Profil dan Perjalanan Politik Awang Faroek, Eks Gubernur Kaltim yang Rumahnya Digeledah KPK

Kamis, 26 September 2024 07:44 WIB

Awang Faroek Ishak. TEMPO/Lourentius EP

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kediaman mantan Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, pada Senin malam, 23 September 2024. Penggeledahan ini berlangsung sebagai bagian dari penyelidikan kasus yang sedang ditangani KPK.

Rumah Awang Faroek yang terletak di Jalan Sei Barito, Kelurahan Pelabuhan, Kecamatan Samarinda Kota, menjadi sasaran penggeledahan tersebut. Operasi penggeledahan berlangsung selama sekitar lima jam, dimulai pukul 20.00 WITA dan selesai pada 00.45 WITA.

Penggeledahan ini dilakukan untuk mengumpulkan bukti terkait dengan penyelidikan kasus korupsi. Meskipun KPK belum secara resmi mengungkapkan kasus spesifik yang melibatkan mantan Gubernur Kaltim tersebut.

Siapa Sosok Awang Faroek?

Awang Faroek Ishak, yang pernah menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur selama dua periode (2008-2013 dan 2013-2018), lahir di Tenggarong pada 31 Januari 1948 dan kini berusia 76 tahun. Ia merupakan anak ke-11 dari 13 bersaudara, buah hati dari Awang Ishak dan Dayang Johariah, tokoh Pamong Praja di Kalimantan Timur.

Advertising
Advertising

Awang Faroek menikah dengan Ence Amelia Suharni dan dikaruniai tiga anak, yaitu Awang Ferdian Hidayat, SE, Dayang Donna Walfiares Tania, S.PSi, dan Awang Fauzan Rahman.

Dilansir dari fraksinasdem.org, pendidikan Awang dimulai di Sekolah Rakyat di Tarakan, dilanjutkan dengan SMP dan SMA di Tenggarong. Ia meraih gelar sarjana S1 dari Fakultas Keguruan Ilmu Sosial IKIP Malang pada tahun 1973, kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Magister Manajemen pada 1997 serta Magister Ketahanan Nasional dari Universitas Indonesia pada 1998. Ia juga dikenal sebagai lulusan terbaik dari SESPANAS Angkatan XI (1990) dan menonjol dalam Kursus Reguler Angkatan XXV (KRA) LEMHANAS (1992).

Dalam dunia akademik, Awang menjadi dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman dan Universitas Tujuh Belas Agustus 1945 Samarinda, dan terakhir ia dianugerahi gelar profesor tamu oleh Universitas Victoria, Melbourne, Australia.

Karier birokrasi Awang Faroek dimulai sebagai Staf Kantor Gubernur Kaltim pada 1973, kemudian menjabat sebagai Pembantu Rektor III Universitas Mulawarman pada 1978, dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada 1982. Ia juga pernah menjadi anggota DPR/MPR RI selama dua periode, dari 1987 hingga 1997, sebelum kembali ke pemerintahan daerah sebagai Staf Ahli Gubernur Kaltim, Ketua Bapedalda Kaltim, serta Pejabat Sementara Bupati Kutai Timur (1999-2000). Setelahnya, Awang Faroek menjadi Bupati Kutai Timur pada dua periode (2000-2003 dan 2006-2008).

Selama satu dekade, Awang Faroek memimpin Provinsi Kalimantan Timur sebagai gubernur, bersama Farid Wadjdy pada periode pertama dan almarhum HM Mukmin Faisyal pada periode kedua.

Kejaksaan Agung pernah menetapkan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak sebagai tersangka kasus penyelewengan kas negara selama periode 2002 hingga 2008. Selama periode itu, Awang menjabat sebagai Bupati Kabupaten Kutai Timur.

Menurut Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus, M Amari, akibat penyelewengan yang dilakukan Awang, negara dirugikan hingga Rp 576 miliar.

Dalam sebuah wawancara setelah purna tugas pada 22 September 2018, Awang mengungkapkan bahwa program pembangunan yang ia jalankan adalah untuk kesejahteraan rakyat dan merupakan proyek jangka panjang, seperti pembangunan jalur kereta api.

Setelah tidak lagi menjadi gubernur, Awang Faroek kembali ke panggung politik dengan menjadi anggota DPR-RI periode 2019-2024 mewakili Kalimantan Timur. Ia mencalonkan diri lagi dalam Pemilu 2024 melalui Partai NasDem, namun kali ini hanya memperoleh sekitar 29 ribu suara, lebih rendah dibandingkan 34.054 suara yang diperolehnya pada pemilu sebelumnya.

MICHELLE GABRIELA | DEFARA DHANYA PARAMITHA

Pilihan Editor: KPK Pastikan Sudah Ada Tersangka dalam Dugaan Korupsi Baru di Kaltim

Berita terkait

Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

17 menit lalu

Jokowi Berkali-kali Sebut Ide Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta Digagas Sejak Era Sukarno

Jokowi mengatakan ide pemindahan ibu kota negara atau IKN dari Jakarta bukanlah hal baru, sudah ada sejak era Presiden Sukarno.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Lain Kata Survei

36 menit lalu

Jokowi Bilang Keputusan Pindah IKN dari Seluruh Rakyat Bukan Mau Presiden Saja, Tapi Lain Kata Survei

Jokowi sebut keputusan memindahkan ibu kota negara dari Jakarta ke IKN disetujui seluruh rakyat melalui DPR. Survei bilang lain.

Baca Selengkapnya

Doli Sebut Kewenangan Penentuan Calon Wakil Ketua DPR dari Golkar di Tangan Bahlil

1 jam lalu

Doli Sebut Kewenangan Penentuan Calon Wakil Ketua DPR dari Golkar di Tangan Bahlil

Ahmad Doli menyebut penentuan kader yang akan maju sebagai wakil ketua DPR dari Partai Golkar menjadi kewenangan Bahlil

Baca Selengkapnya

Puan Sebut Pemecatan Tia Rahmania Tak Ada Kaitan dengan Kritik kepada Nurul Gufron

2 jam lalu

Puan Sebut Pemecatan Tia Rahmania Tak Ada Kaitan dengan Kritik kepada Nurul Gufron

Ada dugaan pemecatan Tia Rahmania disebabkan karena dirinya mengkritik Wakil Ketua KPK. Puan Menepis kabar tersebut.

Baca Selengkapnya

KPK: Mobil Harun Masiku yang Ditemukan di Apartemen Thamrin Residence Bukan Berasal Dari Penggeledahan 2020

2 jam lalu

KPK: Mobil Harun Masiku yang Ditemukan di Apartemen Thamrin Residence Bukan Berasal Dari Penggeledahan 2020

KPK juga pernah menyegel mobil Harun Masiku di Apartemen Thamrin Residence pada 2020.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pengurusan IUP, Ada Eks Gubernur Kaltim?

3 jam lalu

KPK Tetapkan 3 Tersangka Kasus Pengurusan IUP, Ada Eks Gubernur Kaltim?

KPK menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus dugaan pengurusan izin usaha pertambangan di Kalimantan Timur. Salah satunya diduga eks Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengklaim IKN Bukan Proyek Presiden Melainkan Keputusan Rakyat, Ada Apa?

4 jam lalu

Jokowi Mengklaim IKN Bukan Proyek Presiden Melainkan Keputusan Rakyat, Ada Apa?

Dalam Rakornas Baznas 2024 di Istana Negara IKN, pada 25 September 2024, Jokowi sebut IKN bukan proyek presiden, melainkan hasil dari keputusan rakyat

Baca Selengkapnya

KPK Belum Tahan 1 Tersangka Kasus Korupsi Bandung Smart City

12 jam lalu

KPK Belum Tahan 1 Tersangka Kasus Korupsi Bandung Smart City

KPK belum menahan seorang tersangka kasus dugaan korupsi Bandung Smart City. Siapa dan apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Penghapusan Nama Soeharto dari Tap MPR tentang KKN, Usman Hamid: Langkah Mundur Reformasi

14 jam lalu

Penghapusan Nama Soeharto dari Tap MPR tentang KKN, Usman Hamid: Langkah Mundur Reformasi

Usman menilai, keputusan menghapus nama Soeharto dari TAP MPR Nomor 11/1998 bakal berdampak bagi masyarakat sipil dan para korban kejahatan masa lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bilang IKN Proyek Rakyat, Mahfud Md: Nasibnya Juga Bisa Ditentukan Rakyat

15 jam lalu

Jokowi Bilang IKN Proyek Rakyat, Mahfud Md: Nasibnya Juga Bisa Ditentukan Rakyat

MAhfud Md., mengatakan jika IKN disebut kehendak rakyat, maka rakyat juga yang bisa memutuskan nasibnya.

Baca Selengkapnya