Ganjar Pranowo Disarankan Turunkan Sekoci Politik Agar Pencapresan Semakin Mudah

Editor

Febriyan

Senin, 5 Desember 2022 14:37 WIB

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hadir saat peresmian Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Senin, 14 November 2022.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disarankan untuk segera menurunkan sekoci politiknya agar bisa memastikan melenggang di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab sampai saat ini PDI Perjuangan, selaku partai yang menaungi Ganjar, belum memberikan sinyal bakal mengusungnya di Pilpres 2024.

"Ganjar harus mulai menurunkan sekoci politiknya dengan menerima rekomendasi partai lain dan tak hanya tergantung PDIP, agar jalan pencapresannya semakin mudah," ujar Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS), Agung Baskoro, dalam keterangannya, Senin, 5 Desember 2022.

PDIP dinilai masih menimbang opsi yang ada

Agung menerangkan, posisi PDIP saat ini masih fokus menimbang pilihan untuk berkoalisi atau maju sendirian pada Pilpres 2024. Menurut Agung PDIP tengah menimbang kedua kadernya, yakni Ganjar Pranowo dan Puan Maharani untuk maju bersama.

"Atau malah mereka berbeda kendaraan politik mengingat panas-dingin hubungan yang terjalin," kata Agung.

Hasil Survei: PDIP berpotensi ditinggal pemilih jika tak usung Ganjar

Berdasarkan Survei Charta Politika yang digelar pada tanggal 4-12 November 2022, PDIP berpotensi ditinggalkan pemilih Ganjar jika tidak mengusungnya sebagai capres pada Pilpres 2024. Survei ini melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka, dengan margin of error 2,83 persen.

Advertising
Advertising

"Sebanyak 31 persen responden pemilih PDIP dan Ganjar Pranowo menyatakan tidak akan memilih PDI-P jika Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDIP," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya.

Dalam simulasi yang sama, sebanyak 87,5 persen responden pemilih PDIP dan Ganjar akan tetap memilih Ganjar apabila tidak diusung PDIP sebagai capres 2024. Hanya sekitar lima persen responden tidak akan memilih Ganjar Pranowo jika tidak diusung PDI-P.

"Sebanyak 87,5 persen responden pemilih PDI-P dan Ganjar Pranowo menyatakan tetap memilih Ganjar Pranowo meskipun tidak dicalonkan oleh PDI-P," kata Yunarto.

Yunarto menyebut hasil survei juga mengungkap Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dapat menjadi perahu baru untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, apabila tidak diusung PDIP. Sebanyak 22,9 persen responden, kata Yunarto, menyatakan setuju jika Ganjar didukung Partai Golkar dan 19,1 persen menyatakan setuju melalui PKB.

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

3 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

3 jam lalu

Muhaimin Iskandar Sebut PKB Buka Pintu untuk Khofifah Daftar Pilkada Jawa Timur

PKB menyambut baik jika nantinya Khofifah mendaftar diri mengikuti seleksi internal di partai itu untuk maju di Pilkada Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

4 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

7 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

8 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

11 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

12 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

14 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

18 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya