Anggaran Mahasiswa di Sekolah Kedinasan Kemenhub Capai Rp 155 Juta, DPR Minta Hitung Ulang

Editor

Devy Ernis

Rabu, 19 Juni 2024 20:42 WIB

Ilustrasi sekolah kedinasan. educenter.id

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia Kerja atau Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X DPR RI mendorong pemerintah untuk menghitung kembali alokasi anggaran yang selama ini diberikan kepada sekolah kedinasan. Menurut Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf, ada perbedaan yang terlalu jauh antara anggaran sekolah kedinasan di berbagai kementerian/lembaga (K/L) dengan perguruan tinggi negeri yang dinaungi Kementerian Pendidikan.

“Ada kedinasan-kedinasan yang masuk kuliah dibayar penuh sampai seragam semuanya dibayar,” kata Dede dalam rapat bersama pemerintah di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Rabu, 19 Juni 2024. Siswa-siswa sekolah kedinasan itu, kata Dede, banyak yang kemudian langsung diterima kerja kedinasan begitu lulus. Namun, ada juga yang tidak diterima.

Dede mengatakan ada banyak kementerian/lembaga yang mengurusi sekolah kedinasan di Indonesia. Di antaranya Kementerian Dalam Negeri yang membawahi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), lalu ada juga sekolah-sekolah di bawah Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, dan berbagai kementerian serta lembaga lainnya.

Dede menyampaikan bahwa pembiayaan sekolah kedinasan bisa begitu tinggi karena tidak menggunakan standar Kementerian Pendidikan. “Sehingga terjadi disparitas juga antara dosen-dosennya yang mengajar di Kementerian Pendidikan dan dosen-dosen yang mengajar di kementerian/lembaga lainnya,” ucap politikus Partai Demokrat itu.

Maka dari itu, Panja Pembiayaan Pendidikan Komisi X menyarankan pemerintah untuk menghitung ulang alokasi anggaran untuk sekolah kedinasan. Salah satunya dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RABPN) tahun 2025.

Advertising
Advertising

“Panja mendorong pemerintah melalui Kemendikbudristek agar Bappenas dan Kemenkeu melaksanakan PP Nomor 18/2022 tentang Pendanaan Pendidikan, antara lain melalui penghitungan kembali alokasi anggaran pendidikan oleh kementerian/lembaga dalam penyelenggaraan pendidikan kedinasan dan non-kedinasan dalam penyusunan RAPBN tahun mendatang,” ucap Dede.

Dalam rapat yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati membenarkan adanya disparitas antara anggaran pendidikan sekolah kedinasan dan perguruan tinggi umum. Menurut Kiki, terdapat 24 Perguruan Tinggi Kementerian/Lembaga (PTKL) yang ada di Indonesia. “Enam belas di antaranya dibiayai negara melalui alokasi anggaran pendidikan,” kata Kiki.

Dalam data yang dipaparkan Kemendikbudristek, alokasi anggaran pendidikan terbesar diterima oleh Kementerian Perhubungan. Pembiayaan pemerintah untuk PTKL di bawah Kementerian Perhubungan mencapai Rp 155 juta per tahun untuk satu mahasiswa.

Selain itu, Kiki mengatakan beberapa prodi yang ada di sekolah kedinasan juga tidak terlalu berbeda dengan perguruan tinggi umum. Dia berujar Kemendikbudristek menaruh perhatian terhadap hal tersebut.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi juga menyoroti adanya ketimpangan anggaran pendidikan tersebut. PTKL mendapat kucuran dana Rp 32,859 triliun, sedangkan anggaran untuk PTN hanya dialokasikan Rp 7 triliun. Dengan jumlah Rp 7 triuliun itu, Kemendikbud mesti membagi untuk lebih dari 100 kampus negeri di Indonesia.

Lantaran jumlah mahasiswa PTN lebih banyak, besaran bantuan yang bisa diberikan untuk mahasiswa terbatas. Berdasarkan paparan Kemendikbud, penyelenggaraan pendidikan tinggi yang layak untuk setiap mahasiswa semestinya Rp 10 juta setiap semester. Namun, bantuan yang diberikan pemerintah saat ini hanya bisa mensubsidi Rp 3 juta.

Pilihan Editor: 3 Langkah Operasi Pemerintah Berantas Judi Online, Larang Top Up Game Online di Minimarket

Berita terkait

Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

18 jam lalu

Deretan Kritik DPR Atas Serangan Ransomware, Kominfo Diminta Untuk Membentuk Satgas

DPR memberikan kritik terhadap insiden serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

Baca Selengkapnya

Tindakan Fraksi PAN DPR Bila Ada Anggotanya Terlibat Judi Online

1 hari lalu

Tindakan Fraksi PAN DPR Bila Ada Anggotanya Terlibat Judi Online

PAN meminta PPATK memberikan daftar nama Anggota DPR dan DPRD yang terkait judi online kepada seluruh fraksi.

Baca Selengkapnya

Komisi I DPR Minta Kominfo dan BSSN Lakukan Ini setelah Serangan Ransomware ke PDNS

1 hari lalu

Komisi I DPR Minta Kominfo dan BSSN Lakukan Ini setelah Serangan Ransomware ke PDNS

Komisi I DPR berpendapat keamanan siber adalah isu strategis yang berdampak luas terhadap keamanan nasional dan kedaulatan negara.

Baca Selengkapnya

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

1 hari lalu

PAN Tolak Pansus Haji, Minta Penyelesaiannya Cukup Lewat Raker dan Panja

PAN menyatakan tidak sepakat atas pembentukan pansus haji yang diusulkan Tim Pengawas Haji DPR.

Baca Selengkapnya

Serangan Siber Terus Berulang, DPR: Kecelakaan atau Kebodohan?

2 hari lalu

Serangan Siber Terus Berulang, DPR: Kecelakaan atau Kebodohan?

Usai terjadi serangan siber, BSSN mengungkap hanya dua persen data di PDNS yang di-backup oleh Kemenkominfo.

Baca Selengkapnya

BSSN Pertimbangkan Bantuan dari 10 Negara Atasi Serangan Siber PDN

2 hari lalu

BSSN Pertimbangkan Bantuan dari 10 Negara Atasi Serangan Siber PDN

BSSN menyebut belum bisa menangkap pelaku atau hacker yang menyerang PDN lantaran baru menemukan indikasi-indikasinya dan masih menunggu hasil forensik.

Baca Selengkapnya

Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

2 hari lalu

Komisi III DPR Sebut 82 Anggota DPR Terlibat Judi Online

Data 82 anggota DPR yang ditengarai terlibat judi online itu akan diserahkan ke Majelis Kehomatan Dewan

Baca Selengkapnya

Keamanan dan Kelayakan Obat di Masyarakat Harus Terjamin

2 hari lalu

Keamanan dan Kelayakan Obat di Masyarakat Harus Terjamin

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher menyoroti persoalan pengawasan terhadap peredaran obat. Menurutnya masih ada peredaran obat ilegal di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

2 hari lalu

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas temuan 'Siswa Titipan Masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Siluman' yang terungkap dalam investigasi salah satu media nasional. Hetifah menekankan pentingnya integritas dalam proses PPDB dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas.

Baca Selengkapnya

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

2 hari lalu

Nasib Jemaah Haji Kurang Dapatkan Fasilitas Tidur di Tenda di Mina

Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI sekaligus Anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI, Abdul Wachid, menerima sejumlah keluhan dari jemaah haji Indonesia terkait kenyamanan selama ibadah di Mina, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya