Sepuluh Tahun Jokowi, Kemenhub Bangun 521 Infrastruktur Transportasi
Minggu, 6 Oktober 2024 19:28 WIB
INFO NASIONAL - Selama sepuluh tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, Indonesia telah mengalami perubahan signifikan di sektor transportasi dengan fokus pada pembangunan infrastruktur. Melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pemerintah berhasil membangun dan merehabilitasi 521 infrastruktur transportasi yang meliputi sektor darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Langkah ini bertujuan memperkuat konektivitas antar wilayah, memperlancar mobilitas masyarakat, serta mendukung pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memaparkan capaian besar yang telah diraih di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Salah satu tantangan yang kita hadapi sepuluh tahun lalu adalah ketimpangan antar wilayah. Melalui pembangunan infrastruktur transportasi, kami berupaya untuk meningkatkan konektivitas dan mempermudah mobilitas masyarakat,” ujar Budi Karya, pada konferensi pers yang digelar Selasa, 1 Oktober 2024 lalu.
Kemenhub telah menyelesaikan pembangunan 157 infrastruktur transportasi darat, 193 sektor transportasi laut, 91 sektor transportasi udara, dan 80 infrastruktur perkeretaapian. Beberapa proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi sorotan antara lain Bandara Nabire Baru di Papua, Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh), dan Pelabuhan Patimban di Jawa Barat.
Tak hanya pembangunan fisik, Kemenhub juga memperkenalkan inovasi berbasis teknologi. Salah satunya adalah hadirnya LRT Jabodebek dan ART (Autonomous Rapid Transit) di Ibu Kota Nusantara (IKN), yang menawarkan layanan kereta tanpa masinis. Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang diresmikan pada masa pemerintahan Jokowi, juga menjadi salah satu pencapaian besar dalam modernisasi transportasi Indonesia.
Di sektor pelayanan, Kemenhub telah melakukan penyederhanaan regulasi dan digitalisasi untuk mempermudah perizinan dan meningkatkan efisiensi tata kelola transportasi. Upaya ini juga diperkuat dengan peningkatan eksistensi Indonesia di kancah internasional melalui kerjasama dan diplomasi transportasi.
Salah satu program unggulan Kemenhub untuk daerah terpencil, tertinggal, terluar, dan perbatasan (3TP) adalah layanan transportasi perintis. Program tol laut dan jembatan udara berhasil menurunkan harga barang sebesar 30-70 persen, memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah tersebut. Di sektor perkeretaapian, telah tersedia sepuluh rute kereta perintis yang mempermudah aksesibilitas masyarakat ke pusat-pusat kota besar.
Transportasi perkotaan juga menjadi perhatian, terutama di daerah-daerah padat seperti Jabodetabek. Kemenhub menyediakan moda transportasi umum massal berbasis jalan dan rel seperti LRT, MRT, serta layanan kereta cepat. Dalam hal ini, Menteri Budi Karya mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi demi mengurangi kemacetan dan polusi di kota-kota besar.
Dalam menghadapi keterbatasan anggaran negara (APBN), Kemenhub mendorong skema pendanaan kreatif melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Beberapa proyek yang telah direalisasikan dengan skema ini antara lain Proving Ground Bekasi, Pelabuhan Patimban, dan Bandar Udara Dhoho di Kediri.
Menteri Budi Karya menegaskan bahwa capaian pembangunan ini diharapkan dapat terus berlanjut pada pemerintahan selanjutnya. Kemenhub berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan proyek-proyek yang sudah berjalan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan transportasi demi kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan.(*)