Suporter PSS Sleman Tewas Diduga Dikeroyok, Bupati Minta Polisi Usut Hingga Tuntas
Rabu, 3 Agustus 2022 16:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Suporter tim sepakbola PSS Sleman Tri Fajar Firmansyah yang disebut sebagai korban pengeroyokan sebelum laga BRI Liga 1 antara Dewa United vs Persis Solo akhirnya meninggal setelah sempat mengalami koma. Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo meminta jajaran kepolisian mengusut tuntas kasus ini.
"Kami sangat prihatin dengan peristiwa yang menimbulkan korban ini dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Sepakbola itu ada salah satunya untuk membangun persatuan, bukan saling menghancurkan," kata Kustini saat mengunjungi rumah duka di Sleman, Rabu, 3 Agustus 2022.
Kustini menyayangkan peristiwa pengeroyokan itu. Dia menyatakan seluruh suporter seharusnyaa adalah saudara, terlepas adanya perbedaan klub yang didukung. Dia pun berharap tidak ada kejadian serupa di masa mendatang dan meminta seluruh pihak untuk saling bersikap dewasa dan tidak mudah terprovokasi.
"Jangan ada korban lagi, saya minta ini yang terakhir, jangan ada lagi. Kita semua adalah saudara yang seharusnya saling mendukung dan menyayangi. Bukan memusuhi," kata dia.
Terkait upaya penanganan hukum atas kejadian tersebut, Kustini menyerahkan proses sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perkara itu.
"Kami berharap untuk seluruh suporter agar sabar menunggu hasil penyelidikan dan tidak melakukan tindakan anarkis, jangan ada tindakan sweeping atau lain sebagainya yang main hakim sendiri. Serahkan pada kepolisian. Saya percaya polisi akan transparan menyelesaikan kasus ini sampai tuntas," kata dia.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa juga menyatakan prihatin atas peristiwa tersebut. Senada dengan Kustini, dia meminta suporter PSS Sleman lainnya tak terprovokasi atas kejadian ini.
"Saya secara pribadi mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalkan mas Fajar salah satu warga kita dan juga sebagai kawan kita di supporter PSS Sleman," kata Danang saat menghadiri prosesi pemakaman.
"Saya yakin para suporter di Sleman tidak akan terprovokasi. Sepak bola kita adalah sepakbola persaudaraan. Kejadian seperti ini jangan terprovokasi, kita percayakan kepada pihak kepolisian," kata dia.
Danang pun berharap kasus tersebut dapat diusut tuntas oleh pihak kepolisian sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Tri Fajar meninggal dunia pada Selasa, 2 Agustus 2022 sekitar pukul 14.00 WIB di RSPAU Hardjolukito. Fajar merupakan suporter PSS yang tergabung dalam Brigata Curva Sud (BCS) dari komunitas BTCY.
Pengoroyokan terhadap Fajar terjadi pada Senin, 25 Juli 2022. Pemuda yang berprofesi sebagai tukang parkir di kawasan Babarsari, Depok, Sleman, tersebut menjadi korban salah sasaran saat suporter Persis Solo melintas di tempat dia bekerja. Saat itu, sejumlah suporter Persis Solo hendak menyaksikan pertandingan antara klub kesayangannya kontra Dewa United di Stadion Moch Soebroto, Magelang.
Keributan sempat terjadi di beberapa lokasi yang dilintasi oleh suporter Persis Solo mulai dari Tugu Pal Putih Yogyakarta, Jalan Affandi, serta kawasan Jombor, Mlati, Sleman.
Fajar yang saat itu tengah bersama teman-temannya dikeroyok sejumlah orang dengan benda tumpul hingga mengalami luka di bagian kepala dan mengalami kritis.
Pasoepati, komunitas suporter Persis Solo, telah mengirimkan karangan bunga tanda duka cita ke kediaman Fajar. Selain itu, ucapan duka juga datang dari Slemania, komunitas suporter PSS Sleman lainnya dan berbagai suporter klub BRI Liga 1.
Catatan: Judul artikel ini sudah diubah. Sebelumnya terdapat frasa 'Persis Solo' di bekalangan kalimat dikeryokok. Perubahan terjadi setelah pihak media officer Persis Solo menyatakan tak ada kelompok suporter mereka yang melintasi Yogyakarta saat kejadian.