Kuasa Hukum Ismail Bolong Tantang Ferdy Sambo Cs Beberkan Soal Pemeriksaan Kliennya

Editor

Febriyan

Jumat, 9 Desember 2022 17:00 WIB

Kuasa Hukum Ismail Bolong, Yohannes Tobing menyebut bahwa kliennya sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Rutan Bareskrim Polri pada Rabu 7 Desember 2022. Tempo/Hamdan C Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Kuasa hukum Ismail Bolong, Johannes Tobing, menantang mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri, Irjen Ferdy Sambo, dan mantan Kepala Biro Pengamanan Internal Polri, Brigjen Hendra Kurniawan, untuk membuktikan soal Laporan Hasil Penyelidikan (LHP) yang mereka buat. Johanes membantah bahwa kliennya pernah diperiksa oleh Divisi Propam.

“Saya minta Hendra dan Ferdy Sambo buktikan kalau memang (Ismail) diperiksa, di mana pemeriksaannya? mana laporan pemeriksaannya? Kalau kita nanti di-prank, kalau semua itu bohong bagaimana?" kata Johanes saat dihubungi, Jumat, 9 Desember 2022.

"Lihat saja persidangannya Pak Sambo itu di Jakarta Selatan. Itu mana yang benar mana yang bohong kan semuanya keliatan,” kata dia.

Laporan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan soal Ismail Bolong

Sebelumnya Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan telah membenarkan soal LHP yang mereka buat terkait kasus tambang ilegal di Kalimantan Timur. Dalam laporan tertanggal 7 April 2022 itu, Sambo dan Hendra menyebut Ismail Bolong yang merupakan anggota Satuan Intelijen dan Keamanan Polres Samarinda sebagai salah satu pelaku tambang ilegal.

Ismail juga disebut menyetor uang dengan total nominal miliaran rupiah kepada sejumlah perwira tinggi Polri. Salah satu yang disebut dalam laporan itu adalah Kabareskrim Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Ismail yang akhirnya mengajukan pensiun dini pada Juli 2022 disebut menyerahkan secara langsung uang itu saat bertemu dengan Agus di ruangannya. Sambo dalam laporannya kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan Ismail tiga kali menyerahkan uang kepada Agus dengan nilai masing-masing Rp 2 miliar.

Selanjutnya, bantahan Kabareskrim dan pengacara Ismail Bolong

Advertising
Advertising

<!--more-->

Agus sebelumnya juga telah membantah laporan tersebut. Bahkan dia mencurigai Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan yang menerima uang dari Ismail Bolong. Agus mempertanyakan langkah Sambo dan Hendra yang tak langsung menangkap Ismail saat itu.

Johanes menegaskan kliennya tidak pernah bertemu langsung dengan Agus Andrianto. Dia menyatakan hubungan Ismail dengan Agus hanya sebatas pekerjaan karena kliennya pernah menjadi anggota kepolisian.

“Sama seperti saya ke Pak Jokowi, kenal tapi enggak pernah ketemu. Jadi mulai dari anggota Polri sampai akhirnya mengundurkan diri Juli tahun ini Pak Ismail enggak pernah ketemu. Ketemu saja belum bagaimana mau memberikan sesuatu,” kata Johannes saat dihubungi, Jumat, 9 Desember 2022.

Ismail Bolong jadi tersangka tambang ilegal

Ismail Bolong saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tambang ilegal. Dia disebut sebagai pemilik PT Energindo Mitra Pratama yang melakukan aktivitas tambang batu bara ilegal. Selain Ismail, polisi juga menetapkan Rinto alias RP selaku Direktur PT EMP , dan Budi alias BP selaku operator pertambangan.

Ketiganya dijerat dengan Pasal 158 dan 161 UU Nomor 3 tahun 2020 tentang pertambangan Mineral dan Batu bara atau Minerba. Mereka juga dikenakan pasal 55 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100 miliar.

Bareskrim Polri tak menjerat ketiga terdakwa dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang. Mereka juga tak mengusut soal dugaan aliran dana ke sejumlah perwira tinggi Polri seperti laporan Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan.

Masalah ini sempat diadukan Koalisi Solidaritas Pemuda Mahasiswa ke Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK pada akhir November lalu. Akan tetapi Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyatakan belum menerima laporan soal adanya aduan aliran dana Ismail Bolong tersebut.

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

6 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

8 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

16 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya