Akhir Pemerintahan Jokowi, Dosen PSDK Fisipol UGM Beri Catatan Soal Revolusi Mental yang Sebelumnya Digembar-gemborkan

Selasa, 15 Oktober 2024 11:09 WIB

Dosen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSDK) UGM, Maygsi Aldian Suwandi. TEMPO/Rachel Farahdiba Regar

TEMPO.CO, Jakarta - Revolusi mental menjadi salah satu program Presiden Joko Widodo atau Jokowi berasaskan konsep Trisakti Bung Karno yang diungkapkan oleh Presiden Pertama RI, Soekarno. Dalam pidatonya pada 1963, Soekarno mengungkapkan tiga pilar agar Indonesia berdikari yang disampaikan Jokowi dalam artikelnya di harian Kompas pada Mei 2014.

Konsep Trisakti itu diungkapkan Soekarno pada 17 Agustus 1964, dalam pidato berjudul Tahun ViVere Pericoloso (Tavip). Ia menekankan tiga paradigma besar yang menjadi pendorong bangsa Indonesia, yaitu tiga daulat: berdaulat dalam politik, berdaulat dan berdikari dalam ekonomi, serta berdaulat dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Pada Pilpres 2014, konsep kedaulatan itu dijadikan Jokowi sebagai asas program Revolusi Mental. Saat itu, Jokowi mengatakan Indonesia membutuhkan revolusi mental agar bisa menjadi sebuah negara yang maju.

“Satu yang sangat penting menurut saya adalah revolusi dari mental. Dari negativisme menjadi positivisme. Ini penting sekali untuk mengubah mindset karena kita ini bangsa yang besar,” katanya, pada 24 April 2014.

Awal mula pengusungan revolusi mental tersebut disoroti oleh Maygsi Aldian Suwandi, Dosen PSDK, Fisipol, UGM. Ia menyampaikan, revolusi mental saat awal diusung oleh Jokowi dapat menjadi angin segar.

Advertising
Advertising

“Karena program yang dijanjikan oleh pasangan calon (paslon) sering terkait dengan pembangunan yang cenderung infrastruktur dan bantuan sosial. Namun, di sini ada gerakan (revolusi mental) sebagai support program yang berupaya menyadari,” kata Maygsi kepada Tempo.co, pada Senin, 14 Oktober 2024.

Menurut Maygsi, nilai-nilai revolusi mental sudah tertanam kuat oleh masyarakat Indonesia.

“Sebenarnya, nilai revolusi mental itu sudah ada di masyarakat Indonesia sejak lama dan mendarah daging, seperti gotong royong, empati, dan solidaritas. Namun, kita acapkali menganggap nilai kita itu pure paling benar. Nah di situ, muncul adanya revolusi mental sebagai autokritik bagi kita semua bahwa ada sesuatu yang harus diubah,” terangnya.

Maygsi mengatakan, saat awal pemerintahan Jokowi menggaungkan revolusi mental menjadi langkah berani, tetapi tidak menjanjikan atau menarik suara para pemilih. Namun, revolusi mental dapat menjadi konsep yang penting.

“Saat itu, pada 2014, terkait dengan urgensi penerapan, saya rasa revolusi mental sangat penting. Sebab, media sosial mulai masuk dan black campaign semakin berbeda dari periode sebelumnya. Dan lagi, kita dihadapi oleh potensi sumber daya manusia Indonesia yang sedang disiapkan untuk menghadapi generasi emas 2045. Itu juga menjadi sebuah acuan yang penting untuk dilakukan dan dilaksanakan,” ujar Maygsi.

Maygsi menegaskan, revolusi mental menjadi gerakan untuk menerapkan nilai-nilai yang dimiliki beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi. Sayangnya, saat ini, revolusi mental belum well implemented.

“Terkait pelaksanaan revolusi mental mungkin terlalu jahat dikatakan gagal 100 persen. Namun, ambisi yang sangat besar saat program ini dicanangkan dan outcome yang terjadi, pelaksanaan revolusi mental masih jauh bagaikan api dari panggang,” katanya.

Secara keseluruhan, revolusi mental ini baik, tetapi banyak celah di dalamnya. Akibatnya, revolusi mental tidak benar-benar terjadi. Jika terjadi, revolusi mental tidak terjadi di berbagai lapisan.

Kendati demikian, Maygsi mengatakan, revolusi mental masih diperlukan untuk pemerintahan selanjutnya agar membuat bangsa berjaya, berdikari, dan sejahtera.

“Namun, catatan selanjutnya itu adalah revolusi mental dapat diejawantahkan dalam aspek-aspek pragmatis dan praktis yang bisa dilakukan, diukur, dan dirasakan. Jadi, bagaimana ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bukan hanya sekadar jargon,” ujar Maygsi.

RACHEL FARAHDIBA R | HENDRIK KHOIRUL MUHID

Pilihan Editor: Dosen PSDK Fisipol UGM: Implementasi program Revolusi Mental Jokowi Jauh Panggang dari Api

Berita terkait

Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

7 menit lalu

Mahasiswa UGM Buat Semen dari Cangkang Kerang, Bisa Hentikan Kerusakan Lingkungan?

Semen rupanya bisa dibuat dari cangkang kerang.

Baca Selengkapnya

Daftar Menteri Ekonomi Jokowi yang Tidak Dipanggil Prabowo

13 menit lalu

Daftar Menteri Ekonomi Jokowi yang Tidak Dipanggil Prabowo

Enam menteri ekonomi era Jokowi tidak dipanggil Prabowo untuk menjadi calon menteri di pemerintahan akan datang.

Baca Selengkapnya

Profil Herindra, Calon Kepala BIN yang Bakal Gantikan Budi Gunawan

20 menit lalu

Profil Herindra, Calon Kepala BIN yang Bakal Gantikan Budi Gunawan

Presiden Jokowi memberhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN dan mengajukan Herindra sebagai calon penggantinya. Berikut profil Herindra.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bicara ke Prabowo soal Pemberhentian Budi Gunawan sebagai Kepala BIN

22 menit lalu

Jokowi Bicara ke Prabowo soal Pemberhentian Budi Gunawan sebagai Kepala BIN

Jokowi mengusulkan nama Muhammad Herindra sebagai Kepala BIN ke DPR.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Akun Anonim Gaungkan Tagar Terima Kasih Jokowi di Media Sosial Menjelang Jokowi Lengser

1 jam lalu

Begini Cara Akun Anonim Gaungkan Tagar Terima Kasih Jokowi di Media Sosial Menjelang Jokowi Lengser

Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi, akun-akun anonim yang menggaungkan tagar terimakasih Jokowi bermunculan di media sosial.

Baca Selengkapnya

Profil Kabinet Prabowo: 17 Eks Menteri Jokowi, 15 Tokoh Partai, 7 Birokrat, serta Pengusaha, Akademisi dan Aktivis

1 jam lalu

Profil Kabinet Prabowo: 17 Eks Menteri Jokowi, 15 Tokoh Partai, 7 Birokrat, serta Pengusaha, Akademisi dan Aktivis

Prabowo cukup lama memantau para calon menterinya, berdiskusi, dan menyatakan keinginannya menjadikan mereka masuk kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ajukan Herindra ke DPR

2 jam lalu

Jokowi Berhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN, Ajukan Herindra ke DPR

Istana mengonfirmasi Presiden Jokowi memberhentikan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.

Baca Selengkapnya

Hasan Nasbi Disebut Instruksikan Pejabat Pemerintah Kampanyekan Narasi Keberhasilan Jokowi

2 jam lalu

Hasan Nasbi Disebut Instruksikan Pejabat Pemerintah Kampanyekan Narasi Keberhasilan Jokowi

Atas perintah Jokowi, Hasan Nasbi memimpin kampanye narasi keberhasilan pemerintah selama sepuluh tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Begini Siasat Panitia Menyeleksi Capim KPK

3 jam lalu

Begini Siasat Panitia Menyeleksi Capim KPK

Panitia Seleksi Calon Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK telah menetapkan 10 nama capim KPK. Begini siasat panitia menetapkan 10 nama tersebut.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep Umumkan Kelahiran Anak Pertamanya, Berjenis Kelamin Perempuan

3 jam lalu

Kaesang Pangarep Umumkan Kelahiran Anak Pertamanya, Berjenis Kelamin Perempuan

Putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, mengumumkan kelahiran anak pertamanya, Selasa, 15 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya