Alasan Pengamat Nilai Perpecahan di Internal PDIP Makin Nyata

Jumat, 21 Juli 2023 14:36 WIB

Setelah Effendi Simbolon, giliran Budiman Sudjatmiko yang bersua dengan Prabowo pada Selasa lalu.

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, menilai sinyal perpecahan di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menjagokan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) makin nyata. Apa dasar alasannya?

Sinyal perpecahan kian nyata

Dilansir Tempo, Jumat, 21 Juli 2022, Jamiluddin menilai tindakan kader PDIP Budiman Sudjatmiko yang bertemu dengan bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Selasa malam, 18 Juli 2023 lalu, semakin menguatkan sinyal adanya perpecahan di internal partai banteng bermoncong putih.

Sebelumnya diketahui, ada kader PDIP Effendi Simbolon yang bersua dengan Menteri Pertahanan tersebut.

Tunjukan perbedaan sikap

“Kader Senior PDIP semakin berani menunjukkan sikap berbeda dengan capres yang diputuskan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri,” kata Jamiluddin, seperti dikutip dari Tempo, Jumat, 21 Juli 2023.

Jamiluddin mengatakan sikap terbuka kader PDIP tersebut bisa jadi disebabkan dua hal. Pertama, kata dia, sebagian kader senior sudah tidak lagi patuh pada Megawati. Mereka sudah keluar dari belenggu superior Megawati.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, Jamiluddin menyebut kader senior itu bisa melihat keputusan Mega dengan lebih jernih dan kritis. “Akibatnya, mereka tidak lagi mengaminkan semua keputusan Megawati, termasuk keputusan Ganjar Pranowo sebagai capres,” kata dia.

Matahari kembar

Selain itu, Jamiluddin menyebut muncul matahari kembar di PDIP, yakni Megawati dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Dia mengatakan ada kader PDIP yang loyal kepada Megawati, pun kepada Jokowi.

“Bisa jadi, kader PDIP yang tidak mendukung Ganjar lebih loyal ke Jokowi. Mereka lebih menunggu arahan Jokowi daripada mengikuti keputusan Megawati,” kata Jamiluddin.

Selanjutnya: Matahari kembar ini bakal melemahkan…

<!--more-->

Dia menjelaskan, matahari kembar ini bakal melemahkan kepemimpinan Mega di internal partai. Pasalnya, tidak semua kader tegak lurus kepada Presiden RI kelima tersebut.

“Kalau hal itu benar terjadi, maka peluang Ganjar menang pada Pilpres 2024 akan kecil. Keinginan PDIP hattrick bisa jadi hanya tinggal mimpi,” ujar Jamiluddin.

Sebelumnya, Budiman menyambangi kediaman Prabowo untuk urusan personal. Dalam kesempatan tersebut, Budiman secara pribadi menyatakan dukungannya kepada Prabowo untuk maju dalam Pilpres 2024.

"Ketika sekarang situasi sudah lebih baik bagi bangsa, saling dewasa, bicara perbedaan, maka kita mengenang masa lalu sebagai masa lalu. Kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini seperti Pak Prabowo tidak terus diganduli masa lalu," katanya usai pertemuan.

Pertemuan dengan Prabowo itu berbuntut pada rencana pemanggilannya oleh DPP PDIP terhadap Budiman. Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan urusan personal tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan pertemuan tersebut.

“Tidak bisa dibilang ‘wah ini saya pribadi’, itu tidak bisa. Dan orang sekelas Budiman Sudjatmiko masa tidak tahu berorganisasi, gimana sih?" ujar Komarudin saat dikonfirmasi, Rabu, 19 Juli 2023. "Iya pasti kita panggil, saya pulang dari reses dipanggil."

Sementara itu, Budiman menyatakan siap dipanggil pengurus pusat partai soal pertemuannya dengan Prabowo. Budiman mengaku dirinya memang kerap diskusi dengan PDIP. Ia menyatakan tetap berkomunikasi baik dengan partainya.

“Nggak ada masalah. Saya kira diskusi dengan partai gapapa, dipanggil. Saya kan juga ngobrol-ngobrol juga dengan yang lain,” kata Budiman saat dihubungi, Kamis, 20 Juli 2023.

Budiman menjelaskan, dirinya sering berdiskusi dengan banyak tokoh dan kalangan. Menurut dia, kegiatan itu merupakan hal biasa.

“Nanti tinggal kita lihat saja pemanggilannya kapan. Saya its okay, nggak ada masalah. Biasa saja,” kata Budiman.

Pilihan Editor: Budiman Beri Sinyal Dukung Prabowo, Pengamat Sebut Perpecahan di Internal PDIP Makin Nyata

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

1 jam lalu

Megawati Usulkan Adanya Hukum Internasional untuk Mengatur Penggunaan AI

Megawati Soekarnoputri mengajak negara-negara di dunia segera menyusun hukum internasional yang mengatur penggunaan Artificial Intelligence (AI). Kenapa?

Baca Selengkapnya

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

4 jam lalu

Megawati Sambangi Rusia, Mencuat Wacana St Petersburg University Bangun Kampus di RI

Megawati mengatakan Indonesia butuh bantuan dalam proses ilmu dasar bidang nuklir, metalurgi, kimia, nanoteknologi, bioteknologi dari Rusia.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil-Suswono Bakal Tiru Konsep Joget 'Oke Gas' Ala Prabowo

4 jam lalu

Ridwan Kamil-Suswono Bakal Tiru Konsep Joget 'Oke Gas' Ala Prabowo

Pasangan Cagub-cawagub Ridwan Kamil-Suswono akan mengadopsi joget 'oke gas' ala Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Anies Baswedan Berkunjung ke Tokyo hingga Tak Jawab Soal Kemungkinan Gabung Kabinet Prabowo

Anies Baswedan enggan menjawab saat ditanya apakah dirinya bakal bergabung dengan kabinet bentukan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

7 jam lalu

Aeroflot Rusia Buka Penerbangan Langsung Moskow-Denpasar Mulai 17 September

Aeroflot meningkatkan frekuensi penerbangan langsung (direct flight) untuk rute Moskow (SVO) - Denpasar (DPS) mulai 3 Oktober 2024

Baca Selengkapnya

Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

7 jam lalu

Cak Lontong Sebut 3 Poin Usai Rapat Pertama Tim Pemenganan Pramono Anung-Rano Karno

Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno, Lies Hartono atau Cak Lontong memaparkan setidaknya 3 poin yang disampaikannya.

Baca Selengkapnya

Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

7 jam lalu

Cak Lontong Sebut Banyak Figur Ingin Gabung Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Cak Lontong sebut banyak permintaan gabung tim pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta ini buktikan dukungan sekaligus modal menang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler dalam Survei Pilgub Jabar, Begini Respons Dedi Mulyadi

7 jam lalu

Terpopuler dalam Survei Pilgub Jabar, Begini Respons Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi akan terus menyapa masyarakat Jabar untuk mempertahankan posisi surveinya.

Baca Selengkapnya

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

7 jam lalu

Kadin Kisruh, Lewat Munaslub Anindya Bakrie Geser Arsjad Rasjid dari Ketua Umum Kadin

Arsjad Rasjid dilengserkan dari posisinya sebagai Ketua Umum Kadin, Diganti Anindya bakrie lewat Munaslub Kadin. Ada kaitannya sebagai TPN Ganjar?

Baca Selengkapnya

Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

7 jam lalu

Calon Tunggal Pilkada di Dharmasraya Kerabat Presiden Jokowi

KPU tetap menolak pesaing calon tunggal di Dharmasraya. Beberapa daerah lain sempat kesulitan mendapat tiket untuk mendaftar pilkada

Baca Selengkapnya