Kemendikbud Minta Pemda Antisipasi Kecurangan PPDB

Reporter

Desty Luthfiani

Editor

Imam Hamdi

Rabu, 19 Juni 2024 16:01 WIB

Posko Pelayanan PPDB Tahun 2024 Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan di SMA Negeri 70 Jakarta, pada Senin, 10 Juni 2024. Tempo/Aisyah Aisyah Amira Wakang.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi meminta pemerintah daerah mengawasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara objektif dan akuntabel untuk mencegah kecurangan. Kemendikbud telah menerima laporan adanya kecurangan dalam proses PPDB 2024 di tujuh sekolah menengah atas (SMA) di Palembang, Sumatera Selatan.

"Untuk mengantisipasi kecurangan Kemendikbud Ristek berkolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam melakukan pengawasan," kata Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dikdan dan Dikmen Kemendikbud Muhammad Hasbi kepada Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 19 Juni 2024.

Hasbi berdalih saat ini Kemendikbud Ristek telah melakukan beberapa hal seperti pendampingan kepada Pemda untuk melakukan tahap persiapan PPDB lebih awal dan lebih baik lagi. Dia mengklaim saat ini seluruh Pemda di Indonesia telah melakukan tahapan persiapan secara lengkap.

"Kami mendorong Pemda untuk menggalang komitmen pemangku kepentingan daerah melakukan PPDB yang objektif, transparan dan akuntabel melalui penandatanganan fakta integritas yang melibatkan unsur terkait," ucapnya.

Lembaga lain yang dilibatkan dalam pengawasan tersebut yakni Kepolisian, Kejaksaan, TNI, Ombudsman daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Dukcapil dan lainnya. "Kami mendorong Pemda efektif melakukan pengawasan internal dengan melibatkan inspektorat daerah," ujarnya.

Advertising
Advertising

Hasbi juga meminta masyarakat melakukan pengawasan mandiri. Jika menemukan kecurangan, Hasbi berharap masyarakat mau melaporkan dugaan praktik kecurangan tersebut. "Kami juga menugaskan UPT Kemendikbud Ristek BB atau BPMP di daerah untuk melakukan pemantauan dan pengawasan," katanya.

Temuan dugaan kecurangan PPDB di Sumatra Selatan awalnya mencuat setelah puluhan wali murid membuat laporan ke Ombudsman Provinsi Sumsel tentang adanya kecurangan yang dilakukan sekolah dalam PPDB jalur prestasi.

Setelah dicek ke lapangan, Ombudsman menemukan tujuh sekolah yang terindikasi melakukan kecurangan. Mereka tahu setelah mengecek data masing-masing sekolah nama siswa dari nilai terendah sampai teratas.

Kepala Ombudsman Provinsi Sumatra Selatan, M Adrian mengatakan pihaknya menemukan beberapa nama anak pelapor seharusnya masuk menjadi siswa, namun sekolah tidak meloloskannya. Hal ini membuat Ombudsman menunda sementara proses PPDB dan memanggil kepala sekolah serta Dinas Pendidikan
untuk menyelesaikan permasalahan.

Pihaknya membuka laporan inisiatif untuk korban memantau sejauh mana penanganan penyelidikan Ombudsman dan jika ada korban lain agar mereka melapor.

Pilihan editor: 4 Nama Ini Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur dari PDIP untuk Pilgub Jateng

Berita terkait

Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta SD-SMA Besok, Tak Semua Sekolah Bisa Dituju

2 jam lalu

Kesempatan Terakhir PPDB Jakarta SD-SMA Besok, Tak Semua Sekolah Bisa Dituju

Bagi yang masih berburu sekolah negeri lewat PPDB Jakarta, tersisa peluang untuk memperebutkan sisa kuota 1-2 Juli 2024.

Baca Selengkapnya

Nita, Single Parent yang Sukses Mendirikan Dua Salon

1 hari lalu

Nita, Single Parent yang Sukses Mendirikan Dua Salon

Nita Zahro, seorang single parent berusia 35 tahun, telah membuktikan bahwa keberanian dan tekad dapat mengubah kehidupan

Baca Selengkapnya

KPAI Minta PPDB Jalur Zonasi Dievaluasi

1 hari lalu

KPAI Minta PPDB Jalur Zonasi Dievaluasi

KPAI meminta pemerintah mengevaluasi PPDB Zonasi.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

2 hari lalu

Silang Pendapat soal Calon Siswa SMAN 4 Kota Depok Tak Lolos PPDB Zonasi

Aksi unjuk rasa sejumlah emak-emak dan relawan DKR terjadi di SMAN 4 Depok, karena ada calon siswa yang tak lolos PPDB zonasi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan SMAN 4 Depok soal Siswa Miskin Tak Lolos PPDB Zonasi

2 hari lalu

Penjelasan SMAN 4 Depok soal Siswa Miskin Tak Lolos PPDB Zonasi

Sejumlah emak-emak dan relawan Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) melakukan demo di SMAan 4 Depok karena ada anaknya yang tak lolos PPDB zonasi.

Baca Selengkapnya

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

2 hari lalu

Komisi X DPR RI Bentuk Tim Investigasi PPDB Jalur Siluman

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas temuan 'Siswa Titipan Masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Siluman' yang terungkap dalam investigasi salah satu media nasional. Hetifah menekankan pentingnya integritas dalam proses PPDB dan mendesak pihak terkait untuk segera mengambil langkah tegas.

Baca Selengkapnya

Daya Tampung PPDB Jawa Barat 2024 Jenjang SMA-SMK dan Cara Cek Kuotanya

2 hari lalu

Daya Tampung PPDB Jawa Barat 2024 Jenjang SMA-SMK dan Cara Cek Kuotanya

Daya tampung PPDB Jawa Barat 2024 jenjang SMA dan SMK negeri kurang.

Baca Selengkapnya

Siswa Miskin Tak Lolos PPDB SMAN 4 Depok, Orang Tua Ukur Manual Jarak Rumah ke Sekolah

3 hari lalu

Siswa Miskin Tak Lolos PPDB SMAN 4 Depok, Orang Tua Ukur Manual Jarak Rumah ke Sekolah

Seorang warga Kota Depok melakukan pengukuran manual setelah anaknya tak lulus PPDB jaluar zonasi. Hasilnya, jarak rumah ke sekolah 120 meter.

Baca Selengkapnya

Masih Ada PPDB Tahap Lanjutan di Jakarta, Siapa yang Bisa dan Tidak Bisa Mendaftar?

3 hari lalu

Masih Ada PPDB Tahap Lanjutan di Jakarta, Siapa yang Bisa dan Tidak Bisa Mendaftar?

Sejumlah jalur Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Jakarta berakhir Rabu, 26 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Kisruh PPDB: Bantahan Jual Beli Bangku Kosong hingga Berbagai Peluang Kecurangan

3 hari lalu

Kisruh PPDB: Bantahan Jual Beli Bangku Kosong hingga Berbagai Peluang Kecurangan

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB 2024 terus menjadi sorotan

Baca Selengkapnya