50 Merk Jamu Produksi Banyumas Dicampur Bahan Kimia

Reporter

Editor

Jumat, 26 September 2003 08:43 WIB

TEMPO Interaktif, Banyumas: Mesti telah diperingatkan berulang kali, ribuan produsen jamu tradisional di Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah, masih ada yang mencampur produknya dengan bahan kimia. Sekitar 50 merek jamu produksi Banyumas dan Cilacap mencampur dengan obat-obatan kimia sehingga Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menegur Bupati Banyumas dan Cilacap agar menertibkan.

Bupati Banyumas Aris Setiono mengakui pihaknya telah menerima surat tentang adanya sejumlah produsen jamu di daerahnya yang melanggar Undnag-Undang Kesehatan Nomor 23/1992 dan Undang-Undang Perlindungan Konsumen Nomor 8/1999. "Untuk masalah ini, kita segera berkoordinasi dengan aparat berwenang untuk melakukan penertiban," kata Aris, Jumat (23/5).

Badan POM menemukan 78 produk obat tradisional yang dicampur bahan kimia berbahaya. Kepala Badan POM Sampurna, Kamis (22/5) lalu mengatakan, 39 dari 78 jamu itu sudah diberi sanksi pencabutan nomor registrasi. Sisanya, 39 produk selama ini memang tidak terdaftar di Badan POM.

Kepala Polwil Banyumas Komisaris Besar Nata Kesuma mengatakan polisi segera menertibkan produsen jamu di Kabupaten Cilacap dan Banyumas yang produknya mengandung bahan kimia. Kasus pencamuran jamu dengan bahan kimia, kata dia, sudah berulang kali terjadi baik di dua daerah itu. "Beberapa waktu lalu salah satu pengusaha jamu sudah kita ajukan ke pengadilan dan divonis hukuman. Harapan kita perajin atau pengusaha jamu yang lain jera, namun kenyataannya kasus ini masih terulang," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Banyumas Choirul Mufied mengatakan, di Kabupaten Banyumas terdapat 12 pabrik jamu yang mencampur produknya dengan obat kimia. "Mengacu surat dari Badan POM, setidaknya ada 12 item pabrik jamu di Banyumas yang melanggar ketentuan," kata dia.

Ketua Koperasi Jamu Sabuk Kuning Banyumas, Mardjono, mengaku belum mendapat surat dari Dinas Kesehatan perihal masalah tersebut. Ia menyatakan, Koperasi Jamu Sabuk Kuning yang memiliki sekitar 60 anggota yang semuanya memproduksi jamu tradisional selama ini berusaha taat pada peraturan pemerintah. Tapi, bisa saja ada jamu palsu yang diproduksi dengan merk dari pabrik yang sebenarnya tidak melakukan pelanggaran. Jamu palsu itu jelas bukan produksi kita dan saya kira jamu palsu itu yangmengandung bahan kimia," kata Mardjono.

Advertising
Advertising

Kabupaten Banyumas dan Cilacap selama ini dikenal sebagai sentra industri jamu. Di dua kabupaten tersebut, terdapat sekitar 1.600 pabrik jamu, baik skala besar maupun industri rumah tangga yang dibuat penduduk. Dari jumlah itu, diduga terdapat 50-an jenis/merek jamu yang harus ditarik dari peredaran sesuai dengan surat Badan POM karena mencapur jamunya dengan obat kimia seperti antalgin, parasetamol, dan obat analgesik lainnya.

(Syaiful Amin-Tempo News Room)

Berita terkait

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

1 menit lalu

indonesia Bakal Pamerkan Infrastruktur Hijau Dalam World Water Forum ke-10, Proyek Apa yang Menonjol?

Berbagai konsep dan realisasi infrastruktur energi hijau milik Pemerintah Indonesia bakal menampang di World Water Forum ke-10 di Bali.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

2 menit lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

2 menit lalu

Mulai Terganggu Netizen Julid, Abidzar Ingin Blokir dan Bikin Penggemar Sendiri

Abidzar menanggapi komentar julid netizen yang mempersoalkan tato palsu dan adegan menggendong perempuan di video barunya.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

5 menit lalu

Jonatan Christie Menang, Tim Putra Indonesia Melangkah ke Final Piala Thomas 2024

Jonatan Christie memastikan langkah Indonesia ke babak final Piala Thomas 2024 setelah memetik kemenangan atas Wang Tzu Wei.

Baca Selengkapnya

Tim Bulu Tangkis Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja: Bukti Secara Kemampuan Mereka Ada dan Bisa

24 menit lalu

Tim Bulu Tangkis Indonesia Lolos ke Final Piala Uber 2024, Ricky Soebagdja: Bukti Secara Kemampuan Mereka Ada dan Bisa

Manajer tim sekaligus Kepala Bidang Binpres PP PBSI, Ricky Soebagdja, mengapresiasi perjuangan tim putri Indonesia mencapai final Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

28 menit lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

37 menit lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

44 menit lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

54 menit lalu

AJI Jakarta Ikut Tolak Project Cloud Google untuk Israel, Ini Alasannya

AJI Jakarta dengungkan boikot terhadap project cloud yang dikerjakan Google untuk Israel. Momentumnya diselarasakan dengan Hari Buruh 1 Mei.

Baca Selengkapnya

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

55 menit lalu

CCTV Rekam Rangkaian Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas

Polres Jakarta Utara telah menerima laporan polisi tentang tewasnya siswa tingkat satu di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP)

Baca Selengkapnya