru dilantik sebagai presiden periode 2024-2029, Ahad lalu. Satu hari setelah pelantikan, Prabowo mengumumkan komposisi kabinetnya. Kabinet Prabowo terdiri atas 48 kementerian dan lima lembaga non kementerian.

Pilihan Editor : Calon Pimpinan KPK Selera Istana

Berita terkait

Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

11 jam lalu

Ramai Respons soal Yusril Sebut Peristiwa 1998 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Yusril menyebut kasus 1998 tak termasuk pelanggaran HAM berat. Pernyataan Yusril ini mendapatkan respons dari sejumlah kalangan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Bantah Pernyataan Menteri Yusril tentang Tragedi 1998

23 jam lalu

Komnas HAM Bantah Pernyataan Menteri Yusril tentang Tragedi 1998

Komnas HAM memastikan berbagai peristiwa kejahatan kemanusiaan pada 1997 dan 1998 termasuk kategori pelanggaran HAM berat.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Yusril yang Empat Kali Jadi Menteri Bidang Hukum

1 hari lalu

Rekam Jejak Yusril yang Empat Kali Jadi Menteri Bidang Hukum

Yusril Ihza Mahendra ditunjuk sebagai Menko Bidang HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan dalam Kabinet Merah Putih. Ini rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Harta Kekayaan 7 Menko Prabowo, Siapa yang Paling Tajir?

1 hari lalu

Perbandingan Harta Kekayaan 7 Menko Prabowo, Siapa yang Paling Tajir?

Prabowo resmi melantik tujuh orang menteri koordinator Kabinet Merah Putih. Siapa yang paling kaya? Ini rincian harta kekayaannya berdasarkan LHKPN.

Baca Selengkapnya

Menteri Yusril Ihza Mahendra Sebut Kasus 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat

1 hari lalu

Menteri Yusril Ihza Mahendra Sebut Kasus 98 Bukan Pelanggaran HAM Berat

Yusril Ihza Mahendra menyatakan kasus kekerasan pada 1998 bukan pelanggaran HAM berat. Pernyataannya bertentangan dengan kesimpulan Komnas HAM.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Minta Prabowo Bentuk Pansel Capim dan Calon Dewas KPK yang Baru

2 hari lalu

Boyamin Saiman Minta Prabowo Bentuk Pansel Capim dan Calon Dewas KPK yang Baru

Boyamin Saiman mengatakan pansel capim dan calon Dewas KPKyang kini dibentuk oleh Presiden Joko Widodo tidak sah.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Anggap Pansel KPK Bentukan Jokowi Tidak Sah

2 hari lalu

Boyamin Saiman Anggap Pansel KPK Bentukan Jokowi Tidak Sah

Boyamin Saiman meminta DPR untuk tidak menggunakan surpres Jokowi soal nama-nama calon pimpinan KPK dan Dewas.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Bakal Bersurat Usai Prabowo Dilantik, Menyoal Pansel KPK

2 hari lalu

Boyamin Saiman Bakal Bersurat Usai Prabowo Dilantik, Menyoal Pansel KPK

Dia mengatakan, surat itu berisi permohonannya kepada Prabowo agar membentuk Pansel KPK untuk menyeleksi calon pimpinan dan calon dewan pengawas KPK.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pengamat Ihwal Calon Menteri Prabowo Teken Pakta Integritas

3 hari lalu

Tanggapan Pengamat Ihwal Calon Menteri Prabowo Teken Pakta Integritas

Pengamat mengatakan Prabowo harus mengontrol dan mengawasi secara intens gerak para menterinya.

Baca Selengkapnya

3 Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam Sengketa Pilpres 2024 Melaju Jadi Menteri

4 hari lalu

3 Anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam Sengketa Pilpres 2024 Melaju Jadi Menteri

Beberapa pengacara kondang anggota Tim Pembela Prabowo-Gibran dalam sengketa Pilpres 2024 digadang maju menjadi menteri kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya