Deklarasi Damai Pilkada Jabar Hanya Dihadiri 3 Kontestan, Bawaslu Dinilai Belum Optimal

Selasa, 8 Oktober 2024 16:16 WIB

Ketua Majelis Sidang Bawaslu Puadi (kiri) didampingi anggota Majelis Sidang Bawaslu Totok Hariyono (kanan) memimpin sidang pembacaan putusan dugaan pelanggaran administratif Pemilu 2024 dengan pihak terlapor Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis, 29 Februari 2024. Bawaslu memutuskan menjatuhkan sanksi teguran kepada Zulkifli Hasan karena terbukti melanggar administratif Pemilu 2024 dengan tidak melakukan cuti sebagai menteri perdagangan saat kampanye di beberapa daerah. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat menggelar deklarasi damai pada Minggu, 6 Oktober 2024, dengan mengundang empat pasangan calon yang bersaing di Pilkada Jawa Barat 2024. Ketua Bawaslu Jabar, Zacky Muhammad Zam Zam, menjelaskan bahwa deklarasi damai ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh tahapan proses penyelenggaraan pilkada berjalan sesuai dengan ketentuan hukum.

"Kita ingin memastikan komitmen para paslon ini agar menaati seluruh instrumen aturan yang berlaku, Undang-Undang 10/2016 tentang pemilihan umum, PKPU 13/2024 tentang kampanye, yang harapannya adalah pada proses kampanye yang singkat ini tidak banyak terjadi pelanggaran," ujar Zacky seperti dilansir dari Antara.

Meski delapan kontestan diundang, hanya tiga yang hadir dalam acara bertajuk "Kampanye Berintegritas Anti Money Politic, Politisasi SARA, Informasi Hoax dan Ujaran Kebencian," yang digelar di depan Kompleks Gedung Sate Bandung. Pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, dan calon wakil gubernur nomor 2, Ronal Surapradja, adalah yang hadir.

Ketika diwawancarai seusai acara, Zacky menjelaskan bahwa ketidakhadiran beberapa calon adalah keputusan dari masing-masing pihak. "Pada intinya kan kita sudah mengundang seluruhnya. Ada pun hadir atau tidaknya kan itu diserahkan kepada masing-masing. Tapi kan semua representatif, karena semua menghadirkan setidak tidaknya tim kampanye," ujarnya.

Absennya beberapa kontestan di acara penting ini kemudian memicu pertanyaan dari berbagai pihak mengenai alasannya.

Advertising
Advertising

Tanggapan Pakar Komunikasi Politik

Menanggapi absennya sebagian pasangan calon dalam Deklarasi Damai Pilkada Jabar, Pakar Komunikasi Politik Lely Arrianie menilai bahwa komunikasi politik yang dijalankan oleh Bawaslu Jabar sebagai penyelenggara pemilu masih belum optimal.

Menurut pakar lulusan Universitas Padjadjaran ini, pilkada merupakan kontestasi politik yang by design (dirancang), bukan by accident (tiba-tiba). "Artinya, semua tahapan harus sudah direncanakan secara detail, termasuk tahapan proses pendaftaran, penetapan calon, sampai deklarasi damai hari ini dan seterusnya," jelas Lely.

Dengan perencanaan yang matang, lanjut Lely, Bawaslu Jabar seharusnya mampu memastikan bahwa semua tahapan diikuti oleh seluruh kontestan, dan setiap calon menyadari pentingnya setiap tahapan tersebut.

"Jika terjadi seperti ini, saya pikir kesalahan pertama ada pada penyelenggara, karena mereka yang menentukan model perencanaan dan pengelolaan komunikasi politik dalam setiap proses. Harusnya, hal ini dilakukan tidak hanya berdasarkan regulasi, tapi juga dengan persuasi politik yang tepat untuk menyadarkan pentingnya menyukseskan acara ini bersama-sama. Tapi ini tidak demikian," ungkap Lely.

Lely juga menekankan bahwa deklarasi damai merupakan tonggak penting dalam penyelenggaraan pemilu, sebagai simbol bahwa pemilu ini harus mengutamakan kepentingan umum, bukan hanya sekadar memenangkan kontestasi, meskipun masih ada narasi yang tidak membangun perdamaian.

"Jadi, perlu dilakukan evaluasi. Bawaslu harus memastikan kampanye nanti berlangsung dalam kondisi damai, meskipun beberapa kontestan tidak hadir hari ini. Pendekatan dan persuasi politik tetap perlu dilakukan, terutama untuk meyakinkan bahwa kampanye damai adalah kepentingan semua pihak yang terlibat," tuturnya.

Diketahui bahwa Pilkada Provinsi Jawa Barat 2024 diikuti oleh empat pasangan calon, yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.

Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dengan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara Jeje-Ronal diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Pasangan Syaikhu-Ilham mendapat dukungan dari koalisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Nasional Demokrat (NasDem).

Adapun Dedi-Erwan memperoleh dukungan terbanyak, yaitu dari Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, dan Perindo.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | ANTARA

Pilihan Editor: Bawaslu Serang Raih Penghargaan Bawaslu Awards 2024

Berita terkait

Jelang Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Pj Bupati Bogor Titip Pesan Ini

7 jam lalu

Jelang Pilkada Kabupaten Bogor 2024, Pj Bupati Bogor Titip Pesan Ini

Penjabat (Pj) Bupati Bogor Bachril Bakri memimpin rapat koordinasi (rakor) dengan mengumpulkan para pemangku kepentingan di Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Bolehkah Kampanye Kotak Kosong di Pilkada 2024? Begini Kata Bawaslu dan KPU

13 jam lalu

Bolehkah Kampanye Kotak Kosong di Pilkada 2024? Begini Kata Bawaslu dan KPU

Calon tunggal membuat masyarakat tak memiliki banyak pilihan untuk kepala daerah yang diinginkan, sehingga muncul gerakan kampanye kotak kosong.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus Golkar dan Gerindra soal Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

13 jam lalu

Kata Politikus Golkar dan Gerindra soal Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Presiden Jokowi mengatakan, Keppres pemindahan ibu kota ke IKN semestinya diteken oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Catatan Debat Pilkada 2024: Ketua KIP Jakarta Tekankan Transparansi, Bagaimana Pengawasan Bawaslu?

15 jam lalu

Catatan Debat Pilkada 2024: Ketua KIP Jakarta Tekankan Transparansi, Bagaimana Pengawasan Bawaslu?

Bagaimana catatan KIP dan Bawaslu mengenai Debat Pilkada 2024, khususnya yang sudah dilakukan 3 paslon di debat perdana Pilkada Jakarta lalu?

Baca Selengkapnya

Bawaslu Kabupaten Bogor Ingatkan Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Lembaga Pendidikan

1 hari lalu

Bawaslu Kabupaten Bogor Ingatkan Larangan Kampanye di Tempat Ibadah dan Lembaga Pendidikan

Bawaslu menekankan soal larangan berkampanye di tempat ibadah dan lembaga pendidikan pada penyelenggaraan Pilkada Kabupaten Bogor 2024. Apa sanksinya?

Baca Selengkapnya

KPU Usung Tema Kebutuhan Dasar, Ini Jadwal Debat Perdana Pilgub Jatim

1 hari lalu

KPU Usung Tema Kebutuhan Dasar, Ini Jadwal Debat Perdana Pilgub Jatim

KPU memastikan debat Pilgub Jatim 2024 akan dilaksanakan tiga kali selama masa kampanye.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Awasi 7 Hal Ini Selama Debat Pilkada Serentak 2024

1 hari lalu

Bawaslu RI Awasi 7 Hal Ini Selama Debat Pilkada Serentak 2024

Bawaslu RI memastikan proses debat berlangsung sesuai dengan aturan yang berlaku dan adil bagi semua kandidat di Pilkada.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Jabar Ungkap 27 Dugaan Pelanggaran Pemilu, Terbanyak Terkait Netralitas Kepala Desa dan ASN

1 hari lalu

Bawaslu Jabar Ungkap 27 Dugaan Pelanggaran Pemilu, Terbanyak Terkait Netralitas Kepala Desa dan ASN

Bawaslu Jabar mengungkapkan, 21 perkara datang dari masyarakat atau dari tim kampanye. Enam perkara lainnya dari pengawas pemilu.

Baca Selengkapnya

Strategi Golkar Jaga Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar

2 hari lalu

Strategi Golkar Jaga Elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar

Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru menyebutkan elektabilitas Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan menyentuh angka 77,81 persen.

Baca Selengkapnya

Bahlil Enggan Ungkap Nama Calon Menteri dari Golkar, Sempat Singgung Nusron Wahid

3 hari lalu

Bahlil Enggan Ungkap Nama Calon Menteri dari Golkar, Sempat Singgung Nusron Wahid

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia masih enggan mengungkap nama-nama kadernya yang diajukan sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya