Saat Jokowi Sarankan Warga Minta Prabowo Lanjutkan Bansos Pangan

Jumat, 27 September 2024 09:00 WIB

Presiden Joko Widodo mengunjungi Pasar Sanggam Adji Dilayas di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Dok. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menyarankan masyarakat penerima program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk meminta kepada Prabowo Subianto melanjutkan program bantuan tersebut. Sebab, Jokowi akan purnatugas dan digantikan oleh Prabowo pada 20 Oktober 2024.

"Nanti, nanti kalau ketemu Pak Prabowo, disampaikan Pak, minta dilanjutkan bantuannya Pak," kata Presiden Jokowi saat menyerahkan bantuan pangan beras dan meninjau gudang bulog di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis, 27 September 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi menyampaikan permintaan maaf kepada warga sekitar atas kekeliruan dalam membuat kebijakan, selama memimpin sebagai Presiden. “Saya adalah manusia yang tidak sempurna, penuh dengan kekurangan, penuh dengan kebodohan, penuh dengan kekhilafan, saya mohon dimaafkan yang sebesar-besarnya apabila ada kesalahan, kekhilafan,” katanya.

BPNT berupa beras 10 kilogram per keluarga. Penerima bantuan mendapatkan bansos tersebut secara rutin setiap bulan sejak Januari 2024.

Penyaluran bansos menjadi salah satu materi sengketa dalam pemilihan presiden 2024. Presiden Jokowi disebut-sebut mengambil kebijakan ini untuk memberi keuntungan bagi pasangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka, putra Jokowi, yang mengusung tema keberlanjutan pemerintah.

Advertising
Advertising

Mahkamah Konstitusi menyatakan dalil soal Jokowi cawe-cawe tidak terbukti, seperti dinyatakan dalam sidang sengketa pilpres pada 22 April 2024. Pemerintah berulang kali menjelaskan bahwa inisiatif pemberian beras ini merupakan respons terhadap kenaikan harga beras yang terjadi akibat inflasi pangan global.

Pemerintah memutuskan penyaluran bantuan beras berlanjut pada Agustus, November, dan Desember 2024. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo berujar pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 9 triliun. Bantuan ini ditujukan untuk 22 juta keluarga penerima manfaat atau KPM.

Penyaluran bantuan pangan itu tidak dilakukan selama 12 bulan penuh karena menyesuaikan kondisi anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN). "Karena kita lihat juga fiskal, jangan hanya untuk pemenuhan bantuan pangan, tapi kegiatan yang lain yang penting juga jangan sampai tertinggal, itu keputusannya dalam rapat kabinet," kata Arief, 7 Juni 2024, dikutip dari Antara.


Pilihan Editor:
Serba-serbi Gus Ipul Gantikan Risma Jadi Mensos Tak Sampai 2 Bulan

Berita terkait

Program Biosolar B40 Prabowo Tahun Depan Diklaim Hemat Devisa Rp404 T, LSM Lingkungan: Ancam Keselamatan Hutan

2 menit lalu

Program Biosolar B40 Prabowo Tahun Depan Diklaim Hemat Devisa Rp404 T, LSM Lingkungan: Ancam Keselamatan Hutan

Pembukaan hutan untuk kebun sawit guna memenuhi kebutuhan Biosolar setara dengan penghilangan 342,5 juta CO2.

Baca Selengkapnya

Berbagai Respons Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono

50 menit lalu

Berbagai Respons Soal Kaesang Pakai Rompi Putra Mulyono

Feri Amsari, mengatakan apa yang dilakukan Kaesang dengan menggunakan rompi bertuliskan "Putra Mulyono", sebagai respons pembalikan isu.

Baca Selengkapnya

Alasan Andi Widjajanto Sebut Pembentukan Angkatan Siber Harus Lewat Amendemen UUD 1945

1 jam lalu

Alasan Andi Widjajanto Sebut Pembentukan Angkatan Siber Harus Lewat Amendemen UUD 1945

Andi Widjajanto mengatakan pembentukan angkatan siber TNI kemungkinan memerlukan waktu hingga tujuh tahun.

Baca Selengkapnya

Dasco soal Penyusunan Kabinet Prabowo: Implementasikan Aspirasi dari Mana-mana

1 jam lalu

Dasco soal Penyusunan Kabinet Prabowo: Implementasikan Aspirasi dari Mana-mana

Sufmi Dasco Ahmad mengatakan masih belum tahu secara persis baik jumlah maupun nomenklatur kementerian Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Peluang PDIP Jadi Oposisi atau Koalisi terhadap Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Peluang PDIP Jadi Oposisi atau Koalisi terhadap Prabowo-Gibran

Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago, mengungkapkan faktor yang membuat PDIP menjadi oposisi atau koalisi terhadap Prabowo

Baca Selengkapnya

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

3 jam lalu

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

Perjanjian ekonomi Uni Eropa-Indonesia sudah 9 tahun tak kunjung rampung, salah satunya terganjal syarat deforestasi dalam ekspor produk sawit.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

3 jam lalu

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

Gerindra menyatakan jumlah kementerian di kabinet Prabowo akan difinalkan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

3 jam lalu

Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

Jokowi mengatakan ide pemindahan ibu kota negara atau IKN dari Jakarta bukanlah hal baru, sudah ada sejak era Presiden Sukarno.

Baca Selengkapnya

Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

3 jam lalu

Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco mengatakan pengubahan nomenklatur kementerian masih dinamis sampai pelantikan Prabowo pada 20 Oktober.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Survei Berkata Lain

3 jam lalu

Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Survei Berkata Lain

Jokowi sebut keputusan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN disetujui seluruh rakyat melalui DPR. Survei bilang lain.

Baca Selengkapnya