Dokumen Gilchrist Versi Keterlibatan Intelijen Asing dalam Peristiwa G30S 1965

Jumat, 29 September 2023 14:50 WIB

Pemberitaan mengenai Dokumen Gilchrist dan hubungannya dengan Subandrio di Canberra Times edisi 3 Oktober 1966. Foto: trove.nla.gov.au

TEMPO.CO, Jakarta -Peristiwa G30S yang terjadi pada 1965 merupakan salah satu peristiwa sejarah kelam yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Pasalnya, diperkirakan ratusan ribu orang terbunuh dalam tragedi berdarah tersebut, namun hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti terkait peristiwa sebenarnya yang terjadi pada G30S 1965.

Setidaknya terdapat beberapa versi sejarah yang hingga saat ini masih diyakini masing-masing kebenarannya. Selain itu, versi-versi tersebut juga merupakan versi yang paling banyak dipercayai oleh masyarakat Indonesia.

PKI Sebagai Pemberontak

Merupakan narasi sejarah resmi yang digaungkan Pemerintah Orde Baru, dengan disusun oleh Nugroho Notosusanto dan Ismael Saleh. Dalam narasi yang tertuang dalam buku berjudul Tragedi Nasional Percobaan Kup G30S/PKI di Indonesia tersebut, menempatkan PKI sebagai dalam dalang utama yang memang sudah lama ingin menguasai Indonesia dan mengganti Pancasila dengan ideologi komunisme.

Puncak Konflik Internal Angkatan Darat

Advertising
Advertising

Selanjutnya terdapat narasi berbeda yang dihadirkan dua ilmuwan politik asal Cornell University, yakni Ben Anderson dan Ruth McVey dalam bukunya yang berjudul Preliminary Analysis of the October 1 1965, Coup in Indonesia atau yang kemudian lebih dikenal dengan Cornell Paper.

Dalam dokumen tersebut, Ben dan Ruth memaparkan bahwa militer Indonesia pada dasarnya telah terpecah menjadi dua kubu, yakni kubu yang mendukung kebijakan Sukarno dan kubu yang menentang kebijakan Sukarno. Ben dan Ruth berpandangan bahwa peristiwa Gerakan 30 September merupakan upaya penyingkiran perwira militer yang mendukung kebijakan Bung Karno.

Keterlibatan CIA

Berikutnya terdapat versi sejarah tentang keterlibatan agen intelijen milik Amerika Serikat, yakni CIA dalam peristiwa G30S. Peran keterlibatan CIA dalam peristiwa Gerakan 30 September disinggung oleh David T. Johnson dalam bukunya yang berjudul Indonesia 1965: The Role of the US Embassy, yang memaparkan bahwa Amerika Serikat dengan negara Blok Barat lainnya memiliki beberapa langkah yang dapat dipilih untuk mencegah Bung Karno jatuh ke tangan komunis.

Pemberitaan tentang Dokumen Gilchrist di harian Bintang Timur yang terbit 7 Juli 1965. Foto: Dok. Perpusnas RI

Dokumen Gilchrist

Selain dugaan keterlibatan intelijen asing seperti CIA dalam peristiwa Gerakan 30 September, terdapat pula peran intelijen asing lainnya dalam tragedi nasional tersebut. Peran keterlibatan intelijen asing tersebut diungkap dalam “Dokumen Gilchrist”, yang secara garis besar berisi mengenai peran intelijen asing Eropa Timur dalam peristiwa Gerakan 30 September.

Seperti dilansir dari buku berjudul Prolog G-3-S 1965: Asal-Usul Dokumen Gilchrist yang ditulis oleh Th. Bambang Murtianto, menyebut bahwa dokumen tersebut pertama kali berasal dari sebuah telegram yang diterima oleh Kepala Badan Pusat Intelijen atau BPI, Soebandrio yang menyebut bahwa dirinya menerima surat tersebut pada 15 Mei 1965. Dokumen tersebut secara garis besar berisi mengenai Rencana Bersama Inggris-Amerika Serikat untuk menyerbu Indonesia atau British-American Joint Plan to Invade Indonesia.

Dokumen tersebut diragukan keotentikannya setelah salah satu agen rahasia Cekoslowakia, yang bernama Vladislav Bittman menyatakan bahwa biro agensinyalah yang melakukan pemalsuan dokumen tersebut. Bittman yang membelot dari Uni Soviet pada 1968 menyebut bahwa dokumen tersebut sengaja disebarkan sebagai bentuk operasi kampanye melawan warga negara Amerika Serikat sekaligus distributor film Amerika Serikat di Indonesia yang memiliki kedekatan dengan Sukarno, yakni Bill Palmer.

Sebelumnya, pengakuan Bittman dalam dokumen tersebut diterbitkan dalam sebuah buku yang berjudul The Deception Game. Dalam buku yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh Oejeng Soewargana dengan judul Permainan Curang, Bittman yang merupakan bekas Kepala Departemen “D” Dinas Intelijen Cekoslowakia tersebut memang memiliki tugas khusus untuk menyebarkan kebohongan.

RENO EZA MAHENDRA I BANGKIT ADHI WIGUNA I SDA

Pilihan Editor: Koes Bersaudara Dibebaskan dari Penjara Glodok Sehari Sebelum G30S 1965 Tanpa Alasan

Berita terkait

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

3 hari lalu

Pejabat Senior Biden Bertolak ke Timur Tengah setelah Israel Serang Iran

Kunjungan pejabat Biden ke Timur Tengah dilakukan setelah Israel melancarkan serangan terhadap Iran

Baca Selengkapnya

Negosiator Senior Israel Mendadak Mundur Usai Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu

6 hari lalu

Negosiator Senior Israel Mendadak Mundur Usai Perundingan Gencatan Senjata Gaza Buntu

Pengunduran diri mendadak Brigjen Israel Oren Setter menyusul kebuntuan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza

Baca Selengkapnya

Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

10 hari lalu

Dukung AS dan Ukraina, Intelijen Belanda Sebut Rusia Kerahkan Pasukan dari Korea Utara

Intelijen Belanda mengkonfirmasi bahwa Rusia telah mengerahkan setidaknya 1.500 tentara dari Korea Utara untuk berperang dalam perang Ukraina.

Baca Selengkapnya

FBI Selidiki Kebocoran Dokumen Rahasia Intelijen Soal Rencana Israel Serang Iran

12 hari lalu

FBI Selidiki Kebocoran Dokumen Rahasia Intelijen Soal Rencana Israel Serang Iran

FBI mengumumkan menyelidiki dugaan kebocoran dokumen rahasia intelijen AS tentang rencana Israel menyerang Iran

Baca Selengkapnya

Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual

24 hari lalu

Survei Internal: Sepertiga Karyawan CIA Pernah Mengalami Pelecehan Seksual

CIA membagikan hasil suvei internal mereka kepada CNN tentang perilaku seksual di tempat kerja dan hasilnya sungguh mengejutkan.

Baca Selengkapnya

Pramono Anung Dapat Pesan dari Guntur Soekarnoputra Usai Debat

28 hari lalu

Pramono Anung Dapat Pesan dari Guntur Soekarnoputra Usai Debat

Pramono Anung mengaku ditelpon oleh Guntur Soekarnoputra setelah selesai mengikuti debat perdana Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

28 hari lalu

HUT TNI ke-20 Berkabung Duka, Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi Korban G30S 1965

Pemakaman 7 Pahlawan Revolusi korban G30S 1965 bertepatan dengan hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau HUT TNI ke-20.

Baca Selengkapnya

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

30 hari lalu

Asal-usul 5 Oktober Ditetapkan sebagai HUT TNI

HUT TNI merupakan sebuah momen penting dalam sejarah Indonesia yang menandai kelahiran kekuatan militer negara ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

30 hari lalu

Top 3 Dunia ; CIA Pasang Iklan Lowongan Kerja untuk Informan di Cina, Iran dan Korea Utara

Top 3 dunia pada 4 Oktober 2024, geger iklan lowongan kerja agen mata-mata Amerika Serikat CIA yang merekrut informan dari tiga negara.

Baca Selengkapnya

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

31 hari lalu

Sukses di Rusia, CIA Perluas Perekrutan Informan ke Cina, Iran dan Korea Utara

CIA meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Cina, Iran, dan Korea Utara.

Baca Selengkapnya