Pihak Dinas Kesehatan Lamongan secara resmi telah mengirimkan sample dahak dan cairan hidung ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya. Dan dari hasil pemeriksaan, pasien Lilik, dinyatakan positif tertular virus flu babi.
Data di Dinas Kesehatan Lamongan menyebutkan, sebelumnya sudah ada lima orang yang berstatus suspek flu babi. Tapi, baru satu orang yang positif dan empat orang dinyatakan negatif tertular virus ini.
Jumlah itu belum termasuk pengambilan sample dahak dan cairan hidung terhadap 900 santri di Paciran, yang telah dinyatakan negatif tertular virus penyakit ini.
Menurut Kepala Subdinas Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman (P2PLP) Dinas Kesehatan Lamongan, dr Abdur Rivai, pasien Lilik, sebenarnya sudah sempat dirawat di Rumas Sakit Umum Daerah Soegiri, Lamongan, sejak pekan lalu. Saat itu, pasien kondisinya membaik. Tetapi, pada Rabu, sore, suhu pasien panas dan kemudian dirujuk ke rumah sakit itu kembali.
Setelah menerima hasil pemeriksaan dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Surabaya yang menyatakan pasien bersangkutan positif tertular virus flu babi. “Ya, akhirnya kita isolasi,” tegas Rivai yang dihubungi Tempo lewat telepon, Kamis (6/8) siang.
SUJATMIKO