Pengacara: Antasari Benarkan Ada Dokumen Dugaan Korupsi Petinggi KPK

Reporter

Editor

Rabu, 5 Agustus 2009 12:47 WIB

TEMPO/Yosep Arkian

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengacara Antasar Azhar, Denny Kailimang, mengatakan kliennya memang memiliki dokumen yang berisi tentang dugaan korupsi sejumlah petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dokumen itu ada dalam komputer jinjing yang dibawa polisi untuk dibongkar isinya.

"Polisi memperoleh itu dari pengambilan berkas di kantor Antasari di KPK," katanya melalui sambungan telepon, Rabu (3/8). Menurut dia, "Bukan Antasari yang berinisiatif untuk melaporkan dugaan korupsi tersebut," ujarnya.

Denny menjelaskan, Antasari membenarkan isi dokumen tersebut. bahwa petinggi KPK diduga menerima sejumlah uang dari Anggoro Wijoyo, Direktur PT Masaro Radiokom. Anggoro ditetapkan sebagai buron karena kabur ketika hendak diusut terkait kasus korupsi sistem komunikasi radio terpadu di Departemen Kehutanan.

Untuk meloloskan diri dari kasus ini, diduga Anggoro telah memberikan sejumlah uang kepada petinggi KPK. Berkas itu, menurut Denny, kemudian di konfrontir polisi kepada Antasari.

Namun, Denny tidak mengetahui apakah kemudian Antasari menuliskan laporan pengaduan dugaan korupsi itu dengan tulisan tangan sepanjang 14 halaman kuarto atau dalam bentuk lain. "Itu mungkin. Tapi awalnya dokumen itu diambil dari laptop Antasari. Mungkin itu hasil printnya," katanya.

Polda Metro Jaya segera menindaklanjuti dokumen itu. Langkah yang hendak ditempuh, memeriksa semua yang berkaitan dengan dokumen bekas ketua KPK yang terjerat kasus pembunuhan Nasrudin, bos PT Putra Rajawali Banjaran pada 14 Maret lalu. "Semua akan kami mintai keterangan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro
Jaya Komisaris Besar Chryshnanda, (5/8/).

Advertising
Advertising

Wakil Ketua KPK Bibit Samad Riyanto membantah tuduhan penerimaan suap yang dikabarkan diterima oleh pimpinan KPK. "Kami nggak terima duitnya, untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu. Lagipula kasusnya berjalan," ujar Bibit.

Catatan percakapan yang diduga milik Antasari Azhar yang beredar, belum tentu benar. Catatan tersebut berisi pembicaraan bahwa ada pimpinan KPK yang menerima uang dari Anggoro, bos PT Masaro.

"Kebenarannya sangat diragukan, itu fitnah agar pimpinan KPK yang lain rontok," kata Bibit. Jika benar pengakuan tersebut berasal dari Antasari, Bibit mengaku tidak mengetahui apa motifnya. "Itu fitnah, pencemaran nama baik," kata dia.

ELIK l SOFIAN

Berita terkait

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

1 jam lalu

Respons KPK soal Ayah Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Disebut Makelar Kasus

KPK buka suara soal kabar ayah Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali, Kiai Agoes Ali Masyhuri, sebagai makelar kasus Hakim Agung Gazalba Saleh.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

2 jam lalu

KPK Sebut Gus Muhdlor Tarik Dana Insentif Melalui Peraturan Bupati, Total Capai Rp 2,7 Miliar

Motif korupsi Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor bermula dari adanya aturan yang dibuat sebagai dasar pencairan dana insentif pajak daerah bagi pegawai BPPD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

4 jam lalu

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD

KPK resmi menahan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka kasus pemotongan insentif ASN BPPD

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

5 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR RI, KPK Periksa Hiphi Hidupati

KPK memanggil Kepala Bagian Pengelolaan Rumah Jabatan Sekretariat Jenderal DPR RI Hiphi Hidupati dalam dugaan korupsi rumah dinas

Baca Selengkapnya

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

5 jam lalu

Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Jalani Pemeriksaan di KPK soal Kasus Rasuah Investasi Fiktif

KPK memeriksa Direktur Utama PT Taspen Antonius N. S. Kosasih dalam kasus dugaan korupsi kegiatan investasi fiktif perusahaan pelat merah itu.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

6 jam lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Tiba di KPK, Jalani Pemeriksaan sebagai Tersangka Kasus Korupsi BPPD Sidoarjo

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor memenuhi panggilan pemeriksaan penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.

Baca Selengkapnya

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

9 jam lalu

Bekas Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Miliaran Rupiah, Ini Rinciannya

Jaksa KPK mengatakan eks Hakim Agung Gazalba Saleh berupaya menyembunyikan uang hasil korupsi dengan cara membeli mobil, rumah, hingga logam mulia.

Baca Selengkapnya

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

12 jam lalu

Pejabat Bea Cukai Eko Darmanto Segera Jalani Sidang Kasus Gratifikasi dan TPPU di Tipikor Surabaya

Jaksa KPK telah melimpahkan surat dakwaan dan berkas perkara dengan terdakwa Eko Darmanto ke Pengadilan Tipikor pada PN Surabaya pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

14 jam lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya