Usman Hamid Tolak Masuk Tim Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Sabtu, 27 Agustus 2022 12:12 WIB

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid. Foto: TEMPO | Hilman Faturrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid menolak tawaran menjadi anggota Tim Non-Yudisial Penyelesaian Pelanggaran HAM Berat. Dia beralasan tim itu memiliki wewenang yang sangat terbatas dan tidak tuntas.

“Setelah saya pelajari dan diskusikan, kami memutuskan tidak bergabung dalam tim tersebut,” kata Usman di kantor Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Jumat, 26 Agustus 2022.

Usman menuturkan mandat tim tersebut hanya terbatas pada urusan rehabilitasi korban. Rehabilitasi, kata dia memang penting. Rehabilitasi, kata dia, memang merupakan hak korban. Namun, menurut dia upaya tersebut tidak komprehensif.

Dia berharap tugas tim tersebut memiliki cakupan yang lebih luas. Misalnya, untuk merumuskan kebijakan pemerintah yang menjamin peristiwa pelanggaran HAM berat tidak terulang.

Dia berujar korban juga memiliki hak atas kebenaran. Hak atas kebenaran yang dimaksud, yakni dilakukannya penyelidikan tentang penyebab pelanggaran HAM berat di masa lalu bisa terjadi. “Kenapa peristiwa 65 bisa terjadi, kenapa peristiwa Tanjung Priok bisa terjadi?” tutur dia.

Advertising
Advertising

Dia menceritakan mendapatkan tawaran untuk menjadi anggota tim tersebut pada 8 Agustus 2022. Tawaran itu disampaikan melalui telepon. Dia sempat meminta waktu untuk berpikir dan berdiskusi. Dia akhirnya memutuskan menolak tawaran itu.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan telha meneken Keputusan Presiden tentang Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu saat sidang MPR, Selasa, 16 Agustus 2022.

Jokowi mengatakan memberikan perhatian serius terhadap penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu. Selain Keppres tersebut, Jokowi mengatakan RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi juga sedang dalam proses pembahasan.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

2 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

2 hari lalu

Laporan Investigasi: Indonesia Impor Spyware dari Perusahaan Israel

Indonesia dikabarkan tengah mengimpor Indonesia tengah mengimpor sejumlah produk spyware dan pengawasan yang sangat invasif dari Israel.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

2 hari lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

3 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

5 hari lalu

AS Tetapkan 5 Unit Keamanan Israel Lakukan Pelanggaran HAM sebelum Perang Gaza

Deplu Amerika Serikat telah menetapkan 5 unit keamanan Israel melakukan pelanggaran berat HAM sebelum pecah perang di Gaza

Baca Selengkapnya

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

10 hari lalu

Apa Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden?

Prabowo-Gibran resmi ditetapkan menjadi presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Berikut pemberitaan media asing soal penetapan itu.

Baca Selengkapnya

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

13 hari lalu

AS Jatuhkan Sanksi kepada Batalion Netzah Yehuda, Apa Tuduhannya?

Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi terhadap batalion Netzah Yehuda Israel atas perlakuan mereka terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

13 hari lalu

Pemimpin Partai Buruh Israel Desak Pembubaran Batalion IDF dengan Sejarah Pelanggaran HAM

Pemimpin Partai Buruh Israel mengatakan batalion Netzah Yehuda dalam Pasukan Pertahanan Israel (IDF) membunuh warga Palestina "tanpa alasan yang jelas".

Baca Selengkapnya