Puan Maharani Sebut Lokasi Pertemuan Megawati-Prabowo Tak Jadi Soal

Reporter

Annisa Febiola

Editor

Amirullah

Jumat, 27 September 2024 16:34 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pidato HUT DPR dan laporan kinerja tahun 2023-2024 dalam Rapat Paripurna Khusus Masa Persidangan I tahun 2024-2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024. Rapat Paripurna Khusus tersebut beragendakan pidato Ketua DPR RI dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 DPR RI dan penyampaian Laporan Kinerja DPR RI tahun sidang 2023-2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPP Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani berbicara soal rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia mengatakan, perihal lokasi dan siapa yang akan menjadi tuan rumah tak jadi kendala dalam rencana pertemuan.

"Tempat nggak menjadi kendala, tempat pasti asik-asik aja," kata Puan dalam konferensi pers di Lobby Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 27 September 2024.

Dia mengatakan, baik Megawati maupun Prabowo tidak keberatan di mana pertemuan tersebut akan berlangsung. Pasalnya, kata Puan, keduanya sama-sama saling menghargai.

"Bu Mega dan Pak Prabowo sama-sama menghargai atau tidak ada keberatan nantinya tempatnya di mana."

Mengenai komunikasi keduanya, Puan menyebut bahwa Megawati dan Prabowo tetap dalam komunikasi yang intensif. Namun untuk keputusan apakah PDIP akan menempatkan kader-kadernya dalam pemerintahan Prabowo, belum ada keputusan.

Advertising
Advertising

"Kita tunggu saja," ujar Puan.

Sebelumnya, Puan masih enggan membeberkan jadwal pertemuan Megawati dengan Prabowo. Dia mengatakan, kedua belah pihak dipastikan akan bertemu ketika waktunya sudah tepat.

Menurut Puan, Megawati dan Prabowo sama-sama punya keinginan untuk segera bertemu. Namun hingga saat ini, pertemuan tersebut belum terwujud karena keduanya belum menemukan waktu yang pas.

Puan menampik bahwa Ketua Umum PDIP dan Ketua Umum Gerindra itu saling menunggu untuk dikunjungi terlebih dahulu. "Ya enggak saling tunggu-tungguan, beliau berdua mempunyai jadwal yang sama-sama sibuk," ujarnya.

Nandito Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

Berita terkait

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

45 menit lalu

Puan Maharani Klaim Ada Peningkatan Kinerja dan Citra DPR di Bawah Kepemimpinannya

Puan Maharani menyebutkan mekanisme dan cara-cara yang dilakukan DPR dalam membuat undang-undang juga mesti diperbaiki.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

1 jam lalu

Penjelasan Bawaslu Banten Tentang Kasus Tia Rahmania

Bawaslu Banten menyatakan Tia Rahmania tidak terbukti melakukan penggelembungan suara. Tapi sejumlah PPK terbukti mengubah hasil suara pemilu.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

1 jam lalu

Presiden Jokowi Sebut IKN Kehendak Rakyat, 5 Kritik Pengamat untuk Mega Proyek Tersebut

Jokowi klaim proyek IKN di Kalimantan Timur bukanlah keputusan Presiden saja melainkan keputusan seluruh rakyat. Sejumlah kritik untuk IKN muncul.

Baca Selengkapnya

PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

1 jam lalu

PDIP dan PKB Ganti Anggota DPR Terpilih

Di PDIP, kerabat Megawati Soekarnoputri hendak diloloskan menjadi anggota DPR. Di PKB, lima anggota DPR terpilih diganti.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

1 jam lalu

Puan Maharani Sebut Persiapan Pelantikan Anggota DPR Terpilih Sudah 90 Persen

Pelantikan anggota DPR dijadwalkan pada Selasa, 1 Oktober 2024 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya

Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

2 jam lalu

Tia Rahmania Datangi Bareskrim Setelah Dipecat PDIP dan Batal Jadi Caleg Terpilih DPR RI

Tia Rahmania yang dipecat PDIP yang membuat dia gagal jadi caleg terpilih DPR RI mendatangi Bareskrim untuk berkonsultasi.

Baca Selengkapnya

Jutaan Kelas Menengah Rentan Jatuh Miskin, Prabowo Diharap Punya Solusi dan Tunda Kenaikan PPN

2 jam lalu

Jutaan Kelas Menengah Rentan Jatuh Miskin, Prabowo Diharap Punya Solusi dan Tunda Kenaikan PPN

Sekitar 9,4 juta kelas menengah rentan jatuh miskin. Pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan punya solusi dan menunda kenaikan PPN.

Baca Selengkapnya

Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

3 jam lalu

Pro-Kontra Penghapusan Nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998

Beberapa pihak menanggapi keputusan MPR yang menghapus nama Soeharto dalam TAP MPR Nomor 11 Tahun 1998. Ini pro dan kontranya.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

3 jam lalu

Ekonomi Semakin Sulit dan Marak PHK, Kelas Menengah Rentan Miskin Makan dari Tabungan

Kondisi perekonomian yang semakin sulit dan maraknya PHK menyebabkan banyak kelas menengah rentan miskin. Mereka bertahan hidup dari sisa tabungan.

Baca Selengkapnya

Legislator PDIP Ungkap Penyebab Maraknya Kriminalisasi Pembela HAM

3 jam lalu

Legislator PDIP Ungkap Penyebab Maraknya Kriminalisasi Pembela HAM

Pembela HAM kerap menjadi sasaran kriminalisasi. Ada kekosongan hukum, khususnya dalam perlindungan pembela HAM.

Baca Selengkapnya