Kurawal Foundation Kupas Strategi Utama Politik Jokowi dalam Jokowisme, Populisme dan Infrastrukturalis

Rabu, 9 Oktober 2024 11:42 WIB

Presiden Joko Widodo. Tempo/Ijar Karim

TEMPO.CO, Jakarta - Alap-Alap Jokowi (AAJ) mendapat sorotan publik usai memasang baliho foto Presiden Jokwi Widodo atau Jokowi dan Iriana yang disebut sebagai guru bangsa dan akan purnatugas di Jalan Adi Sucipto, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sebelumnya, AAJ juga mendapat sorotan ketika mengusung ideologi Jokowisme dalam musyawarah nasional (Munas), pada 27 Juli 2024.

“Munas ini bukan sekadar seremonial. Kami sangat serius mengelola jaringan relawan dengan meletakkan ideologi Jokowisme, yakni ideologi kebangsaan yang mengandung nilai-nilai keteladanan kerja untuk rakyat,” kata Ketua Umum Relawan Alap-Alap Jokowi, Muhammad Isnaini, saat itu.

Strategi Utama Politik Jokowisme

Dikutip dari Kurawal Foundation dalam Laporan Tahun 2023 Tegak Lurus Menolak “Jokowisme”, Jokowisme adalah sebuah cara bertindak yang tidak dibimbing oleh keyakinan apa pun. Jokowi tidak pernah memegang ideologi apa pun. Jokowi tidak memiliki pandangan apa pun terhadap dunia sosial dan politik. Ia tidak pernah belajar apa pun, kecuali berdagang untuk mencari keuntungan.

Proksi paling akurat untuk menakar Jokowi dalam Jokowisme ketika berpolitik melalui strategi utama, yaitu populisme dan infrastrukturalis. Sebagai populis, Jokowi membangun mitos sebagai anak kampung, lahir di bantaran kali yang kerap kebanjiran, dan berasal dari keluarga jelata. Imaji ini mengharubiru kaum liberal dan kelas menengah perkotaan yang secara kultural selalu merindukan kisah “Cinderella”. Jokowi adalah Cinderella bagi mereka.

Advertising
Advertising

Secara kebetulan pula, di Amerika Serikat (AS), ada Barack Obama terpilih menjadi presiden. Padahal, di atas kertas, Obama tidak mungkin menjadi Presiden AS. Akibatnya, paralel Jokowi dan Obama sangat kuat menghantui imajinasi kaum liberal dan kelas menengah kota Indonesia, meskipun mereka individu yang bertolak belakang.

Jokowi langsung menjadi populis yang memulai karier dengan penilaian sosok antitesis dari kalangan elit Indonesia. Jokowi hadir sebagai sosok yang tidak terlibat dengan Orde Baru, bukan pembunuh seperti lawan politiknya. Faktor ini yang membuat kaum aktivis pro-demokrasi hampir seluruhnya mendukung Jokowi karena dianggap sebagai “presiden para aktivis”. Jokowi menjadi simbol kemenangan reformasi, tetapi hanya kemenangan semu.

Banyak aktivis dan kaum liberal berpikir Jokowi akan menangani persoalan HAM berat dengan adil, meruntuhkan impunitas, dan meminta pertanggungjawaban jendral pelanggar HAM. Namun, Jokowi menerjemahkan populisme dalam program-program kesejahteraan untuk kaum miskin, seperti Bansos, BLT, Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan kartu lainnya.

Jokowi juga diam-diam melanjutkan program Presiden SBY dalam pembangunan infrastruktur. Banyak proyek yang sudah dimulai pembangunan saat masa SBY, tetapi diambil alih penyelesaian dan peresmian oleh Jokowi. Sebab, Jokowi paham bahwa pembangunan infrastruktur sangat populer bagi rakyat, terutama kelas menengah. Sebagai pengusaha, ia juga menghitung perusahaan negara memiliki semua keperluan membangun infrastruktur, termasuk pembiayaan bank negara.

Taktik dan strategi politik Jokowi memiliki dua kaki: populis dan developmentalis (tepatnya: infrastrukturalis). Jokowi perlu menjadi populis untuk melanggengkan kekuasaannya. Jokowi membagikan kesejahteraan kepada rakyat miskin melalui money politics, tetapi dengan uang negara. Benang merah populisme dan infrastrukturalisme Jokowi terlihat ketika Jokowi menelan biaya sangat mahal.

Negara harus membayar program kesejahteraan kaum miskin, tanpa ada upaya mengeluarkan dari kemiskinannya. Begitu pula dengan proyek infrastruktur mahal yang dibiayai BUMN sehingga tidak tampak di keuangan APBN.

Populisme dan infrastrukturalisme Jokowi dalam Jokowisme juga kerap dibumbui nasionalisme. Cara ini diwujudkan dengan “kemegahan” yang sangat artifisial, seperti Istana Negara di IKN. Bentuk istana burung garuda tersebut lebih merefleksikan nostalgia kejayaan masa silam yang terasing dari imaji kekinian warganya.

RACHEL FARAHDIBA R | HENDRIK KHOIRUL MUHID I KURAWAL FOUNDATION

Pilihan Editor: Kurawal Foundation Tegak Lurus Menolak Jokowisme, Ideologi Ala-Alap Jokowi yang pasang Baliho Jokowi Guru Bangsa

Berita terkait

Bahlil, Rosan Roeslani, dan Boy Thohir Temui Jokowi di Istana

22 menit lalu

Bahlil, Rosan Roeslani, dan Boy Thohir Temui Jokowi di Istana

Jokowi menerima Bahlil, Rosan Roeslani, dan Boy Thohir di Istana Kepresidenan Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kaesang Janji Tegak Lurus kepada Prabowo tapi Setelah 20 Oktober: Kawal Juga Mas Wapres Gibran

1 jam lalu

Kaesang Janji Tegak Lurus kepada Prabowo tapi Setelah 20 Oktober: Kawal Juga Mas Wapres Gibran

Belum tuntas kasus dugaan gratifikasi jet pribadi, Kaesang arahkan kader PSI untuk dukung Prabowo dan kawal Gibran setelah 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Jokowi Pensiun, Penjualan Kaos Korban Mulyono Tembus Rp 52 Juta

1 jam lalu

Jelang Jokowi Pensiun, Penjualan Kaos Korban Mulyono Tembus Rp 52 Juta

ICW menyebutkan hasil penjualan kaos Korban Mulyono menembus angka Rp 52 juta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bakal Resmikan Istana Negara IKN Sebelum Lengser

1 jam lalu

Jokowi Bakal Resmikan Istana Negara IKN Sebelum Lengser

Presiden Jokowi segera meresmikan sejumlah proyek di IKN, termasuk Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Respons Istana, Mensesneg, hingga Gerindra Ihwal Pertemuan Jokowi dan Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana, Mensesneg, hingga Gerindra Ihwal Pertemuan Jokowi dan Prabowo

Dasco tidak bisa memastikan apakah Prabowo dan Jokowi berbicara mengenai kabinet mendatang yang sedang disusun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kemungkinan Bakal Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis

2 jam lalu

Prabowo Kemungkinan Bakal Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis

Anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Drajad Wibowo, mengatakan ada kemungkinan presiden terpilih menambah anggaran makan bergizi gratis lewat APBNP atau APBN Perubahan pada 2025

Baca Selengkapnya

Dasco: Prabowo Sudah Minta Menteri Basuki Paparkan Pembangunan IKN

3 jam lalu

Dasco: Prabowo Sudah Minta Menteri Basuki Paparkan Pembangunan IKN

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan Prabowo Subianto telah meminta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk memaparkan pembangunan infrastruktur, termasuk IKN.

Baca Selengkapnya

Yang Dibahas Prabowo dan Jokowi saat Makan Malam Bersama

3 jam lalu

Yang Dibahas Prabowo dan Jokowi saat Makan Malam Bersama

Prabowo makan malam dan diskusi bersama Jokowi selama dua jam pada Selasa malam.

Baca Selengkapnya

Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

4 jam lalu

Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

Lembaga riset Bright Institute merilis hasil studi yang mengungkap Indonesia memiliki potensi mengalami krisis pangan.

Baca Selengkapnya

Dasco soal Pertemuan Prabowo-Jokowi: Bicara Transisi Pemerintahan

4 jam lalu

Dasco soal Pertemuan Prabowo-Jokowi: Bicara Transisi Pemerintahan

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi di Hutan Kota by Plataran, Senayan membahas transisi pemerintahan.

Baca Selengkapnya