GAM Menolak Disamakan dengan Teroris

Reporter

Editor

Rabu, 24 September 2003 09:28 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) membantah secara tegas pernyataan Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda yang menyamakan GAM dengan kelompok teroris. GAM menganggap pernyataan Hassan tersebut dalam rangka mencari dukungan atas tindakan TNI selama ini di Bumi Serambi Mekah.

"Itu fitnah. Kita tahu tujuannya adalah untuk melakukan pembantaian terhadap masyarakat sipil di Aceh,"ujar Panglima Komando GAM Pusat Di Tiro, Teungku Amri Abdul Wahab kepada Tempo News Room Sabtu (17/11) malam.

Sebaliknya Amri jsutru mempertanyakan sikap Menlu Wirajuda, yang pernah menjadi juru runding RI-GAM mengenai jeda kemanusiaan. Jika kami teroris, bagaimana mereka datang dan berunding dengan kami?imbuhnya. Ini tentu belum pernah terjadi di belahan dunia manapun, dimana ada pemerintah yang bersedia berdialog dengan teroris,"lanjut Amri.

Amri yang mengaku dekat dengan Panglima GAM Teungku Abdullah Syafei ini, membantah pernyataan Wirajuda yang menyebutkan GAM telah membunuh masayarakat sipil selain anggota TNI/Polri di Aceh.

"PBB jangan langsung percaya dengan apa yang disampaikan Hassan Wirajuda. Silakan datang ke Aceh untuk menyaksikan sendiri siapa yang melakukan pembantaian terhadap masyarakat sipil, GAM atau TNI/Polri,"ujar Amri via telepon selular dari tempat yang dirahasiakan. Sebelumnya, di depan peserta Sidang Umum PBB New York, Menlu Hassan Wirajuda menegaskan aksi pembunuhan yang dilakukan GAM terhadap rakyat sipil bisa dikategorikan dengan tindakan teroris.

"Kelompok pemberontak di Aceh telah membunuh rektor, guru, anggota DPR dan hakim. Anda bisa membayangkan pada tanggal 17 Agustus saja, sebanyak 51 gedung sekolah dibakar. Karena itulah di sini kita sebenarnya berhadapan dengan kelompok teroris,"kata Hassan dalam jumpa pers dengan sejumlah wartawan asing dan Indonesia di New York, akhir pekan lalu.

Advertising
Advertising

Pemerinah Indonesia sendiri menanggapi aksi mereka dengan melakukan operasi militer meskipun tentunya berhadapan dengan persoalan penyelenggaraan keadilan. "Tapi saya berharap anda tidak hanya melihat dari konteks korban-korban operasi militer tapi juga dari korban-korban aksi kekerasan kelompok pemeberontak, "kata Wirajuda. (Zainal Bakri)

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

21 menit lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

50 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

53 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 jam lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

1 jam lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya