Sempat Melonjak, Berapa Perolehan Suara PSI Hari ini di Real Count KPU?

Selasa, 5 Maret 2024 09:52 WIB

Suasana rapat pleno rekapitulasi penghitungan surat suara luar negeri negara Taiwan di Gedung KPU, Jakarta, Senin, 4 Maret 2024. KPU menargetkan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat nasional serta penetapan hasil Pemilu 2024 untuk suara luar negeri dapat selesai hari ini. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia atau PSI menjadi sorotan setelah terjadi lonjakan dalam perhitungan real count sementara Komisi Pemilihan Umum alias KPU pada awal Maret ini. Per hari ini, Selasa, 5 Maret pukul 06.00, total suara yang masuk adalah 65,89 persen atau 542.419 dari 823.236 tempat pemungutan suara atau TPS.

Dari total suara tersebut, PSI mendapatkan 2.404.757 suara atau 3,13 persen. Ini menempatkan PSI menjadi partai dengan suara terbanyak kesembilan dari total 18 partai yang ikut berkontestasi.

Adapun sehari sebelumnya, 4 Maret 2023 pukul 17.00, PSI mendapatkan suara sementara sebesar 2.404.436. Jika dibandingkan dengan hari ini, perolehan PSI naik 321 suara atau 0,1 persen.

Sedangkan pada Jumat pekan lalu, suara PSI di data Sirekap KPU melonjak. Dalam waktu sehari, suara partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, bertambah 101.426 suara.

Berdasarkan sejumlah data Sirekap yang disajikan di laman KPU, tampak anomali nampak terlihat. Di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY misalnya, terdapat sejumlah TPS yang menunjukkan ketidaksesuaian hasil form C1 dan hasil Sirekap.

Advertising
Advertising

Pada TPS 910, Kel/Desa Banjaroyo, Kec. Kalibawang, Kota Kulon Progo, Prov. DIY, PSI hanya mendapat 2 suara dalam hasil C1. Namun, pada Sirekap suaranya bertambah menjadi 34. Kemudian, pada TPS 014, Kel/Desa Banjaroyo, Kec. Kalibawang, Kota Kulon Progo, Prov. DIY, di mana PSI hanya memiliki 1 suara. Tapi pada hasil Sirekap, suaranya menjadi 24.

Hal yang sama terjadi di TPS 020, Kel/Desa Bendungan, Kec. Wates, Kota Kulon Progo, Prov. DIY, di mana PSI hanya mendapat 1 suara. Sementara di Sirekap, suara PSI naik menjadi 33 suara. Pada TPS 005, Kel/Desa Karangsewu, Kec. Galur, Kota Kulon Progo, Prov. DIY, PSI mendapat 22 suara pada hasil C1. Namun, pada Sirekap, PSI tercatat memperoleh 41 suara.

Kemudian, kenaikan suara juga terjadi di TPS 018, Kel/Desa Karangsewu, Kec. Galur, Kota Kulon Progo, Prov. DIY. Suara asli PSI hanya berjumlah 5, namun data Sirekap menunjukkan angka 31. Pada TPS 026, Kel/Desa Sidoagung, Kec. Godean, Kota Sleman, Prov. DIY, suara PSI bertambah 31. Dalam hasil C1, PSI hanya mendapat 4 suara, tapi di Sirekap menjadi 35.

Bahkan, ada TPS di mana PSI tidak mendapat suara satu pun, tapi tercatat di Sirekap mendapat 27 suara. Hal ini terjadi di TPS 010, Kel/Desa Ngestirejo, Kec. Tanjungsari, Kota Gunungkidul, Prov. DIY.

Selain di Yogyakarta, terdapat perbedaan hasil antara formulir C1 dan Sirekap di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Ketua Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu RI Rahmat Bagja mengklaim pihaknya telah melakukan verifikasi mengenai dugaan penggelembungan suara PSI. Menurut Bagja, dari hasil verifikasi itu, penggelembungan suara PSI tidak terbukti.

“Ada beberapa yang kita verifikasi tidak terbukti. Kemudian kita verifikasi ke lapangan misalnya ada di Cilegon, terselesaikan, ada di sosial media kan? Ada juga di Jawa Tengah yang sudah selesai secara berjenjang, sudah diselesaikan,” kata Bagja dalam keterangannya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Senin, 4 Maret 20

Bagja memberi contoh, Panitia Pengawas Pemilu atau Panwaslu telah menelusuri perolehan suara PSI di Jawa Tengah. Menurut Bagja, hasil penelusuran tersebut menunjukkan bahwa suara untuk PSI tetap konsisten di catatan perhitungan suara tingkat TPS dengan tingkat kecamatan dan kabupaten.

"Untuk di Sukoharjo, Kecamatan Gatak, terus Kelurahan Geneng, TPS berapa nih? Jadi hasil laporan teman-teman demikian. Itu untuk Gatak. Untuk Cilegon juga demikian. Jadi (penggelembungan suara) tidak benar,” ujar dia.

Bagja menyebut kesalahannya justru pada Sirekap yang ternyata tidak presisi dalam membaca angka. "Kami telah melakukan penelusuran, dan ternyata di Sirekap terdapat ketidakpresisian dalam pembacaan angka," kata dia.

DEFARA DHANYA | YOHANES MAHARSO

Pilihaan Editor: Teknologi OCR Sirekap Diduga Jadi Penyebab Suara PSI Melonjak, Bawaslu: Sudah Ada Perbaikan

Berita terkait

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

2 jam lalu

Kata Ketua KPU Soal Caleg Terpilih yang Mencalonkan Diri pada Pilkada 2024

Menurut Hasyim Asy'ari, yang mengundurkan diri untuk maju di Pilkada 2024 adalah anggota legislatif yang sedang menjabat.

Baca Selengkapnya

Verifikasi Faktual Calon Independen di Pilkada 2024, KPU Gunakan Metode Sensus

7 jam lalu

Verifikasi Faktual Calon Independen di Pilkada 2024, KPU Gunakan Metode Sensus

KPU akan memberikan kesempatan perbaikan bagi calon independen yang belum memenuhi syarat dukungan.

Baca Selengkapnya

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

10 jam lalu

KPU Tolak Permintaan NasDem untuk Penghitungan Suara Ulang di Bangka Belitung

KPU menilai, NasDem tidak memberikan penjelasan mengapa KPU harus melaksanakan PSSU di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Momen KPU Tegur Kuasa Hukumnya karena Salah Baca Keterangan di Sidang MK Hari Ini

12 jam lalu

Momen KPU Tegur Kuasa Hukumnya karena Salah Baca Keterangan di Sidang MK Hari Ini

Komisioner KPU RI Idham Holik menegur kuasa hukumnya, Hanter Oriko Siregar, dalam sidang sengketa Pileg 2024 di Gedung MK hari ini

Baca Selengkapnya

KPU Sebut Dokumen yang Digunakan Golkar di Sengketa Pileg DPRD Tanjung Pinang Tidak Valid

13 jam lalu

KPU Sebut Dokumen yang Digunakan Golkar di Sengketa Pileg DPRD Tanjung Pinang Tidak Valid

KPU menyanggah dokumen yang menjadi dasar Golkar dalam mendalilkan selisih suara pada pemilu anggota DPRD Kota Tanjung Pinang dapil Tanjung Pinang 4.

Baca Selengkapnya

Kaesang Pangarep: Tanggapan Jokowi Soal Pilkada 2024 hingga Respons PSI

18 jam lalu

Kaesang Pangarep: Tanggapan Jokowi Soal Pilkada 2024 hingga Respons PSI

Belakangan nama Kaesang Pangarep disoroti, karena Relawan Nasional Pro Prabowo-Gibran mendorong anak bungsu Jokowi itu maju Pilkada Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

1 hari lalu

KPU Bantah Gugatan NasDem soal Penggelembungan Suara PDIP di Sumut

NasDem mengungkapkan salah satu penyebab perolehan suara mereka berkurang karena KPU salah mengisi jumlah suara sah mereka.

Baca Selengkapnya

Nihil Pendaftar, Pilkada Solo 2024 Dipastikan Tak Ada Calon Independen

1 hari lalu

Nihil Pendaftar, Pilkada Solo 2024 Dipastikan Tak Ada Calon Independen

Pilkada Solo 2024 tahun ini tidak diramaikan dengan hadirnya calon independen.

Baca Selengkapnya

KPU Sanggah 16 Ribu Suara PPP di Sumut Pindah ke Partai Garuda

1 hari lalu

KPU Sanggah 16 Ribu Suara PPP di Sumut Pindah ke Partai Garuda

KPU menyanggah belasan ribu suara hasil pemilihan DPR RI untuk PPP di Sumut berpindah ke Partai Garuda.

Baca Selengkapnya

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

1 hari lalu

PSI Buka Pendaftaran Calon Wali Kota Depok, Bakal Usung Perubahan di Pilkada 2024

Sikap pro perubahan di Kota Depok itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok Icuk Pramana Putra.

Baca Selengkapnya