Abubakar Ba’asyir Puji Perjuangan Usamah Bin Ladin
Reporter
Editor
Kamis, 17 Juli 2003 12:04 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Abubakar Ba’asyir, Ketua Komite Majelis Mujahidin Indonesia, memuji aktivitas dan perjuangan Usamah bin Ladin dengan jaringan Al Qaidah. “Saya bukan anggota Al Qaidah. Namun demikian, saya benar-benar memuji perjuangan Usamah Bin Ladin,” kata dia dalam siaran pers yang disampaikannya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (24/1). Ia menilai Bin Ladin telah dengan gagah berani mampu mewakili umat Islam dunia melawan keangkuhan teroris AS dan sekutunya yang secara membabi buta telah membantai rakyat Afghanistan yang tak berdosa dan jutaan kaum muslimin di berbagai negeri Islam lainnya. Abubakar diperiksa Mabes Polri berkait dugaan polisi Malaysia bahwa ia terlibat dengan jaringan Al Qaidah. Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, ini diperiksa sejak pukul 10.00 WIB. Ia didampingi sembilan pengacara dari 20 pengacaranya. Dalam jumpa pers di sela-sela pemeriksaan itu, Abubakar mengaku bahwa tim pemeriksa memintanya menjelaskan kronologis kehidupannya, pendidikan, keluarga dan kegiatannya selama di Indonesia, terutama menyangkut aktivitas dakwahnya. Abubakar mengaku tim pemeriksa menanyakan pula kasus yang menimpanya pada masa Orde Baru berkaitan dengan penolakannya terhadap asas tunggal Pancasila. Selain itu, ia diminta keterangan tentang kepergiannya ke Malaysia, terutama menyangkut kegiatan dakwahnya di negeri jiran itu. “Termasuk aktifitas saya sepulang dari Malaysia dan melakukan dakwah di Indonesia,” kata Kiai berjenggot putih ini. Abubakar juga menjelaskan tentang kongres II Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) tahun 2000 di Yogyakarta yang memilihnya menjadi ketua organisasi itu. Mengenai apa dan bagaimana MMI itu, tim serse juga meminta penjelasan. “Baru sampai di situ keterangan yang saya berikan, setelah istirahat nanti akan saya lanjutkan,” katanya. Ia mengaku belum ada tuduhan yang ditimpakan kepadanya. (Ucok Ritonga/Retno Sulistyowati – Tempo News Room)
Berita terkait
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis
10 menit lalu
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis
Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.