SDGs Annual Conference 2022, Penghargaan Bagi Aksi Nyata Menuju Transisi Ekonomi Hijau

Senin, 28 November 2022 13:28 WIB

SDGs Annual Conference 2022 dengan tema "Mendorong Aksi Nyata Transformasi Ekonomi Hijau untuk Mencapai SDGs" berlangsung di Hotel Sultan Jakarta, pada 1-2 Desember 2022. Dok Bappenas

JAKARTA - SDGs Annual Conference atau SAC 2022 akan berlangsung pada 30 November-2 Desember 2022 di Hotel Sultan Jakarta. SDGs Annual Conference tahun ini adalah yang kelima dan terdiri atas serangkaian kegiatan yang menggaungkan dan mendorong peran serta masyarakat dan platform partisipasi dalam percepatan pencapaian SDGs di Indonesia.

Dalam rangkaian acara tersebut pemerintah memberikan penghargaan kepada berbagai pihak yang turut mendukung pencapaian SDGs. Ada dua penghargaan, yakni Indonesia’s SDGs Action Awards 2022 dan Duta Kampus SDGs periode 2022-2024.

Anugerah Indonesia's SDGs Action Awards 2022 memiliki 11 (sebelas) kategori. Yaitu, kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, perguruan tinggi, lembaga penelitian, pelaku usaha besar, pelaku usaha kecil dan menengah, organisasi masyarakat sipil, filantropi, organisasi orang muda, dan media.

Agenda SDGs Annual Conference 2022 juga menyuguhkan beberapa diskusi panel, pameran, dan penampilan seni. Ada pula SDG Festival untuk pelajar dan orang muda yang dikhususkan untuk selebrasi orang muda yang aktif dalam upaya pelaksanaan SDGs.

Sejalan dengan tema besar SDGs Annual Conference 2022: Mendorong Aksi Nyata Ekonomi Hijau untuk Mencapai SDGs, terdapat sesi diskusi yang mengangkat isu transisi ekonomi hijau untuk pembangunan berkelanjutan dan inklusif. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa akan memberikan pengantar tentang strategi ekonomi hijau untuk mempercepat pencapaian SDGs di Indonesia.

Advertising
Advertising

Pada sesi kedua mengangkat tema ekosistem yang mendukung pelaksanaan transformasi ekonomi hijau untuk pencapaian SDGs. Pada kesempatan itu, mantan Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Bambang P.S. Brodjonegoro akan memberikan pandangannya tentang peran ekonomi digital dalam mendukung SDGs.

Ekonomi hijau atau green economy menjadi topik hangat karena memuat gagasan ekonomi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, memastikan inklusi sosial, mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan, dan menerapkan efisiensi sumber daya. Penerapan ekonomi hijau dapat berupa pengembangan proyek-proyek yang bankable berdasarkan kontribusi yang ditetapkan secara nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) dan Sustainable Development Goals (SDGs), dan menghubungkan proyek-proyek tersebut dengan sumber pendanaan yang sesuai.

Ekonomi hijau juga memasukkan faktor-faktor yang memungkinkan investasi pertumbuhan hijau dalam perencanaan sektoral di lingkup kabupaten, kota, provinsi, maupun nasional. Dalam ekonomi hijau, terdapat instrumen ekonomi dan kebijakan inovatif untuk mengurangi risiko dan memungkinkan aliran modal ke sektor terkait.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, perlu kolaborasi pemerintah dan pelaku usaha dalam mengimplementasikan ekonomi hijau. Dari sisi pemerintah, menurut dia, perlu penguatan kebijakan dan regulasi tentang ekonomi hijau, lengkap dengan kriteria yang jelas serta aspek ramah lingkungan yang terukur.

"Pemerintah perlu menyiapkan skema pendanaan inovatif (blended finance) dan insentif (fiskal dan nonfiskal) yang tepat untuk mendorong investasi hijau serta instrumen de-risking dan penjaminan untuk meningkatkan bankability dan daya saing sektor hijau," katanya. Sedangkan andil dari pelaku usaha, menurut Suharso, dengan menerapkan operasional bisnis yang hijau, berkelanjutan, dan berbasis ekonomi sirkular. Contoh, dengan menerapkan efisiensi energi dalam proses produksi. Bagi pelaku usaha, menurut dia, intinya mengganti pola bisnis dari ekonomi linear menjadi ekonomi sirkular.

Apabila transisi ekonomi hijau dapat diterapkan secara maksimal, Suharso Monoarfa melanjutkan, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6,1-6,5 persen pada 2050. Selain itu, sebanyak 87-96 miliar ton CO2e emisi Gas Rumah Kaca akan berkurang selama periode 2021-2060. Bahkan, sebesar 68 persen penurunan intensitas emisi karbon dapat dilakukan pada 2045 sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk net-zero emission di 2060.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang ekonomi hijau di Indonesia, ikuti SDGs Annual Conference 2022 di Hotel Sultan Jakarta pada 30 November-2 Desember 2022. Daftar di sini. (*)

Berita terkait

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

9 hari lalu

Cerita Sandiaga di Hari Lebaran 2024, dari Salat Id, Temui Orang Tua hingga Hadir di Istana

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno membagikan momen lebarannya di akun Instagram pribadi @sandiuno.

Baca Selengkapnya

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

14 hari lalu

Polemik Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

Kabar peleburan KPK dengan Ombudsman menimbulkan polemik. Bappenas membantah tengah membahas peleburan tersebut.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

15 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

17 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

25 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

26 hari lalu

Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.

Baca Selengkapnya

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

26 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis Berlaku Tahun Ini, Bappenas: Sudah Sesuai RPJMN

Bappenas sebut penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan tahun ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan.

Baca Selengkapnya

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

28 hari lalu

Pertamina dan Kementerian BUMN Tebar 1.000 Paket Sembako Murah

Pertamina memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Baca Selengkapnya

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

28 hari lalu

PBB Luncurkan Buku Kisah Nyata Upaya Mencapai SDGs.

PBB meluncurkan "Those Not Left Behind", buku berisi 22 kisah nyata tentang upaya mencapai SDGs.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

29 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya