Pengamat Anggap Banyaknya Menteri Kabinet Prabowo Tidak Efisien dan Boros Anggaran

Reporter

Nandito Putra

Editor

Amirullah

Senin, 21 Oktober 2024 14:17 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat kebijakan publik, Yanuar Nugroho, mengatakan banyaknya jumlah kementerian dalam kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran berpotensi menghambat efisiensi dan eksekusi kebijakan. Sebab, kata dia, akan ada kementerian menangani bidang yang saling beririsan.

"Satu urusan yang mestinya bisa ditangani satu kementerian, kini akan butuh waktu dan sumber daya lebih banyak karena mesti ditangani banyak kementerian," kata Yanuar dikutip dari keterangan tertulis, Senin, 21 Oktober 2024.

Selain tidak efisien, banyaknya jumlah kementerian akan menyedot anggaran yang cukup besar. Sebab, selain menggaji menteri, akan ada penambahan pegawai hingga staf khusus di tiap kementerian baru.

Yanuar berpendapat obesitas jumlah kementerian tersebut akan memperlambat kinerja pemerintahan ke depan. Dia mengatakan butuh waktu enam bulan hingga satu tahun bagi kementerian baru untuk benar-benar bekerja secara efektif.

"Kerumitan yang akan dihadapi tidak semudah yang dibayangkan saat para menteri mendapatkan pembekalan, seperti rumitnya tata kelola sumber daya, soal teknis, administrasi birokrasi hingga kepentingan politik," kata Yanuar.

Advertising
Advertising

Sementara itu, lembaga kajian ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios) mengingatkan beban berat APBN untuk membiayai pemerintahan pusat. Celios menaksir kabinet baru bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar per tahunnya.

“Semakin banyaknya wakil menteri yang diangkat berarti akan meningkatkan belanja negara, termasuk gaji para staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor, hingga pembayaran gaji pensiun bagi menteri dan wakil menteri tersebut,” kata Peneliti Celios, Galau D. Muhammad, dalam laporan yang diterima Tempo pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Dalam laporan tersebut, Celios mengasumsikan gaji dan tunjangan menteri sebesar Rp 150 juta per bulan. Sedangkan, gaji dan tunjangan wakil menteri sebesar Rp 100 juta per bulan. Celios mengasumsikan anggaran operasional per pejabat kabinet Rp 500 juta per bulannya, maka, dalam 5 tahun mendatang peningkatan anggaran bisa mencapai Rp 1,95 triliun.

Berdasarkan data Celios, dengan asumsi gaji dan tunjangan yang serupa, kabinet Jokowi sebelumnya menghabiskan Rp 387,6 miliar per tahun. Saat itu kabinet Jokowi memiliki komposisi 34 menteri ditambah dengan 17 wakil menteri. “Angka ini menggambarkan potensi pembengkakan anggaran yang berpotensi memperberat APBN,” tulis laporan tersebut.

Vedro Imanuel G berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan editor: Jokowi Pulang ke Solo, Tempuh Perjalanan 3,5 Jam Menuju Kediaman di Sumber

Berita terkait

Riuh Tepuk Tangan dan Rangkaian Bunga Sambut Sri Mulyani Saat Tiba di Kantor Kemenkeu Bersama Tiga Wamen

16 menit lalu

Riuh Tepuk Tangan dan Rangkaian Bunga Sambut Sri Mulyani Saat Tiba di Kantor Kemenkeu Bersama Tiga Wamen

Pejabat dan staf Kemenkeumelakukan selebrasi penyambutan kembalinya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan bersama tiga wamen yang baru dilantik.

Baca Selengkapnya

Perbandingan Harta Kekayaan 7 Menko Prabowo, Siapa yang Paling Tajir?

18 menit lalu

Perbandingan Harta Kekayaan 7 Menko Prabowo, Siapa yang Paling Tajir?

Prabowo resmi melantik tujuh orang menteri koordinator Kabinet Merah Putih. Siapa yang paling kaya? Ini rincian harta kekayaannya berdasarkan LHKPN.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kaitkan Kemiskinan Dengan Masalah Kekurangan Gizi, Apa Relevansinya?

19 menit lalu

Prabowo Kaitkan Kemiskinan Dengan Masalah Kekurangan Gizi, Apa Relevansinya?

Menurut Prabowo kemiskinan membuat banyak anak-anak kurang gizi.

Baca Selengkapnya

Dorong Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Rencana Buka Lahan Pertanian Baru di Papua hingga 2 Juta Hektare

30 menit lalu

Dorong Swasembada Pangan, Zulhas Ungkap Rencana Buka Lahan Pertanian Baru di Papua hingga 2 Juta Hektare

Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan swasembada pangan dapat dicapai dengan pembukaan lahan-lahan baru di Papua. Ibaratkan Belanda ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sosok Arif Havas Oegroseno yang Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenlu

41 menit lalu

Sosok Arif Havas Oegroseno yang Ditunjuk Prabowo Jadi Wamenlu

Arif Havas Oegroseno merupakan diplomat karir di Kementerian Luar Negeri RI. Dia dipercaya menjadi wamenlu dalam kabinet Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di Level 7.772, Analis: Masih Terdorong Sentimen Transisi Mulus Pemerintahan ke Prabowo

41 menit lalu

IHSG Ditutup Menguat di Level 7.772, Analis: Masih Terdorong Sentimen Transisi Mulus Pemerintahan ke Prabowo

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16 persen ke level 7.772,60 pada penutupan perdagangan Senin, 21 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ajudan Prabowo Diangkat Jadi Sekretaris Kabinet

47 menit lalu

Ajudan Prabowo Diangkat Jadi Sekretaris Kabinet

Teddy Indra Wijaya menjadi ajudan Prabowo selama empat tahun. Ia tetap berada di lingkaran Prabowo setelah menjadi presiden.

Baca Selengkapnya

Wakil Menteri PU Pastikan Pembangunan IKN Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

50 menit lalu

Wakil Menteri PU Pastikan Pembangunan IKN Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti memastikan proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN dilanjutkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat atas Pelantikan Presiden Prabowo

59 menit lalu

Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat atas Pelantikan Presiden Prabowo

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Ahad mengucapkan selamat atas pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia

Baca Selengkapnya

Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

59 menit lalu

Prabowo Singgung Isu Korupsi Dua Kali dalam Pidatonya: Ikan Menjadi Busuk, Busuknya Mulai dari Kepala

Presiden Prabowo dua kali menyinggung soal pemberantasan korupsi dalam pidato perdananya sebagai Kepala Negara di Gedung MPR/DPR/DPD RI. Apa katanya?

Baca Selengkapnya