Longok Airin Rachmi Diany Usai Mayoritas Parpol KIM Usung Andra Soni-Dimyati di Pilgub Banten
Reporter
Tempo.co
Editor
Andry Triyanto Tjitra
Selasa, 23 Juli 2024 10:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mayoritas partai politik (parpol) dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) resmi mengusung duet Andra Soni-Dimyati Natakusumah untuk Pemilihan Gubernur atau Pilgub Banten 2024. Lantas, bagaimana dengan Airin Rachmi Diany?
Diketahui sebelumnya, Partai Golkar --sebagai anggota KIM-- akan mengusung kadernya sendiri, yaitu Airin untuk maju di Pilgub Banten. Mantan Wali Kota Tangerang Selatan itu diketahui juga pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah atau TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Namun belakangan, mayoritas parpol di KIM, seperti Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Demokrat mengusung Andra Soni-Dimyati untuk Pilgub Banteng alih-alih mengusung Airin.
Menurut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, perbedaan pilihan antarpartai satu koalisi di Pilkada adalah hal yang wajar.
“Kita tahu memang ada potensi poros-poros koalisi yang terbangun (di Pilkada), kemudian tadi disampaikan tidak sama dengan Golkar misalnya, atau KIM tidak selalu sama-sama,” kata AHY di Kantor DPP Partai Demokrat pada Jumat malam, 19 Juli 2024.
AHY menilai, perbedaan pilihan adalah sesuatu kenyataan dalam proses berpolitik. “Inilah yang harus kita terima sebagai realitas dalam politik, termasuk dalam Pilkada,” ucap putra Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu.
AHY berujar, setiap partai selalu berupaya untuk mencari kesamaan di daerah-daerah yang memiliki nilai strategis. Namun, dia juga menyadari bahwa masing-masing punya perhitungannya sendiri.
“Termasuk landscape atau konstelasi politik di daerah mungkin tidak selalu sama dengan yang terjadi saat Pilpres. Yang penting bagi kami, para pemimpin partai di tingkat nasional maupun di tingkat daerah juga memiliki kesadaran itu,” ujar AHY. Maka dari itu, AHY berujar setiap partai, baik di kepengurusan daerah maupun pusat, akan saling memahami.
Meski begitu, AHY membantah perbedaan pilihan dalam Pilkada akan mempengaruhi hubungan partai-partai di KIM.
“Tidak berarti KIM tidak kompak, tidak berarti KIM tidak solid, karena kami memiliki visi-misi yang jauh lebih besar dari urusan Pilkada satu dengan Pilkada lain,” kata dia.