HNW Minta KemenPPPA dan Kemensos Advokasi Kasus Gagal Ginjal Anak

Selasa, 1 November 2022 18:43 WIB

Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid
INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR-RI sekaligus Anggota Komisi VIII DPR-RI yang antara lain membidangi perlindungan anak, Hidayat Nur Wahid, mengingatkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk memaksimalkan koordinasi dengan sejumlah K/L dalam rangka perlindungan anak terkait penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak.
HNW sapaan akrabnya meminta KemenPPPA terus mengintensifkan koordinasi dan memastikan para korban anak mendapatkan penanganan, pengobatan dan bantuan yang terbaik, agar kasus ini segera diatasi, dan Anak-anak merasa tenteram karena kehadiran Negara secara serius untuk melindungi Anak Indonesia, termasuk dari penyakit gagal ginjal misterius. Apalagi korban terus bertambah, menjadikannya sebagai kasus dengan jumlah korban terbesar belakangan ini.
“UU tentang Perlindungan Anak jelas mengamanatkan Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi Anak. KemenPPPA harus memastikan amanat tersebut dilaksanakan dengan baik oleh K/L teknis yang terkait penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak,” ujar Hidayat dalam keterangannya sesudah menerima Gerakan Pemuda Keadilan Sumatera Barat dan Riau, di ruang pimpinan MPR-RI, Senin, 31 Oktober 2022.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, hingga 26 Oktober 2022 sudah tercatat 269 kasus gagal ginjal akut pada anak yang mengakibatkan 157 di antaranya meninggal dunia, merupakan tragedi besar terhadap anak di Indonesia bahkan di dunia.
Hidayat mengingatkan Pemerintah untuk juga menggunakan pendekatan UU Perlindungan Anak berupa langkah-langkah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, baik untuk pelayanan kesehatan dasar maupun rujukan, dalam menghadapi merebaknya kasus ini.
“KemenPPPA harus mengambil peran dan tanggung jawab yang lebih kuat dalam rangka memastikan semua langkah tersebut berjalan dengan optimal, utamanya langkah promotif dan rehabilitatif, di saat K/L teknis terkait kesehatan lebih berfokus pada upaya preventif dan kuratif. Hal ini agar kasus gagal ginjal akut pada anak tidak terus bertambah dan membuat Anak-anak dan para orang tua resah,” ujarnya.
Wakil Ketua Majelis Syura PKS ini menilai, arahan Presiden Jokowi agar anak-anak pasien gagal ginjal akut digratiskan pengobatannya sudah tepat, dan harus dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Namun Hidayat melihat bahwa sebagian anak yang terkena kasus ini harus mengalami penanganan jangka panjang, bahkan cuci darah secara rutin, serta mungkin mengalami gejala lanjutan pasca selesai perawatan. Oleh karenanya Kemensos perlu memastikan pengobatan dan prosedur cuci darah tersebut bebas biaya melalui program PBI JKN, terutama jika pasien berasal dari keluarga tidak mampu.
“Dia menuturkan, kasus gagal ginjal ini mungkin berdampak pada kondisi kesehatan anak dalam jangka panjang. Dia pun mendesak agar Kemensos juga hadir melakukan pendataan terutama bagi keluarga kurang mampu yang terdampak kasus anak gagal ginjal misterius, dan langsung mendaftarkan mereka sebagai penerima bantuan iuran JKN. Sehingga jika ada gejala harus cuci darah atau pengobatan berjangka panjang, anak-anak tersebut tetap bisa berobat secara gratis.
"Dengan demikian, anak-anak akan merasa tenteram karena hadirnya Negara secara lebih serius untuk melindungi mereka,” kata dia.(*)

Berita terkait

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

3 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

3 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

4 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

7 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

7 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

7 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

7 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

20 jam lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

22 jam lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

22 jam lalu

Aktivis HMI Sebut Nikson Tokoh Moderat dan Toleran

Nasky menegaskan tidak suka jika isu politik identitas didengungkan selama kontestasi Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya