Kabinet Prabowo Bakal Gemuk? Dulu di Orde Lama Pernah Ada Kabinet 100 Menteri

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 20 Oktober 2024 06:16 WIB

Letjen Soeharto (kiri), Soekarno, Sultang Hamengku Buwono IX, dan Adam Malik pada rapat Kabinet Ampera1, 25 Juli 1966. Dok. Rusdi Husein

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming dijadwalkan dilantik MPR sebagai presiden dan wakil presiden. Perhatian publik tertuju pada pembentukan kabinet Prabowo yang bakal diumumkan Ahad malam ini, 20 Oktober 2024.

Diskusi tentang komposisi dan postur kabinet Prabowo yang diduga bakal jumbo mengingatkan masyarakat akan kabinet gemuk pada masa Orde Lama.

Indonesia pernah mengalami masa-masa dengan kabinet gemuk seperti Kabinet Dwikora II atau Kabinet Dwikora yang Disempurnakan, namun oleh lawan politik Sukarno, menjuluki dengan sebutan Kabinet Gestapu. Kabinet ini diberi nama Kabinet 100 Menteri.

Sebab jumlah anggotanya yang membengkak hingga lebih dari 100 menteri. Kabinet ini muncul di masa Presiden Sukarno dalam upaya menghadapi krisis sosial, ekonomi, dan keamanan setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30S).

Kabinet ini terbentuk dalam suasana politik yang memanas. Setelah peristiwa G30S, dari Oktober 1965 hingga Maret 1966, kalangan mahasiswa dan pelajar gencar melakukan demonstrasi untuk menyuarakan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yaitu membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI), membersihkan kabinet dari unsur G30S/PKI, dan menurunkan harga dan perbaiki ekonomi.

Namun, bukannya memenuhi tuntutan demonstran, Sukarno justru mempertahankan beberapa tokoh yang dikenal dekat dengan PKI dalam perombakan kabinet. Di antara mereka adalah Subandrio, Surachman, Oei Tjoe Tat, dan Sudibjo.

Advertising
Advertising

Sementara itu, tokoh-tokoh anti-PKI seperti Jenderal A.H. Nasution dan Arudji Kartawinata justru tidak dilibatkan, menambah kekecewaan masyarakat dan Angkatan Bersenjata.

Pelantikan Kabinet

Dilansir dari laman Ensiklopedia Sejarah Indonesia, pada 24 Februari 1966, Sukarno resmi melantik Kabinet Dwikora II. Di hadapan anggota kabinetnya, ia menegaskan bahwa kabinet ini dibentuk untuk memperkuat landasan perjuangan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Namun, pelantikan kabinet tersebut ditentang keras oleh Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), yang sebelumnya telah menggelar aksi besar-besaran menuntut pembubaran PKI dan penurunan harga kebutuhan pokok.

Gelombang aksi protes itu berujung tragis dengan gugurnya Arief Rahman Hakim, seorang mahasiswa Universitas Indonesia, yang tertembak oleh pasukan Tjakrabirawa, pengawal presiden.

Melihat aksi demonstrasi terus berlanjut, Sukarno merasa bahwa gerakan mahasiswa ini bertujuan untuk menurunkannya dari jabatan. Sebagai respons, ia berupaya membentuk Barisan Sukarno untuk memperkuat dukungan terhadap kepemimpinannya. Namun, ABRI dan Front Pancasila menolak gagasan itu dan justru menyuarakan dukungan pada Tritura sebagai solusi politik.

Berdasarkan data Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, kabinet ini langsung dikomandoi oleh Sukarno. Selain menjadi Presiden, ia juga menjabat sebagai perdana menteri.

Sidang Terakhir

Tak seperti besarnya anggota kabinet, Kabinet 100 Menteri hanya bertahan selama 32 hari. Sidang terakhir kabinet ini berlangsung pada 10-11 Maret 1966 di Istana Negara. Pada malam sebelum sidang, seluruh menteri diminta menginap di guest house Istana. Sidang itu dihadiri oleh tokoh-tokoh seperti Soebandrio, Leimena, dan Chaerul Saleh, namun Letjen Soeharto, saat itu Panglima Angkatan Darat tidak hadir.

Di tengah berlangsungnya sidang, muncul informasi tentang ancaman keamanan terhadap Sukarno. Presiden pun meninggalkan sidang dan berangkat ke Istana Bogor, di mana ia kemudian menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 alias Supersemar. Surat ini memberi kewenangan penuh kepada Soeharto untuk mengambil langkah-langkah demi memulihkan keamanan negara.

Akhir Kabinet 100 Menteri

Setelah mengantongi Supersemar, Soeharto bergerak cepat dengan menangkap beberapa menteri, termasuk Omar Dhani, Subandrio, dan Chaerul Saleh.

Pada 30 Maret 1966, Soeharto merombak kabinet menjadi Kabinet Dwikora III, yang menandai runtuhnya Kabinet 100 Menteri.

KARUNIA PUTRI | ENSIKLOPEDIA SEJARAH INDONESIA | SEKRETARIAT KABINET RI
Pilihan editor: Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

Berita terkait

AHY Berharap Kabinet Prabowo Jadi Superteam yang Solid dan Efektif

2 jam lalu

AHY Berharap Kabinet Prabowo Jadi Superteam yang Solid dan Efektif

AHY mengatakan, pengumuman kabinet Prabowo bisa menjadi momentum bagi pemerintahan ke depan.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Sebut Megawati Sudah Agendakan Pertemuan dengan Prabowo

2 jam lalu

Ahmad Basarah Sebut Megawati Sudah Agendakan Pertemuan dengan Prabowo

Dia menegaskan, pertemuan Megawati dan Prabowo bukan lagi berbicara pragmatis mengenai kursi menteri.

Baca Selengkapnya

Dasco Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet Malam Ini

3 jam lalu

Dasco Sebut Prabowo Umumkan Susunan Kabinet Malam Ini

Prabowo Subianto akan mengumumkan susunan kabinet malam ini. Besoknya, kata Dasco, para menteri akan langsung dilantik di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Umumkan Kabinet Nanti Malam, Ini Prediksi Menteri-menterinya

6 jam lalu

Prabowo Umumkan Kabinet Nanti Malam, Ini Prediksi Menteri-menterinya

Prabowo sudah memanggil kandidat menteri, calon wakil menteri, serta bakal pejabat lainnya dalam kesempatan terpisah di Jalan Kertanegara, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Profil Akmil di Magelang, Bakal Lokasi Pembekalan Lanjutan Jajaran Menteri Kabinet Prabowo

Jajaran menteri kabinet Prabowo bersama Gibran segera menjalani pembekalan lanjutan di Akademi Militer atau Akmil, Magelang, Jawa Tengah

Baca Selengkapnya

Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

15 jam lalu

Ace Hasan Golkar Ikut Pembekalan di Hambalang, Masuk Kabinet Prabowo?

Munculnya nama Ace Hasan ini bisa menambah daftar politikus Golkar di susunan calon kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

17 jam lalu

Celios: APBN Harus Menanggung Rp1,95 T untuk Operasional Menteri Kabinet Prabowo

Celios menaksir, kabinet baru di bawah Presiden Prabowo bisa menghabiskan dana hingga Rp 777 miliar per tahunnya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Umumkan Kabinetnya Minggu Malam seusai Dilantik

21 jam lalu

Prabowo Bakal Umumkan Kabinetnya Minggu Malam seusai Dilantik

Prabowo Subianto akan dilantik menjadi presiden pada Ahad, 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pengamat Ihwal Calon Menteri Prabowo Teken Pakta Integritas

21 jam lalu

Tanggapan Pengamat Ihwal Calon Menteri Prabowo Teken Pakta Integritas

Pengamat mengatakan Prabowo harus mengontrol dan mengawasi secara intens gerak para menterinya.

Baca Selengkapnya

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Perwakilan Golkar di Susunan Calon Kabinet Prabowo

Prabowo juga memberikan sejumlah kursi calon wakil menteri maupun kepala badan untuk kader Partai Golkar.

Baca Selengkapnya