Kata Sosiolog UNS Soal Wacana Majunya Mangkunegara X di Pilkada Solo 2024
Reporter
Tempo.co
Editor
Sapto Yunus
Rabu, 10 Juli 2024 08:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Rezza Akbar menyoroti isu majunya KGPAA Mangkunegara X, yang akrab disapa Gusti Bhre, pada pemilihan kepala daerah atau Pilkada Solo 2024.
"Sebetulnya peristiwa ini menjadi hal yang biasa ketika seorang figur dicalonkan atau maju dalam pesta demokrasi," katanya di Solo, Jawa Tengah, Selasa, 9 Juli 2024 seperti dikutip Antara.
Meski demikian, dia mengatakan akan ada pekerjaan rumah bagi Gusti Bhre jika benar maju menjadi calon Wali Kota Surakarta. Menurut dia, efek domino nantinya berimbas kepada Pura Mangkunegaran, yakni masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan Mangkunegaran yang berpotensi menimbulkan kericuhan.
Dia menyebutkan, sebagai penguasa Pura Mangkunegaran, Gusti Bhre harus memikirkan berbagai risiko yang bisa saja terjadi ke depan. Dalam hal ini, keutuhan Mangkunegaran harus menjadi perhatian utama.
"Kekhawatiran karena apa yang terjadi pada Keraton Surakarta menjadi pelajaran semua keraton di Jawa. Pada akhirnya kekisruhan internal akan sangat mungkin terjadi ketika masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan keraton," tuturnya.
Sebelumnya, Gusti Bhre menempati posisi pertama pada survei Pilkada Surakarta 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Analytics, Research and Communication Consulting (Jarcomm). Manajer Eksekutif Jarcomm Yuhan Perdana mengatakan pada survei elektabilitas calon wali kota Surakarta lima bulan menjelang pelaksanaan pilkada, Gusti Bhre menduduki posisi teratas dengan perolehan 31,8 persen.
Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa menyusul di posisi kedua dengan 27,0 persen. Sedangkan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sekaligus putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 23,4 persen.
Beberapa nama lain berada di bawah Kaesang, di antaranya putri politisi senior Partai Golkar Akbar Tandjung, Sekar Tandjung, dengan perolehan 4,2 persen dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surakarta Ferry Indrianto dengan perolehan 3,9 persen.
Selanjutnya, Gerindra siap usung Mangkunegara X di Pilkada Solo...
<!--more-->
Sebelumnya, Partai Gerindra memastikan bakal mengusung Mangkunegara X menjadi bakal calon wali kota Solo di Pilkada 2024. Gerindra juga mengklaim Mangkunegara X siap maju dalam pemilihan yang diselenggarakan 27 November mendatang.
"Ini yang kita tunggu-tunggu, yang selama ini kita nanti. Gusti Bhre sudah siap menjadi calon wali kota yang nanti akan kami usung," ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno, saat ditemui awak media di kantor Gerindra Solo dalam acara syukuran kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 pada Senin, 1 Juli 2024.
Ardianto mengklaim Mangkunegara X sudah 75 persen siap maju di Pilkada Solo. Saat ini, kata dia, Mangkunegara X memang masih berkomunikasi dengan pihak keluarga dan diakui sudah tidak ada masalah.
"Beliau yang selama ini masih harus rembukan dengan keluarga dan sebagainya, insyaallah itu sudah clear. Jadi sudah 75 persen siap maju sebagai (bakal calon) wali kota Solo," ujar dia.
Dia mengungkapkan soal pertemuan beberapa partai politik, terutama yang memiliki kursi di DPRD Kota Solo, kecuali Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Dia mengatakan pertemuan itu antara lain membahas persiapan Pilkada 2024 dan sudah mengarah positif untuk koalisi partai.
Pertemuan itu dilangsungkan beberapa waktu lalu di sebuah kafe dan dihadiri jajaran pengurus parpol di Solo, yaitu PSI, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), hingga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia mengklaim pertemuan tersebut sudah mendekati final untuk satu frekuensi di Pilkada Solo 2024.
"Saya sudah merangkul dan mengumpulkan semua partai untuk jadi satu, ada PSI, PKB, PAN, Golkar, dan PKS. Alhamdulillah di pertemuan pertama mendekati final satu frekuensi, di mana sudah sepakat mengusung Gusti Bhre untuk maju jadi wali kota," kata Ardianto.
Ardianto mengakui memang kesepakatan sejumlah partai politik tersebut baru secara lisan. Jika sudah final, kata dia, bakal mengatasnamakan partai koalisi dan segera dideklarasikan.
<!--more-->
Dia mengakui komunikasi Gerindra dengan Mangkunegara X terkait rencana pencalonan sebagai wali kota Solo itu cukup intens.
"Dari beliau memang ada sedikit yang harus diselesaikan dengan keluarganya tapi intinya sudah siap. Kalau ditanya media memang harus hati-hati untuk bicara, apalagi beliau raja. Tapi kalau sama kami beliau sudah terbuka dan siap, makanya beliau sudah sering turun ke bawah, itu tujuannya agar nantinya ke depan ketika turun ke bawah lagi sudah semakin enak," ujarnya.
Tanggapan Golkar Soal Gusti Bhre
Dihubungi secara terpisah, Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Solo, Taufiqurrahman, mengatakan partainya belum membicarakan soal rencana pencalonan Gusti Bhre. Golkar masih menunggu keputusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar soal pilkada.
"Kami tetap mengusung Mbak Sekar (Tandjung) untuk AD 1 (wali kota Solo). Masalah nanti Gusti Bhre sama Sekar atau sebaliknya, itu urusan DPP," kata dia.
Taufiq mengakui memang Golkar ikut pertemuan yang digagas PSI dan itu belum ada kesepakatan secara resmi soal mengusung Mangkunegara X.
"Kalau kesepakatan secara resmi belum ada. Hasil pertemuan kemarin itu lebih pada penjajakan koalisi dan koalisi itu macam-macam, ada koalisi tentang pilkada atau di DPRD," ujar dia. Taufiq menambahkan ada kemungkinan keenam partai yang berkumpul itu akan bekerja sama mengusung satu paslon.
Adapun Ketua DPD PKS Kota Solo, Daryono, saat dihubungi melalui ponselnya, juga membenarkan adanya pertemuan dengan beberapa parpol tersebut belum lama ini. Namun dia mengakui belum sampai pada putusan final atau akhir terkait koalisi ataupun mengusung bakal calon wali kota Solo.
"Kami saat ini kan memang melakukan komunikasi dengan partai-partai lain dan proses itu masih berjalan. Tapi belum final. Kami masih wait and see, termasuk menunggu juga instruksi dari DPP seperti apa nantinya," kata Daryono.
SEPTIA RYANTHIE | ANTARA
Pilihan editor: Kata Jokowi Soal Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari yang Tak Kunjung Terbit