Wayan Koster Buka Suara Soal Infrastruktur Bali Saat Daftar Pilkada 2024
Reporter
Antara
Editor
Sapto Yunus
Jumat, 30 Agustus 2024 10:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster mengakui infrastruktur Bali sebagai destinasi pariwisata dunia masih tertinggal. Koster mengungkapkan hal itu saat mendaftar untuk pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali, Denpasar pada Kamis, 29 Agustus 2024.
“Sebenarnya, Bali sangat tertinggal dalam infrastruktur, apalagi dalam posisi sebagai destinasi wisata utama dunia, Bali sangat tertinggal, sudah lama tertinggal dalam urusan infrastruktur,” kata dia menanggapi rencana kubu bakal pasangan calon Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana membangun bandara di Bali Utara.
Bersama bakal calon wakil gubernur Giri Prasta, Koster pun berjanji, apabila terpilih pada pemilihan gubernur (Pilgub) Bali 2024, akan serius membangun infrastruktur, terutama transportasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Pulau Dewata dan pariwisata.
Gubernur Bali periode 2018-2023 itu mengatakan, saat dia memimpin Bali, sebenarnya sudah dilakukan pembangunan infrastruktur darat, laut, maupun udara, namun semua itu belum cukup. Karena itu, dia bersama Giri Prasta menjanjikan pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana strategis, menata kepariwisataan Bali secara fundamental dan komprehensif.
Bakal pasangan calon yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dan delapan partai politik itu menyinggung ketimpangan pembangunan antara Bali bagian utara dan selatan, kemudian Bali timur dan barat, yang membuat 60 persen lebih ekonomi hanya berputar di Bali bagian selatan.
Menurut dia, hal ini yang membuat ekonomi sangat tertinggal di bagian utara, barat, dan timur. Pemerataan ini tidak dapat hanya dibangun dengan wacana.
“Harus dengan konkret menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, yang ada di Bali timur, utara, dan barat, tapi apa itu rencana dari kami, ya tidak bisa dibuka di sini sekarang,” kata Koster.
Bagi Koster, upaya membangun pusat pertumbuhan perekonomian Bali adalah untuk menyeimbangkan pembangunan antarwilayah di Bali, sehingga masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan yang lebih berkeadilan.
Muliawan-PAS Berjanji Mewujudkan Bandara Bali Utara
Adapun bakal pasangan calon yang diusung Partai Gerindra, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana atau Muliawan-PAS, mengatakan mereka tak mau pembangunan Bandara Bali Utara di Buleleng hanya menjadi jargon politik.
“Memang dulu (bandara Bali Utara) dipakai jargon politik, dulu dipakai politik tapi sekarang De Gadjah dan PAS datang untuk merealisasikannya,” kata De Gadjah, sapaan akrab Muliawan, di Denpasar, Kamis.
<!--more-->
Pembangunan infrastruktur transportasi udara di Kabupaten Buleleng, Bali utara itu sudah digaungkan oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ketika kampanye Pemilu 2024. Muliawan mengatakan keseriusan mereka terbukti dari bergabungnya Putu Agus Suradnyana yang merupakan mantan Bupati Buleleng sebagai wakil yang digandeng saat pendaftaran Pilgub Bali.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Bali itu menuturkan pihaknya akan melanjutkan program yang dikampanyekan Prabowo-Gibran tersebut, tetapi tidak berarti ketika terpilih langsung membangun bandara, melainkan berproses pada infrastruktur pendukungnya terlebih dahulu.
“Banyak proses, tidak ujug-ujug harus bangun bandara, butuh proses dan harus ada akses ke sana, kan sekarang sudah mulai MRT yang dibangun, tahap satu ke Canggu, lalu Nusa Dua, Sanur, Ubud, dari sana kan tinggal di mana letak bandara tinggal menambahkan lagi,” ujarnya.
Sedangkan Putu Agus Suradnyana menambahkan akses penghubung ke wilayah utara yang sebenarnya menjadi penyebab ketimpangan kesejahteraan.
“Bali itu di tengahnya gunung, jadi sulit sekali mengakses Bali Utara dalam tempo cepat, seandainya ada bandara dan itu penting juga karena kapasitas Bandara Ngurah Rai sudah cukup krodit, ini sangat penting bagi seluruh Bali,” ujarnya.
Menurut dia, untuk urusan pemerataan, bukan hanya Bali utara yang menjadi pekerjaan rumah, tetapi juga Bali timur demi kesejahteraan seluruh Bali. Selain itu, dengan linearnya presiden pemenang dengan pemenang Pilgub Bali, maka akan mempermudah dalam mengajukan apa yang dibutuhkan Bali.
“Ada ruang fiskal yang cukup nanti ke depan karena Pak Prabowo langsung linear dengan gubernur, kami tinggal mendiskusikan secara komprehensif, mencari solusi berbasis kemasyarakatan,” tuturnya.
Pilihan editor: Kata Andika Perkasa Soal Peluangnya dalam Pilgub Jateng 2024