Bahlil Komentari Wacana Duet Puan Maharani da Anies Baswedan, Bambang Pacul: Ngapain Gothak Gathuk?

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Febriyan

Selasa, 12 Juli 2022 17:19 WIB

Puan Maharani berfoto bersama Anies Baswedan saat gelaran Formula E Jakarta, Sabtu, 4 Juni 2022. Dia juga duduk berdampingan dengan Presiden Jokowi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengkritik sikap Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia yang turut mengomentari wacana menduetkan Puan Maharani dengan Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Bambang menilai Bahlil tak dalam posisi untuk berkomentar soal itu.

"Pernyataan Bahlil itu standing position-nya sebagai apa? Pak Bahlil itu kan posisinya sekarang menteri investasi, kemudian bicara capres-cawapres itu masuk akal enggak?," ujar pria yang akrab disebut Bambang Pacul itu di Kompleks Parlemen, Senayan pada Selasa, 12 Juli 2022.

Sebagai orang di luar partai dan juga pejabat negara, Bambang Pacul meminta Bahlil tidak ikut-ikutan urusan pencapresan, apalagi yang melibatkan kader PDIP.

"Ngapain gothak gathuk," ujar dia. "Bicara Pilpres, PDIP belum menetapkan calon sampai hari ini. Capres di tangan ibu ketua umum".

Bahlil Lahadalia sebelumnya menyebut Puan Maharani dengan Anies Baswedan cocok diduetkan untuk menjadi calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pilpres 2024

"Wah pasangan bagus itu, bisa-bisa satu kali putaran itu pasangan. Menurut saya, ini (kalau Jadi) bisa-bisa rekonsiliasi nasional antara cebong kampret," ujar Bahlil dalam sebuah acara diskusi daring yang digelar Indikator Politik Indonesia, Senin, 11 Juli 2022.

Advertising
Advertising

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai wacana duet Puan dengan Anies dimunculkan oleh sejumlah kalangan elite politik usai melihat kebersamaan Ketua DPP PDIP dan Gubernur DKI Jakarta itu di ajang Formula-E pada Sabtu, 4 Juni 2022. Puan dan Anies duduk bersisian menonton gelaran balap mobil listrik tersebut bahkan sempat berfoto bersama.

Menurut Burhan Puan dan Anies bisa menjadi pasangan yang saling melengkapi secara kualitatif. Namun dari segi kuantitatif, ujar Burhanuddin, wacana duet tersebut masih perlu diuji.

"Meski dari segi kualitatif memang menjanjikan, dari segi kuantitatifnya perlu dites, apakah keduanya punya daya tarik. dan bisa diterima segmen pemilih masing-masing," tuturnya.

PDIP merupakan satu-satunya partai yang memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold. Akan tetapi, hingga saat ini mereka belum menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dan wakilnya.

Nama Puan Maharani menyeruak setelah sejumlah kader partai banteng menyebutkan putri dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu sebagai satu-satunya calon yang akan mereka usung. Akan tetapi elektabilitas Puan menurut sejumlah lembaga survei hingga saat ini masih sangat rendah. Di sisi lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga merupakan kader PDIP disebut memiliki elektabilitas tertinggi di antara calon-calon potensial lainnya.


Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

6 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

10 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

13 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

16 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

20 jam lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

1 hari lalu

CekFakta #258 Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Toxic Positivity; Energi Positif yang Palsu selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 hari lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya