Soal Kendala Logistik Ganjar-Mahfud, Politikus PDIP: Kami Gotong-royong

Senin, 1 Januari 2024 17:29 WIB

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) memberikan keterangan didampingi panitia perayaan Bulan Bung Karno Aria Bima (kanan) dan Rano Karno (kiri) di sela Rakernas III PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 7 Juni 2023. Hari kedua Rakernas, PDI Perjuangan akan membahas strategi pemenangan pemilu. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Aria Bima tidak membantah dan membenarkan bahwa koalisi pengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo—Mahfud Md sedang terkendala logistik dalam berkampanye di Pilpres 2024. Kendala logistik ini disebut menjadi alasan elektabilitas pasangan nomor urut 3 itu masih rendah.

“Alat peraga, ya, rakyat tidak bisa dilemahkan semacam itu. Media sekarang jadi alat peraga yang mujarab. Logistik yang kami punya aja, tapi memang tidak ada desain logistik yang dibuat dari pusat. Kami gotong royong,” kata Aria Bima kepada Tempo saat ditemui di kawasan Menteng, pada Senin, 1 Januari 2024.

Aria, yang juga Tim Penjadwalan TPN Ganjar-Mahfud itu mengatakan di tim pusat saat ini memang hanya dijatah untuk membuat desain sablon untuk didistribusikan ke daerah. Sampai di daerah, relawan di sana dipersilakan untuk mencetak. "Kalau di daerah tidak ada duit, ya, tidak usah cetak,” kata Aria Bima.

Ketika ditanya kembali soal kendala logistik, dia tidak menjawab. Aria mengatakan seluruh tim pemenangan Ganjar-Mahfud memiliki idealisme dalam pemenangan Pilpres 2024. Menurut dia, kondisi ini yang bisa menerobos kendala logistik seperti alat peraga. “Gini, lho, menyangkut idealisme untuk memenangkan Pak Ganjar bisa menerobos kendala, justru kehendak ini masyarakat atau relawan bisa menghindari dari kendala alat peraga,” kata Aria.

Wakil Ketua Tim Pemenangan (TPN) Ganjar-Mahfud Andika Perkasa mengakui penyebab elektabilitas calon presiden pasangan capres dan cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md masih rendah karena terkendala logistik di internal. Andika menyebut dalam pembuatan alat peraga kampanye (APK) pihaknya masih kekurangan.

Advertising
Advertising

“Kalau itu pasti (terkendala logistik). Kemampuan kami membuat APK, misalnya membuat kaus itu jauh dari jumlah pemilih. Wah jauh sekali,” kata Andika kepada Temposaat ditemui usai kegiatan Ganjar-Mahfud 45 Hari Menuju Kemenangan di Djakarta Theater, pada Sabtu, 30 Desember 2023.

Andika menyebut dalam memproduksi kaus untuk berkampanye, dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia, TPN hanya bisa menjangkau 10 persen. “Hanya mampu 10 persen. Jadi itulah kemampuan kami sebenarnya,” kata Andika.

Meski demikian, Andika mengatakan kondisi seperti itu tidak membuat TPN Ganjar-Mahfud merasa kecil hati. Menurut dia, para pemilih tidak selalu bergantung dari pemberian kaus dari pasangan Ganjar-Mahfud. “Karena orang memilih tidak hanya didasarkan dapat atau tidaknya kaus. Kami berharap itu,” kata Andika.

Sementara itu, Andika menyebut elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud yang dinilai masih rendah itu perlu untuk dievaluasi berkaitan dengan skema kampanye dan kesolidan tim pemenangan. Pertemuan itu disebut sebagai upaya untuk saling menguatkan. “Semua saling mengingatkan bahwa kita hanya punya 45 hari lagi, semua harus dilakukan kalau kita mau melihat Mas Ganjar dan Pak Mahfud menang,” ujar Andika.

Sebelumnya, dalam sigi Center for Strategic and International Studies (CSIS) tingkat elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud hanya parkir di posisi ketiga dengan 19,4 persen. Sementara, Anies-Muhaimin 26,1 persen, Prabowo-Gibran 43,7 persen. Meski dalam survei masih terdapat 6,4 persen pemilih yang mengaku rahasia dan belum menentukan pilihan, dan 4,5 persen yang mengaku tidak tahu atau tidak jawab.

Pilihan Editor: Relawan Dianiaya Anggota TNI, Begini Reaksi Keras Ganjar Pranowo dan PDIP

Berita terkait

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

6 jam lalu

Donald Trump Vs Kamala Harris, CSIS Ungkap Dampaknya Bagi Indonesia

Peneliti CSIS mengungkap dampaknya terhadap Indonesia bila Donald Trump atau Kamala Harris yang menang dalam pilpres 2024 di AS.

Baca Selengkapnya

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

6 jam lalu

Hasto: Megawati Berpesan Kader PDIP Jangan Terlena Zona Nyaman

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati berpesan agar kader partai jangan terlena zona nyaman.

Baca Selengkapnya

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

6 jam lalu

Peneliti di CSIS Beberkan Keunggulan Kamala Harris Jika Jadi Presiden AS

Peneliti di CSIS mengungkap keunggulan Kamala Harris jika menangkan Pilpres AS, termasuk untungnya bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Serius Santai ala Mega

12 jam lalu

Serius Santai ala Mega

Megawati Soekarnoputri menyampaikan pesan penting untuk generasi muda dengan cara yang berbeda. Santai, sesekali berseloroh, namun memuat hakikat kehidupan berbangsa dan bernegara.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

1 hari lalu

Soal Pertemuan Ridwan Kamil dengan Jokowi, Hasto PDIP: Mentalitas Kalah

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil menemui Presiden ke-7 Jokowi di Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 1 November lalu.

Baca Selengkapnya

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

1 hari lalu

Strategi PDIP Cegah Intimidasi di Pilkada: Rekam-Simpan-Laporkan- Viralkan

Dalam masa kampanye Pilpres 2024, sejumlah simpatisan PDIP Gunungkidul sempat viral karena mengaku dianiaya pasukan pengawal Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

2 hari lalu

Pramono Anung Disambut 5.000 Orang saat Deklarasi Fathers Inisiatif Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey

Sebanyak 5.000 orang hadir dalam deklarasi Fathers yang digagas Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey. Pramono Anung berkomitmen mewujudkan Jakarta berkeadilan dan setara untuk semua.

Baca Selengkapnya

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

2 hari lalu

Hasto Minta Kader PDIP Ketuk Pintu Rakyat untuk Menangkan Endah-Joko di Gunungkidul

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengajak kader bergotong royong memenangkan Endah Subekti Kuntariningsih-Joko Parwoto dalam Pemilihan Bupati Gunungkidul.

Baca Selengkapnya

H-4 Pilpres AS, Beda Gagasan Kebijakan Trump dan Harris Soal Lingkungan Hidup dan Kepemilikan Senjata Api?

3 hari lalu

H-4 Pilpres AS, Beda Gagasan Kebijakan Trump dan Harris Soal Lingkungan Hidup dan Kepemilikan Senjata Api?

Mendekati Pilpres AS pada pekan depan, gagasan calon presiden AS soal lingkungan hidup dan kepemilikan senjata api disorot. Apa beda Trump vs Harris?

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

3 hari lalu

Ridwan Kamil Akui Elektabilitasnya Naik-Turun Berdasarkan Survei: Bukan Penentu Takdir

Ridwan Kamil tak menampik elektabilitasnya dalam berbagai survei Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024 masih naik-turun.

Baca Selengkapnya