INFO NASIONAL - Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto meminta Pertamina membuka data realisasi kuota BBM bersubsidi tahun 2022. Berdasarkan laporan masyarakat, banyak SPBU yang tidak dapat melayani pembelian BBM bersubsidi dengan alasan habis.

"Padahal, kuota Pertalite untuk tahun 2022 adalah sebanyak 23,05 juta kiloliter. Sedangkan kuota solar tahun 2022 adalah sebesar 15 juta kiloliter," kata Mulyanto di Jakarta, Selasa, 9 Agustus 2022.

Karena itu dia meminta Pertamina menjelaskan secara rinci kepada DPR kondisi cadangan BBM bersubsidi yang sebenarnya. "Sekarang saja dikabarkan cadangan operasional BBM Pertamina tinggal 15 hari, dari yang seharusnya 20-30 hari. Akibatnya, di beberapa tempat mulai ada berita tentang antrean BBM. Karena itu DPR merasa perlu mendengar penjelasan resmi Pertamina terkait cadangan BBM bersubsidi tersebut," katanya.

Mulyanto minta Pemerintah mengkalkulasi secara matang kebutuhan BBM bersubsidi di tahun 2022 yaitu solar maupun Pertalite. Menurut dia, Pemerintah harus mengawasi dan mengendalikan realisasi kuota BBM tahun 2022, jangan sampai cadangan BBM bersubsidi tahun 2022 habis di tengah jalan.

"Pemerintah harus dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan agar kelangkaan BBM bersubsidi tidak terjadi. Apalagi sekarang terjadi peningkatan mobilitas masyarakat pasca pandemi Covid-19 serta migrasi pelanggan BBM non-subsidi menjadi pelanggan BBM bersubsidi," ujarnya.

Mulyanto mendesak Pemerintah segera memutuskan opsi penambahan kuota BBM bersubsidi dan menyediakan alokasi anggarannya, agar Pertamina dapat menjalankan proses penyediaan BBM secara tepat waktu. (*)