Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat Bertambah: Total 43 Meninggal, 15 Hilang

Senin, 13 Mei 2024 16:09 WIB

Foto udara kondisi jalan nasional yang putus di kawasan Silaiang, Tanah Datar, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Ruas jalan utama Padang - Bukittinggi via Padang Panjang tersebut putus akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) dan arus lalulintas terpaksa dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. ANTARA FOTO/Beni Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mencatat, hingga Senin, 13 Mei 2024 Pukul 13.00 WIB, total korban meninggal akibat bencana banjir bandang lahar dingin di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, mencapai 43 orang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan, hari ini BNPB menemukan enam jenazah. Rinciannya, lima warga warga Kabupaten Tanah Datar dan satu orang warga Padang Pariaman. Dari enam jenazah itu, empat diantaranya masih dalam proses identifikasi.

Secara total, Abdul menyebut, korban meninggal per siang ini, yaitu di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 14 orang, Kabupaten Padang Pariaman 8 orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang. Sementara itu, korban yang masih dalam pencarian sebanyak 15 orang.

"Kejadian ini juga memaksa warga untuk mengevakuasi diri dan mengungsi ke tempat yang lebih aman," ujar Abdul dalam keterangan resmi yang dikutip pada Senin, 13 Mei 2024.

Abdul menjelaskan, BNPB mencatat jumlah pengungsi di Kabupaten Agam sebanyak 1.159 jiwa dan di Kabupaten Tanah Datar sebanyak 2.039 jiwa. Dia memastikan, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Tanah Datar bersama dengan Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan penanganan darurat di lokasi terdampak.

Advertising
Advertising

Adapun Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto dijadwalkan bertolak ke Sumatera Barat untuk memimpin rapat koordinasi penanganan darurat bencana banjir lahar hujan di Provinsi Sumatra Barat. Suharyanto bakal melakukan tinjauan langsung ke lokasi terdampak bencana banjir lahar hujan ini dengan menggunakan helikopter.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers daring pada Ahad malam, menyatakan penyebab bencana di Sumatera Barat tidak hanya akibat material lahar hasil erupsi Gunung Marapi maupun cuaca hujan lebat saja. Lahar dingin juga diperparah getaran gempa kerak dangkal-sesar aktif di Sumatera Barat.

"BMKG mendeteksi selama sebulan terakhir terjadi gempa-gempa kecil dengan Magnitudo sekitar 3 yang cukup mampu meretakkan batuan ataupun menyebabkan runtuhan batuan di banyak tempat,” kata Dwikorita.

Dia menduga runtuhan batuan menyumbat aliran sungai di hulu Marapi. Retakan akibat gempa juga mudah menjadi longsor setelah guyuran hujan sedang-lebat berhari-hari.

IRSYAN HASYIM

Pilihan Editor: TNI AL Terjunkan Anggota Bantu Evakuasi Korban Banjir Bandang di Sumatera Barat

Berita terkait

KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

1 hari lalu

KPK Beberkan Kontruksi Perkara Dugaan Korupsi APD di Kementerian Kesehatan

KPK telah menahan dua tersangka, yakni PPK Puskris Kemenkes Budi Sylvana dan Dirut PT EKI Satrio Wibowo.

Baca Selengkapnya

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

1 hari lalu

BNPB Gelar Operasi Modifikasi Cuaca untuk Tangani Kekeringan dan Karhutla di NTB

Pada hari pertama BNPB, menebar 3.000 kg dan hari kedua 3.000 kg. Operasi OMC ini menyasar awan potensial seperti pertumbuhan awan Cumulus Congestus.

Baca Selengkapnya

BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

2 hari lalu

BNPB Semai 6 Ton Garam di Langit NTB, Rekayasa Cuaca untuk Tangkal Karhutla

BNPB menyemai garam pada 28-29 September di langit NTB. Tim mengincar lapisan awan yang membawa potensi hujan.

Baca Selengkapnya

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

4 hari lalu

KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan Ahmad Taufik dalam Dugaan Korupsi Alat Pelindung Diri Covid-19

Ahmad Taufik menjadi salah satu tersangka dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri Covid-19 di Kementerian Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Seluruh Korban Tanah Longsor di Kabupaten Solok Ditemukan, BNPB: Evakuasi di Area Blank Spot

4 hari lalu

Seluruh Korban Tanah Longsor di Kabupaten Solok Ditemukan, BNPB: Evakuasi di Area Blank Spot

Sebanyak 25 warga lokal Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sempat tertimbun tanah longsor pada Sabtu, 28 September 2024,

Baca Selengkapnya

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

7 hari lalu

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

7 hari lalu

Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama di musim peralihan dari kemarau dan hujan saat ini.

Baca Selengkapnya

Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

8 hari lalu

Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

BNPB menyatakan hujan angin yang rusak rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akibat perubahan cuaca yang ekstrem.

Baca Selengkapnya

Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

9 hari lalu

Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

Atasi darurat kekeringan, pemerintah berusaha memodifikasi cuaca untuk mendatangkan hujan di NTB.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Jawa Barat Meningkat, BMKG Terbitkan Peringatan Waspada Banjir Bandang

12 hari lalu

Curah Hujan Jawa Barat Meningkat, BMKG Terbitkan Peringatan Waspada Banjir Bandang

BMKG mengeluarkan peringatan waspada banjir banding untuk puluhan area di Jawa Barat. Risiko banjir ini akibat curah hujan tinggi pada dasarian ke-3.

Baca Selengkapnya