Anggota Dewan BPIP Sebut Penguatan Nilai Pancasila Harus Lewat Partisipasi Guru

Editor

Amirullah

Jumat, 31 Mei 2024 23:15 WIB

Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) didampingi Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan) dan juru pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, Syafrudin (kiri) menandatangani buku tamu saat tiba di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 31 Mei 2024. Dalam kunjungan yang merupakan rangkaian dari peringatan Hari Lahir Pancasila 2024, Megawati Soekarnoputri mengukuhkan pengurus Jaringan Kota-Kabupaten Tapal Sejarah Bung Karno (Jaket Bung Karno). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Andreas Anangguru Yewangoe, mengatakan nilai-nilai Pancasila nilai-nilai Pancasila kini tidak bisa lagi dilakukan dengan cara indoktrinasi seperti masa lampau.

Hal ini disampaikan Andreas dalam webinar internasional dalam rangka Hari Lahir Pancasila bertemakan “Pancasila dan Literasi Keagamaan Lintas Budaya dalam Memperkukuh Masyarakat yang Inklusif dan Kohesif” yang diadakan Institut Leimena dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya, Kamis, 30 Mei 2024.

Menurut dia, dalam dunia pendidikan, upaya penguatan nilai-nilai Pancasila kini perlu dilakukan lewat kegiatan-kegiatan partisipatif oleh guru yang memiliki pemahaman akan pentingnya Pancasila sebagai fondasi bangsa yang majemuk.

“Pancasila bukan mantra, bukan simsalabim jika kita hafal lalu menjadi bangsa yang adil dan makmur, tidak begitu. Kita sering menjadikan Pancasila sebagai ritus untuk dihafalkan setiap hari Senin, tapi tidak seperti itu, yang harus dilakukan membumikan nilai-nilai Pancasila artinya sungguh-sungguh berpijak pada realitas,” kata Andreas lewat keterangan terulis.

Senior Fellow Institut Leimena ini mengatakan BPIP telah menyusun 17 buku pendidikan Pancasila untuk tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai perguruan tinggi. Sebanyak 70 persen materi buku ini menekankan pada kegiatan dan inisiatif mandiri pengamalan nilai-nilai Pancasila. Sedangkan hanya 30 persen berisi sejarah atau informasi mengenai Pancasila.

Advertising
Advertising

Andreas mengakui pengamalan nilai-nilai Pancasila terus menjadi tantangan bangsa Indonesia. Misalnya, masih terjadinya kasus-kasus pelanggaran hak kebebasan beragama dan beribadah. Di samping itu, Pancasila juga mengalami tantangan dengan kemunculan ideologi transnasional yang mendorong intoleransi dan radikalisme.

“Kita masih mengalami persekusi terhadap orang yang sedang beribadah. Itu sangat sulit diterima di dalam negara Pancasila,” katanya.

Pilihan Editor: Alasan Demokrat Yakin Hubungan Prabowo-Jokowi Sulit Dipisahkan

Berita terkait

Apa Maksud Negara Kesatuan Republik Indonesia?

10 jam lalu

Apa Maksud Negara Kesatuan Republik Indonesia?

Apa yang dimaksud dengan negara kesatuan Republik Indonesia? Berikut artinya, ciri-ciri, hingga proses terbentuknya.

Baca Selengkapnya

Audit Etika Penyelenggara Negara

13 jam lalu

Audit Etika Penyelenggara Negara

Esensi berkuasa bukan lagi untuk berkhidmat kepada publik, namun sebagai upaya pelanggengan kekuasaan dan kepentingan sehingga etika dan moralitas publik menjadi hilang dan diabaikan.

Baca Selengkapnya

Daftar Hari Penting Nasional 2025, Cek Tanggalnya

4 hari lalu

Daftar Hari Penting Nasional 2025, Cek Tanggalnya

Berikut ini daftar hari penting Nasional 2025 yang perlu Anda ketahui. Mulai dari hari Gizi Nasional hingga hari Ibu.

Baca Selengkapnya

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

4 hari lalu

BNPT Komitmen Jaga Ideologi Negara Sesuai dengan Arahan Presiden

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jendral Polisi, Eddy Hartono mengatakan, BNPT berkomitmen untuk mendukung arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, terkhusus dalam hal pentingnya menjaga keutuhan negara.

Baca Selengkapnya

Demi Kedaulatan Ekonomi Bangsa dan Negara

12 hari lalu

Demi Kedaulatan Ekonomi Bangsa dan Negara

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mengelar Focus Group Discussion (FGD) tentang Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara dengan subtema Kedaulatan Ekonomi, di Universitas Muhammadiyah Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Try Sutrisno Disebut Tak Disalami Jokowi Saat HUT TNI ke-79, Ini Profil dan Sederet Tanda Jasa Militernya

27 hari lalu

Mantan Wapres Try Sutrisno Disebut Tak Disalami Jokowi Saat HUT TNI ke-79, Ini Profil dan Sederet Tanda Jasa Militernya

Istana Kepresidenan buka suara soal isu Presiden Jokowi yang dituding tidak menyalami Wakil Presiden RI ke-6 Try Sutrisno saat HUT TNI ke-79 lalu.

Baca Selengkapnya

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Meninggal Dunia

30 hari lalu

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Meninggal Dunia

Romo Benny dikenal sebagai pribadi yang berkomitmen kuat dalam mengawal nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

30 hari lalu

Mengenang Benny Susetyo, Stafsus Dewan Pengarah BPIP yang Meninggal Dunia Hari Ini

Benny Susetyo tutup usia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari pukul 00.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal

30 hari lalu

Stafsus Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo Meninggal

Benny Susetyo tutup usia di RS Mitra Medika Pontianak pada Sabtu dini hari pukul 00.15 WIB.

Baca Selengkapnya

Upaya BPIP Mendorong Pengelolaan SDA Secara Adil dan Berkelanjutan

31 hari lalu

Upaya BPIP Mendorong Pengelolaan SDA Secara Adil dan Berkelanjutan

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Focus Group Discussion atau FGD, dengan tema Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dalam Berbangsa dan Bernegara: Kedaulatan Sumber Daya Alam, di Universitas Tanjung Pura, Pontianak, Kalimantan Barat, pada Rabu, 3 September 2024. Dalam diskusi ini, berbagai isu terkait pengelolaan sumber daya alam (SDA) dibahas secara mendalam.

Baca Selengkapnya