IM57 Sebut Ada Andil Jokowi di 10 Nama Capim KPK yang Lolos Seleksi Akhir

Rabu, 2 Oktober 2024 08:35 WIB

Presiden Joko Widodo menerima panitia seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk terima nama-nama calon pimpinan dan calon dewan pengawas di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Oktober 2024. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Seleksi Komisi Pemberantasan Korupsi telah menyerahkan sepuluh nama calon pimpinan atau Capim KPK yang lolos seleksi akhir, ke Presiden Joko Widodo pada Selasa, 1 Oktober 2024. Ketua IM57+ Institute, M. Praswad Nugraha mengatakan, bahwa Jokowi memiliki andil terhadap sepuluh nama capim yang diusulkan Pansel KPK itu.

"Perlu diluruskan bahwa sepuluh nama yang diusulkan adalah pilihan presiden," katanya ketika dihubungi, Rabu, 2 Oktober 2024.

Hal itu telah tertuang dalam Pasal 30 ayat 9 Undang-undang KPK. "Jangan sampai pengumuman pansel ke publik menjadi distorsi, sehingga seakan presiden tidak bertanggung jawab," ucapnya.

Terlebih lagi, menurut dia, masih ditemui sejumlah figur bermasalah dalam daftar sepuluh nama terakhir yang akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR. Karena itu, ia mengatakan bahwa setelah penetapan hasil akhir seleksi ini, proses politik bakal bergulir di DPR.

Komisi III DPR akan memilih lima nama sebagai calon pimpinan KPK periode 2024-2029. Dia meminta supaya DPR betul-betul menunjukkan komitmennya dalam pemberantasan korupsi.

Advertising
Advertising

Praswad juga mewanti-wanti kepada DPR agar mencegah adanya proses transaksional dalam pemilihan lima nama terakhir tersebut. "Jangan sampai pilihan jatuh pada pimpinan bermasalah, sehingga menjadi sandera politik ketika menjabat," ucapnya.

Selain itu, Praswad menyoroti sejumlah nama Capim KPK yang berasal dari aparat penegak hukum. Berdasarkan catatan Tempo, setidaknya ada lima figur yang berlatar belakang sebagai penegak hukum, seperti kepolisian, kejaksaan, hingga kehakiman.

Capim KPK yang berasal dari kepolisian ialah Djoko Poerwanto dan Setyo Budiyanto. Sementara yang berasal dari kejaksaan ialah Fitroh Rohcahyanto dan Johanis Tanak. Sedangkan satu-satunya calon berlatar belakang hakim adalah Ibnu Basuki Widodo.

Praswad mengatakan, calon yang berlatar belakang penegak hukum itu berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Hal ini, ujarnya, juga menjadi problem serius pada komposisi KPK era Firli Bahuri.

"Upaya mencegah (konflik kepentingan) harus serius, termasuk seluruh kandidat dari unsur penegak hukum harus berhenti sebelum dilantik," katanya.

Jika tidak, menurut Praswad, justru menciptakan loyalitas ganda. Hal semacam ini, katanya, akan membuat mudahnya dilakukan intervensi penanganan kasus ketika berhubungan dengan kasus hukum yang berasal dari instansi asal pimpinan.

Pilihan Editor: Ibnu Basuki Widodo Lolos Seleksi Akhir Capim KPK, Pernah Vonis Bebas Terdakwa Korupsi

Berita terkait

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

21 menit lalu

Hari Batik Nasional: Ditetapkan oleh SBY hingga Pesan Jokowi

Hari Batik Nasional pada hari ini 2 Oktober bersamaan ditetapkannya Batik sebagai Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh Unesco 2 Oktober 2009.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

52 menit lalu

Jokowi Harap Bendungan Temef Tingkatkan Produktivitas Petani di NTT

Presiden Jokowi mengatakan air merupakan barang yang sangat vital di NTT. Petani diharapkan bisa panen lebih dari satu kali.

Baca Selengkapnya

Johan Budi Bicara Rencananya Setelah Gagal Seleksi Akhir Capim KPK

1 jam lalu

Johan Budi Bicara Rencananya Setelah Gagal Seleksi Akhir Capim KPK

Karier Johan Budi sebagai anggota dewan tak berlanjut lantaran pada Pemilu 2024 dia gagal lolos ke Senayan.

Baca Selengkapnya

10 Calon Dewas KPK Lolos Seleksi Akhir, dari Pensiunan Polri hingga Mertua Kiky Saputri

1 jam lalu

10 Calon Dewas KPK Lolos Seleksi Akhir, dari Pensiunan Polri hingga Mertua Kiky Saputri

Pengumuman hasil akhir seleksi Calon Dewas KPK itu diumumkan melalui situs Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Perintah Jokowi ke Menlu: Segera Evakuasi WNI di Lebanon, Keselamatan jadi Nomor Satu

1 jam lalu

Perintah Jokowi ke Menlu: Segera Evakuasi WNI di Lebanon, Keselamatan jadi Nomor Satu

Presiden Jokowi mengatakan bahwa ia sudah meminta warga negara Indonesia di Lebanon untuk segera dievakuasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sambut Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati: Baik untuk Kemajuan Negara

1 jam lalu

Jokowi Sambut Wacana Pertemuan Prabowo-Megawati: Baik untuk Kemajuan Negara

Presiden Jokowi menyambut baik rencana pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior Ini Bantah Klaim Jokowi yang Sebut IKN Keputusan Seluruh Rakyat

2 jam lalu

Ekonom Senior Ini Bantah Klaim Jokowi yang Sebut IKN Keputusan Seluruh Rakyat

Ekonomi ini menilai IKN merupakan proyek Presiden Jokowi yang didukung oleh justifikasi dari DDPR.

Baca Selengkapnya

Mertua Kiky Saputri, Gusrizal, Lolos Seleksi Akhir Calon Dewas KPK

3 jam lalu

Mertua Kiky Saputri, Gusrizal, Lolos Seleksi Akhir Calon Dewas KPK

Nama Gusrizal menjadi salah satu yang disorot dalam seleksi calon dewas lembaga antirasuah ini.

Baca Selengkapnya

Ketika Kaesang Berkampanye untuk Kader Gerindra di Pilkada Jember 2024

3 jam lalu

Ketika Kaesang Berkampanye untuk Kader Gerindra di Pilkada Jember 2024

Kaesang berharap paslon Muhammad Fawait-Djoko Susanto dapat memenuhi harapan masyarakat Jember.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

3 jam lalu

Jokowi Resmikan 7 Pos Lintas Batas Negara, Bilang Jadi Zona Penyangga Pertahanan

Jokowi mengatakan PLBN merupakan beranda depan Indonesia yang mewakili wajah negara

Baca Selengkapnya