Pakar Sebut Gaya Ahok Serang Jokowi dan Gibran Bisa Rugikan Elektabilitas Ganjar-Mahfud

Reporter

Adil Al Hasan

Editor

Devy Ernis

Kamis, 8 Februari 2024 17:06 WIB

Politikus PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyampaikan orasi politiknya dalam acara Ahokers Bareng Ganjar di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta, Minggu, 4 Februari 2024. Relawan Ahokers resmi mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada Pilpres 2024. ANTARA/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai gaya kampanye Basuki Tjahja Purnama alias Ahok bisa merugikan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Belakangan, Ahok sempat menyerang calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang dinilai tidak bisa kerja.

“Gaya Ahok yang menyerang dan marah-marah itu tidak cocok dengan karakter pemilih Indonesia. Ini membahayakan Ganjar-Mahfud,” kata Ujang saat dihubungi pada Kamis siang, 8 Februari 2024.

Ahok resmi mendeklarasikan dukungan kepada koleganya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, yaitu Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ahok menyampaikan itu setelah mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina.

Setelah mendukung Ganjar-Mahfud, Ahok kerap menyampaikan kritik terhadap rival pasangan nomor urut 3. Terbaru, dalam video yang ramai di jagat maya, Ahok mempertanyakan kinerja Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan juga ayahnya, Presiden Jokowi. "Sekarang, saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?" kata Ahok.

Setelah itu, Ahok lalu mempertanyakan kinerja Jokowi itu. "Terus, ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu. Makanya, saya enggak enak ngomong depan umum," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Advertising
Advertising

Ahok juga menyindir praktik pemberian bantuan sosial atau bansos yang sedang dilakukan pemerintahan Jokowi. Ahok menyebut bantuan sosial itu hanya di zaman kerajaan.

“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang ingin dibelaskasihani,” kata Ahok dalam pidato di deklarasi Ahokers untuk Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, Ahad, 4 Februari 2024.


Pemilih Indonesia Disebut Tidak Suka Politikus Saling Menyerang

Ujang melihat pemilih di Indonesia cenderung tidak suka antarcalon atau politikus yang saling menyerang. Dia menilai masyarakat Indonesia masih mencintai kebaikan dan sopan santun.

“Maka kalau digaspol menyerang ke Jokowi dan Gibran, justru merugikan,” kata Ujang.

Kemudian, Ujang memberikan contoh ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang berada di kubu Prabowo-Gibran. Kala Jokowi diserang, kata Ujang, hal itu justru membuat elektabilitas Ganjar-Mahfud malah disalip Anies-Muhaimin.

“Ketika Ahok masuk, digas pol, merugikan elektabilitas Ganjar-Mahfud,” ucapnya.

Ujang menyarankan ketika di ujung masa kampanye seperti ini harusnya Ahok dan para politikus tidak saling menyerang antarkandidat. Menurut Ujang, sebaiknya kubu Ganjar-Mahfud memunculkan prestasi dan capaian keduanya di pemerintahan.

“Munculkan saja ciri khas dari 03, yang membedakan dari capres-cawapres lain. Prestasi itu muncul agar masyarat menilai memang kayak untuk dipilih dalam waktu singkat dan dekat ini,” kata Ujang.

Pilihan Editor: Giliran Rektor Unissula Semarang Didatangi 'Utusan' Istana Minta Jangan Kritik Jokowi

Berita terkait

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

1 jam lalu

AHY Sebut SBY Makan Malam dengan Prabowo di Cikeas

Agus Harimurti Yudhoyono mengatakan SBY bertemu dengan Prabowo di Cikeas.

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

2 jam lalu

Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi Ungguli Luthfi-Taj Yasin, Jokowi Singgung Pemilih Bimbang

Survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi 28,8 persen atau unggul 0,7 persen dari rivalnya Ahmad Luthfi-Taj Yasin

Baca Selengkapnya

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

3 jam lalu

FPI Klaim Tuntutan untuk Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa di Aksi 411 Telah Diterima Kemensetneg

Aksi 411 yang diinisiasi FPI mengklaim tuntutan mereka telah diterima oleh Kementerian Sekretariat Negara.

Baca Selengkapnya

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

3 jam lalu

Politikus Golkar Klaim KIM Plus Masih Solid Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta

Politikus Golkar Dave Laksono mengklaim dukungan KIM plus untuk Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta tetap solid.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

3 jam lalu

Erick Thohir Sebut Pembangunan Terminal 4 Bandara Soekarno-Hatta Batal

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan untuk menambah kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta dengan memperbaiki Terminal 1, 2, dan 3.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

4 jam lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tiga Tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411, Desak Prabowo Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa

4 jam lalu

Tiga Tuntutan FPI dalam Reuni Aksi 411, Desak Prabowo Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa

FPI dan peserta reuni aksi 411 menyatakan siap membela dan mendukung Prabowo bila mengabulkan ketiga tuntutan tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerakan Solidaritas Nasional Transformasi TKN Prabowo-Gibran, Serupa Jurus Jokowi Himpun Relawan

6 jam lalu

Gerakan Solidaritas Nasional Transformasi TKN Prabowo-Gibran, Serupa Jurus Jokowi Himpun Relawan

TKN Prabowo-Gibran resmi membentuk Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Jurus yang sama dengan Jokowi himpun relawan.

Baca Selengkapnya

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

6 jam lalu

Profil FPI Inisiasi Aksi 411 Tuntut Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa, Apa Beda dengan FPI Sebelumnya?

Front Persaudaraan Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya menggelar aksi reuni 411 di Istana Merdeka. Apa bedanya dengan Front Pembela Islam dahulu?

Baca Selengkapnya

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

6 jam lalu

Alasan FPI Tuntut Adili Jokowi, Tangkap Pemilik Akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono dalam Aksi Reuni 411

Dalam aksi reuni 411, FPI lakukan beberapa tuntutan antara lain adili Jokowi, tangkap pemilik akun Fufufafa, dan Penjarakan Suswono. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya