Kata Jokowi Soal Uang Haram untuk Kampanye yang Ditemukan PPATK

Reporter

Andika Dwi

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 20 Desember 2023 11:20 WIB

Presiden Joko Widodo meresmikan jembatan di Jalan Otista, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa 19 Desember 2023. Jembatan Otista yang sebelumnya menjadi penyumbat lalu lintaa kini dilebarkan menjadi 22 meter dengan badan jembatan seluas 17 meter dan sisanya jalur pedestrian. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK berhasil melacak ratusan transaksi mencurigakan di lebih dari 6.000 rekening peserta pemilu dan pengurus partai yang nilainya triliunan rupiah. Dari pelacakan tersebut, ditemukan adanya aliran dana kampanye yang diduga bersumber dari tambang ilegal.

Selain itu, dana ilegal juga ada yang berasal dari penyalahgunaan fasilitas pinjaman di Bank Perkreditan Rakyat atau BPR di salah satu daerah di Jawa Tengah. Informasi ini diungkapkan langsung oleh Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana. Menurutnya, pendanaan kampanye pada Pilpres 2024 ini ternyata memang berasal dari berbagai sumber, termasuk kegiatan ilegal.

“Waktu itu pernah kami sampaikan indikasi dari illegal mining. Dari macam-macamlah,” kata Ivan saat ditanya wartawan pada Jumat, 15 Desember lalu.

Kasus dana kampanye ilegal ini berhasil menyita perhatian karena diduga mengalirkan dana ke Koperasi Garudayaksa Nusantara yang didirikan Prabowo Subianto. Seperti diketahui, pada Pilpres 2024 Prabowo adalah calon presiden nomor urut dua yang berpasangan dengan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi pun akhirnya buka suara. Dia meminta agar uang haram yang keluar untuk mendanai kampanye menjelang Pemilu 2024 itu dicek dan diproses oleh penegak hukum sesuai aturan yang berlaku.

Advertising
Advertising

“Ya semua harus mengikuti aturan yang ada,” kata Jokowi saat ditemui di Baranangsiang, Kota Bogor, pada Selasa, 19 Desember 2023. “Semua yang ilegal dilihat saja. Sesuai dengan aturan ya pasti ada proses hukum.”

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku telah menerima surat informasi adanya temuan transaksi mencurigakan dari PPATK pada Selasa, 12 Desember 2023. Dalam keterangannya, PPATK menjelaskan bahwa transaksi keuangan yang mereka analisis tersebut berpotensi digunakan untuk penggalangan suara. Adapun jumlah transaksi gelapnya disebut-sebut mencapai lebih dari Rp 500 miliar.

Selain dana kampanye dari tambang ilegal, uang gelap untuk pendanaan penggalangan suara itu juga ada yang bersumber dari penyalahgunaan fasilitas pinjaman Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di salah satu daerah di Jawa Tengah. PPATK mengungkapkan, pencairan pinjaman yang seharusnya untuk modal kerja debitur-debitur itu, diduga digunakan untuk kepentingan simpatisan partai berinisial MIA.

Bahkan selama 2022-2023, total pencairan dari BPR yang berada di Jawa Tengah itu mencapai Rp 102-an miliar menuju ke rekening 27 debitur. Dari pencairan pinjaman itu, pada waktu yang bersamaan atau berdekatan juga dilakukan penarikan tunai. Setelah itu, uang disetorkan kembali ke rekening MIA. MIA diduga sebagai pihak pengendali atas dana pinjaman tersebut.

Menurut PPATK, total dana yang masuk ke rekening MIA yang bersumber dari pencairan kredit mencapai Rp 94 miliar. Dari rekening MIA, dana-dana itu kemudian dialirkan ke beberapa perusahaan seperti PT BMG, PT PHN, PT BMG, PT NBM, beberapa individu, serta diduga ada yang mengalir ke Koperasi Garudayaksa Nusantara. Adapun beberapa perusahaan yang menerima aliran dana pinjaman melalui rekening MIA itu di antaranya terafiliasi dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara.

Meski begitu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja, mengatakan bahwa tidak ada nama Koperasi Garudayaksa Nusantara dalam surat yang diterima pihaknya dari PPATK tentang temuan dana kampanye ilegal untuk Pilpres dan Pemilu 2024.

“Kami pastikan bahwa dalam laporan PPATK tidak ada penyebutan hal demikian,” kata Rahmat kepada wartawan di kantor Bawaslu, Selasa 19 Desember 2023.

Sementara itu, Ketua Gerindra Jawa Tengah sekaligus Sekretaris Umum Garudayaksa Nusantara, Sudaryono, menampik informasi mengenai aliran dana kampanye ilegal yang masuk ke kantong lembaga dan partainya. “Itu adalah fitnah yang sangat serius jika dikatakan Koperasi Garudayaksa Nusantara dan PT Boga Halal Nusantara serta PT Panganjaya Halal Nusantara menerima aliran dana dari BPR Jepara Artha,” kata Sudaryono.

Dia juga mengaku tak mengenal 27 debitur yang melakukan pinjaman di BPR Bank Jepara Artha. “Bahkan saya tidak tahu kantornya di mana. Jadi koperasi kami tidak menerima aliran dana dari BPR Jepara Artha,” kata Sudaryono.

Pilihan Editor: Kontroversi Ajudan Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil Desak Panglima TNI Sanksi Tegas Mayor Teddy

RADEN PUTRI | TIM TEMPO

Berita terkait

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

1 jam lalu

Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

2 jam lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

2 jam lalu

Pengurus GP Ansor Bertemu Jokowi di Istana Negara, Berikut Profil Gerakan Pemuda Ansor

Jajaran pengurus GP Ansor menemui Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024. Berikut profil Gerakan Pemuda Ansor.

Baca Selengkapnya

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

2 jam lalu

Istana soal PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas: Presiden Ucapkan Terima Kasih

Istana Kepresidenan juga menyatakan Jokowi selalu menghormati PDIP.

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

3 jam lalu

Pemprov Kaltim Siapkan 16 Sapi Kurban Bantuan Presiden Jokowi

Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyiapkan 16 sapi kurban bantuan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

3 jam lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

3 jam lalu

Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

3 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

3 jam lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

4 jam lalu

Respons DPR soal Proses Pansel KPK: Tak Ikut Campur, Biarkan Ranah Eksekutif

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan DPR tidak mau ikut campur soal pemilihan anggota Pansel KPK karena itu ranah eksekutif.

Baca Selengkapnya