Hakim Heran Kenapa Putri Candrawathi Tiba-tiba Minta Yosua Resign Usai Pelecehan Seksual
Reporter
Eka Yudha Saputra
Editor
Eko Ari Wibowo
Rabu, 11 Januari 2023 16:46 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan heran mengapa Putri Candrawathi langsung menyuruh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tidak lama setelah ia diperkosa di rumah Magelang pada 7 Juli 2022.
Hakim Anggota Morgan Simanjuntak menanyakan Putri Candrawathi berapa lama ia berbicara dengan Brigadir Yosua di dalam kamar lantai dua setelah kejadian pemerkosaan. Putri mengaku tidak bisa memastikan waktu, tetapi ia mengatakan hanya sebentar.
“Tadi kamu terangkan bahwa di situ kamu minta Yosua supaya resign, betul?” tanya Hakim Morgan saat memeriksanya sebagai terdakwa, Rabu, 11 Januari 2023.
“Betul Yang Mulia,” jawab Putri.
“Kenapa harus langsung? Kenapa tidak melalui si Ricky, kenapa tidak melalui siapalah? Kenapa manggil dia ‘eh kamu resign!’ kenapa?” tanya hakim.
“Waktu saya sudah di atas sama Susi, saya mendengar ribut-ribut antara Kuat sama Yosua. Karena saya ketakutan, pada saat Ricky sudah datang supaya tidak terjadi apa-apa, jadi saya minta tolong Ricky supaya panggil Kuat dulu baru Yosua, untuk menenangkan mereka agar tidak terjadi ribut-ribut,” kata Putri.
“Ribut antara Kuat dan Yosua?” tanya hakim.
“Betul,” jawab Putri.
“Ribut-ribut itu tentang apa?” cecar hakim.
“Saya tidak tahu awalnya kenapa terjadi keributan antara Kuat dan Yosua,” jawab Putri.
Selanjutnya: keterangan Putri di BAP...
<!--more-->
Dalam Berita Acara Pemeriksaan Tambahan Putri Candrawathi yang ditandatangani pada 9 September 2022 dan dilihat Tempo, Putri sempat bercakap dengan Yosua setelah tuduhan pelecehan seksual yang diklaim Putri dilakukan Yosua.
Ia mengatakan saat itu ia berada di kamar lantai dua dan meminta Ricky Rizal untuk memanggil Yosua ke kamar. Kemudian Ricky dan Yosua naik ke kamar lantai dua. Putri mengaku menenangkan Yosua agar tidak terjadi keributan.
“Yang saya katakan saat itu, ‘saya mengampuni perbuatanmu yang keji terhadap saya, tapi saya minta kamu untuk resign’,” kata Putri dalam BAP-nya.
Putri mengatakan setelah itu Yosua menangis, meminta maaf dan ampun. Ia lalu meminta Yosua dan Ricky turun.
Ketika mengatakan itu, Putri mengaku melihat Ricky berada di dekat pintu kasa. Dalam Berita Pemeriksaan Konfrontasi tertanggal 31 Agustus 2022, Ricky mengatakan ia menemui Yosua di luar rumah dan menanyakan apa yang terjadi.
“Saya tanya ‘ada apa Yos?’. Dia menjawab sambil emosi, ‘Gak tau Bang saya…kenapa Kuat tiba-tiba marah ke saya!’,” kata Ricky dalam BAP-nya.
Kemudian, ia membujuk Yosua agar naik ke lantai dua untuk menemui Putri Candrawathi. Yosua pun bersedia masuk. Ricky mengatakan Yosua masuk ke kamar tidur Putri dan duduk di sebelah kiri Putri yang sedang terbaring di ranjang.
“Sedangkan saya menunggu dengan berdiri di dekat pintu kaca (selasar lantai 2) sambil sesekali melihat kamar Ibu Putri dari balik pintu kasa kamar. Saya tidak mengetahui apa yang dibicarakan Ibu Putri dan Yoshua,” tutur Ricky.
Dalam BAP-nya, Putri mengaku Yosua masuk ke kamar tidurnya di lantai dua pada hari itu ketika ia sedang istirahat sore. Ia mengatakan Yosua melepas pakaiannya dan menyetubuhinya. Namun mengurungkan aksinya ketika mendengar ada orang hendak naik ke atas. Putri mengaku dia dibanting di depan pintu kamar mandi sebelum Yosua turun.
Pada tengah malam Putri menelepon suaminya, Ferdy Sambo, dan menceritakan peristiwa itu secara tidak rinci dengan mengatakan Yosua masuk ke kamarnya dan berlaku kurang ajar.
Peristiwa di Magelang itu membuat Ferdy Sambo marah dan merencanakan pembunuhan terhadap ajudannya di lantai tiga rumah pribadinya di Jalan Saguling 3 pada 8 Juli 2022. Dalam skenario yang dibuat oleh mantan Kepala Divisi Propam itu, Yosua kepergok Richard melecehkan istrinya di rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga No. 46. Yosua kemudian menembak Richard lebih dahulu, yang dibalas Richard dan akhirnya menewaskan Yosua.
Putri Candrawathi melaporkan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Yosua ke Polres Metro Jakarta Selatan setelah Yosua dibunuh. Laporan ini merupakan siasat Ferdy Sambo yang menuduh Yosua melecehkan istrinya hingga berakhir adu tembak dengan Richard Eliezer. Laporan model A juga dilayangkan salah seorang anggota Polres Jaksel bernama Martin Gabe, yang melaporkan Yosua atas percobaan pembunuhan terhadap Richard.
Namun Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri saat itu, Brigadir Jenderal Andi Rian Djajadi, mengatakan dua penyidikan tehadap laporan tersebut dihentikan karena tidak menemukan tindak pidana.
“Kedua perkara ini kami hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” kata Brigjen Andi Rian saat konferensi pers di Mabes Polri, Jumat, 12 Agustus 2022.
Andi mengatakan, dua laporan tersebut merupakan upaya obstruction of justice dalam kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri No 46 di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli lalu.
Baca: Putri Candrawathi Mengaku Tak Tahu soal Pemberian iPhone dan Janji Uang kepada Richard Eliezer Cs