Menurut dr.Spesialis Penyakit Dalam Haris Widita yang menangani VA, tersebut, yang bersangkutan dirujuk oleh rumah sakit Islam Siti Hajar di Mataram, sejak Ahad (12/7) malam pukul 22.45 Waktu Indonesia Tengah. "Kondisinya tubuhnya selama lima hari panas, sesak napas, batuk dan terjadi penurunan thrombosit dan leukosit," ujar Haris kepada Tempo.
Kepala Dinas Kesehatan Nusa Tenggara Barat Mochammad Ismail menyebutkan bahwa dari sinyal klinis dan epidemiologis yang bersangkutan baru datang dari daerah tertular, Thailand. "Untuk mencegah kemungkinan flu babi, dilakukan pemeriksaan lanjutan ke Balitbangkes," ujarnya menyebut tempat pemeriksaan di Departemen Kesehatan RI di Jakarta.
Namun sebagai diagnosis banding, yang bersangkutan diduga menderita demam berdarah. Sebab, hasil pemeriksaan laboratoriumnya, thrombositnya yang seharusnya normalnya 200.000 milimeter hanya 60.000 saja. Sedangkan leukositnya yang normalnya 4.000-6.000 ternyata hanya 1.600.
Ini adalah pasien ketiga dari Nusa Tenggara Barat yang diduga mengidap flu babi tersebut. Dua orang lainnya, pertama seorang tenaga kerja Indonesia yang baru pulang dari Malaysia dan yang kedua seorang wanita istri pekerja asing di daerah tambang di Kabupaten Sumbawa Barat.
SUPRIYANTHO KHAFID