Prabowo Sebut Kekayaan Alam Indonesia yang Melimpah Jadi Incaran Negara Lain

Kamis, 26 September 2024 12:35 WIB

Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto melambaikan tangan ke arah wartawan saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. Prabowo Subianto menghadiri rapat terakhir sebagai Menteri Pertahanan dengan Komisi III DPR RI periode 2019-2024 yang beragendakan pengambilan persetujuan terhadap 5 RUU kerjasama bidang Pertahanan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo Subianto mengatakan, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Namun, dia menyebut kekayaan alam Tanah Air ini masih mengalami kebocoran karena kerap diincar negara lain.

"Walaupun kebocoran masih terus berjalan dengan sangat besar, tapi kekayaan kita masih luar biasa," katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, dipantau dari YouTube TV Parlemen, Kamis, 26 September 2024.

Dia menyebut, melimpahnya sumber daya alam di Indonesia mengundang sejumlah negara lain yang ingin memanfaatkan. Menurut dia, kekayaan alam Indonesia masih menjadi incaran bangsa-bangsa lain.

Karena itu, presiden terpilih ini meminta kepada seluruh pihak untuk menjaga sumber daya yang telah dimiliki negara. "Saya terus menerus, bertahun-tahun saya peringatkan seluruh bangsa bahwa Indonesia harus kuat menjaga diri," ujarnya.

Dalam forum itu, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran Komisi I DPR karena telah mendukungnya selama menjabat sebagai Menhan. Dia meminta agar perbedaan latar belakang dan partai politik tak pernah menjadi persoalan dalam menjalankan tugas negara.

Advertising
Advertising

Menurut Prabowo, sikap itu telah ditunjukkan oleh Komisi I DPR sebagai mitra kementeriannya selama lima tahun ini. Karena itu, dia mengapresiasi sikap Komisi I DPR meliputi sejumlah fraksi partai politik, yang mengedepankan kesejahteraan rakyat.

"Kita enggak boleh lupa kalau kita semuanya adalah anak-anak Indonesia, sebagai pemimpin punya tanggung jawab kepada rakyat," ucap Ketua Umum Partai Gerindra itu.

Prabowo juga menyinggung soal pertahanan Indonesia. Dia menilai, minimnya pengeluaran anggaran pertahanan Tanah Air menyebabkan cita-cita membentuk pertahanan yang kuat belum terealisasi.

Namun, dia mengaku memaklumi hal itu karena prioritas pemerintah ialah menyejahterakan rakyat. Sebab, katanya, kesejahteraan rakyat juga bagian dari pertahanan bangsa.

"Tidak boleh ada rakyat Indonesia yang lapar, tidak boleh ada anak-anak, pemuda-pemudi Indonesia hidup dalam kesulitan. Ini kewajiban kita semua, ucap Prabowo.

Pilihan Editor: Raker bersama Menhan Prabowo Subianto, Pimpinan Komisi I DPR Lengkap Hadir

Berita terkait

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

1 menit lalu

Perjanjian Uni Eropa-Indonesia Tak Kunjung Beres, Zulhas Sebut Nama Prabowo untuk Menekan?

Perjanjian ekonomi Uni Eropa-Indonesia sudah 9 tahun tak kunjung rampung, salah satunya terganjal syarat deforestasi dalam ekspor produk sawit.

Baca Selengkapnya

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

2 menit lalu

Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian, Akademisi Sebut Prabowo Paham Dampaknya

Gerindra menyatakan jumlah kementerian di kabinet Prabowo akan difinalkan sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

15 menit lalu

Potensi Perubahan Nomenklatur Kementerian Kabinet Prabowo, Apa Saja?

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco mengatakan pengubahan nomenklatur kementerian masih dinamis sampai pelantikan Prabowo pada 20 Oktober.

Baca Selengkapnya

Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

52 menit lalu

Prabowo Rencanakan Program Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Orang, Apa Kriterianya?

Prabowo Subianto akan melaksanakan program cek kesehatan gratis atau medical check up mulai 2025 secara gratis untuk 52 juta orang. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

PDIP Ungkap Respons Megawati soal Rencana Pertemuan dengan Prabowo

1 jam lalu

PDIP Ungkap Respons Megawati soal Rencana Pertemuan dengan Prabowo

Eriko Sotarduga mengungkap respons Megawati soal rencana pertemuannya dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Menag Yaqut Disebut Mangkir dari Rapat Evaluasi Haji, Apa Alasan Absennya?

1 jam lalu

Menag Yaqut Disebut Mangkir dari Rapat Evaluasi Haji, Apa Alasan Absennya?

Tak hanya sekali Menag Yaqut mangkir dari rapat evaluasi haji maupun Pansus Haji. Kali ini alasannya tugas negara ke Prancis.

Baca Selengkapnya

Saat Jokowi Sarankan Warga Minta Prabowo Lanjutkan Bansos Pangan

2 jam lalu

Saat Jokowi Sarankan Warga Minta Prabowo Lanjutkan Bansos Pangan

Presiden Joko Widodo menyarankan masyarakat penerima program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk meminta kepada Prabowo Subianto melanjutkan program bantuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Said PDIP Tegaskan Pertemuan Megawati dan Prabowo Bukan untuk Bagi-bagi Kursi Menteri

2 jam lalu

Said PDIP Tegaskan Pertemuan Megawati dan Prabowo Bukan untuk Bagi-bagi Kursi Menteri

Ketua DPP PDIP Said Abdullah menegaskan bahwa pertemuan Megawati dan Prabowo bukan untuk kepentingan bagi-bagi jatah menteri

Baca Selengkapnya

Soal Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo, PDIP Masih Tunggu Keputusan Megawati

3 jam lalu

Soal Sikap terhadap Pemerintahan Prabowo, PDIP Masih Tunggu Keputusan Megawati

PDIP masih menunggu arahan Megawati soal posisi terhadap pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Olly Dondokambe : Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung sebelum 10 Oktober

13 jam lalu

Olly Dondokambe : Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung sebelum 10 Oktober

Olly mengatakan usai pemilihan presiden 2024, PDIP memutuskan berada di dalam koalisi bersama dengan Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya