Tujuan, Syarat, dan Manfaat Sekolah Net Zero DKI Jakarta

Kamis, 6 Oktober 2022 10:00 WIB

INFO NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan empat sekolah Net Zero Carbon pada Rabu, 28 September 2022. Peresmian yang berlangsung di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan, sekaligus penyerahan Sertifikat Greenship Net Zero Healthy dari Green Building Council (GBC) Indonesia kepada empat sekolah tersebut.

“Hari ini kita turut menjadi saksi peristiwa bersejarah, bahwa hari ini kita di Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri memiliki net zero school, sekolah dengan konsep green building,” kata Gubernur Anies.

Ia menjelaskan latar belakang pembentukan Sekolah Net Zero Carbon di DKI Jakarta. Di seluruh wilayah ibu kota ini, lanjutnya, jumlah bangunan milik Pemprov DKI yang paling banyak adalah sekolah. Menurut data Badan Pusat Statistik DKI, terdapat 5.332 bangunan sekolah pada 2021. Selama ini, masyarakat memahami bahwa seluruh jenis kendaraan jadi produsen emisi karbon terbesar. Padahal bangunan menyumbang emisi hingga 39 persen. “Jadi bangunan itu adalah kontributor terbesar,” ujar Anies.

Karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memulai program Sekolah Net Zero Carbon sebagai langkah awal upaya menyeluruh terhadap penanggulangan emisi di ibu kota. Terlebih, sekolah menjadi tempat paling tepat, karena di sana berinteraksi peserta didik, pendidik, dan orang tua. Apabila bangunan sekolah dirancang dengan benar, maka proses pembelajaran berjalan jauh lebih baik dan menyenangkan.

“Apa yang terjadi ke tempat ini, begitu datang merasakan suasana yang amat berbeda sebagai sebuah sekolah yang memfasilitasi pembelajaran, Insya Allah pembelajaran yang menyenangkan di tempat ini,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Program Sekolah Net Zero Carbon juga bertujuan untuk mendidik para siswa sebagai generasi penerus, agar memiliki kesadaran yang tertanam sejak dini tentang betapa penting menjaga bumi. Selain itu juga belajar tentang bangunan yang ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan semangat Jakarta sebagai kota global yang masyarakatnya peduli dengan berbagai isu global, salah satunya perubahan iklim.

“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspiratif dan merangsang untuk berpikir serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti electrical engineering, lalu solar panel di situ ada fisika murni, ada fisika terapan. Jadi materi yang ada di bangunan ini mendadak menjadi alat ajar untuk para guru,” ungkap Anies.

Saat ini baru empat sekolah yang jadi tonggak awal penerapan Sekolah Net Zero Carbon, yakni SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan 09, SDN Ragunan 08 Pagi, 09, 11 Petang, dan SMAN 96. Namun, rehabilitasi bangunan sekolah berkonsep green building akan diperluas ke seluruh sekolah yang ada di Jakarta. Mulai dari transisi energi dengan solar panel, penggunaan lampu hemat energi, hingga pengelolaan air limbah.

“Kita berharap, pembangunan Sekolah Net Zero ini juga dapat mendorong Jakarta mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2050. Kita sedang berupaya menjadikan kota ini sebagai kota yang berkelanjutan di masa depan,” ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Dalam pengembangan Sekolah Net Zero Carbon, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Green Building Council (GBC) Indonesia. Peran GBC Indonesia yakni terkait dengan simulasi dan analisis desain pasif, terutama simulasi untuk pola aliran udara pada tapak, radiasi matahari pada selubung bangunan, serta simulasi pencahayaan untuk mengetahui apakah performa bangunan sudah baik dan dapat mengurangi penggunaan energi.

Simulasi aliran udara dapat membantu memprediksi arah dan kecepatan datang angin secara umum, sehingga para perancang dapat menentukan posisi bukaan untuk memaksimalkan ventilasi alami. Simulasi radiasi matahari pada selubung bangunan membantu mengidentifikasi selubung bangunan yang terkena paparan panas matahari yang dapat mempengaruhi suhu dalam ruangan, sehingga penggunaan AC dapat diminimalkan.

Selain itu, pencahayaan alami merupakan hal yang sangat penting di sekolah, karena mempengaruhi performa belajar anak. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dalam penerangan atau lampu, cahaya matahari alami harus dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kenyamanan termal dalam ruang.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan, syarat dasar program Sekolah Net Zero Carbon. Pertama, terkait aspek kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Setiap kelas di sekolah harus memiliki kondisi ruangan yang dirancang memiliki ventilasi alami, atau ruangan dengan pengkondisian udara memenuhi kriteria bukaan dan kriteria pergantian udara yang sesuai kriteria EEC 4 New Building 2.0 serta kriteria IHC P New Building 2.0. Ruangan juga memiliki tingkat kenyamanan visual yang berarti menggunakan pencahayaan dengan iluminasi (tingkat pencahayaan) ruangan, sesuai dengan kriteria IHC 5 New Building 2.0

Syarat kedua, memiliki aspek intensitas konsumsi energi bangunan.
Syarat ketiga, yakni aspek pengurangan emisi karbon. Artinya, energi yang dihasilkan oleh energi terbarukan minimal 10% dari total kebutuhan energi Sekolah.

“Salah satu contoh sumber energi terbarukan yang telah diaplikasikan pada sekolah negeri di DKI Jakarta adalah penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap atau biasa disebut juga dengan Solar Panel/Solar Cell,” kata Nahdiana.

Sekolah yang menerapkan program ini, tambahnya, memiliki sejumlah manfaat yang dapat dirasakan langsung. Pertama, dapat meningkatkan kualitas udara yang lebih baik di lingkungan sekolah, sehingga bisa meminimalkan penyebaran partikel dan virus yang berbahaya di dalam ruangan.

Kedua, meningkatkan kenyamanan dari segi visual dan termal, sehingga dapat menciptakan suasana kondusif bagi guru serta siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Ketiga, menghemat energi listrik, sehingga dapat menurunkan biaya bulanan listrik. “Terakhir, tentunya turut membantu dalam pengendalian iklim global melalui pengurangan emisi karbon pada sektor bangunan sekolah,” ujar Nahdiana.

Tentunya, guru juga berperan besar dalam menerapkan sekolah yang lebih ramah lingkungan. Karena itu, Nahdiana mengimbau agar para guru melakukan sejumlah langkah, yakni meminimalkan penggunaan konsumsi energi seperti pendingin ruangan (AC), selain menambahkan dan memelihara tumbuhan di lingkungan sekolah untuk menciptakan iklim mikro yang lebih sejuk serta dapat menyaring udara kotor. “Guru juga harus memelihara dan merawat teknologi energi terbarukan yang terpasang seperti PLTS,” pungkasnya. (*)

Berita terkait

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

10 jam lalu

Bersiap Maju Pilkada, Bupati Petahana Buru Selatan Ambil Formulir ke Partai

Pengambilan formulir ke PKB, Nasdem, hingga PSI.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

15 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

15 jam lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

16 jam lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

18 jam lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

18 jam lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

18 jam lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

19 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

1 hari lalu

GBI Keluarga Allah Sumbang Dua Lukisan ke Lapas Salemba

Lukisan Yesus dibuat oleh seniman Sony Wungkar.

Baca Selengkapnya

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

1 hari lalu

PNM Terus Bekali Nasabah dengan Teknologi Digital

Semua holding Ultra Mikro telah mempersiapkan berbagai enabler yaitu rekening Simpedes UMI, AgenBRILink Mekaar, dan Senyum Mobile

Baca Selengkapnya