Setara Institute Kritik Penunjukan Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki

Reporter

M. Faiz Zaki

Editor

Amirullah

Jumat, 8 Juli 2022 00:06 WIB

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian (kiri) menyaksikan Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki menandatangi berita acara pada prosesi pelantikan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh di ruang rapat paripurna DPRA, Banda Aceh, Aceh, Rabu, 6 Juli 2022. Penunjukkan Marzuki dikritik KontraS, KontraS Aceh, LBH Banda Aceh, Katahati Institute, Perludem, dan ICW, karena dinilai latar belakang militer masih dijadikan pertimbangan untuk mengisi jabatan sipil. ANTARA/Irwansyah Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Setara Institute mengkritik penunjukan Achmad Marzuki sebagai penjabat Gubernur Aceh. Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani mempertanyakan komitmen reformasi TNI atas penunjukan kalangan perwira tinggi aktif tersebut.

“Pasca-Orde Baru, militer dikembalikan ke barak agar dapat fokus pada tugas-tugas utamanya sebagai alat negara di bidang pertahanan. Setelah sebelumnya pada Orde Baru banyak terlibat pada ranah sosial politik, serta agar menjadi tentara yang profesional, sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI,” kata Ismail dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 5 Juli 2022.

Menurutnya, TAP MPR Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan Polri pada konsiderans huruf d telah mengingatkan, bahwa peran sosial-politik dalam dwifungsi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia menyebabkan terjadinya penyimpangan peran dan fungsi TNI dan Polri.

Akibatnya adalah tidak berkembangnya sendi-sendi demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ismail menilai, pemerintah semestinya sudah memahami soal ini.

Penunjukkan tersebut dianggap mengulang persoalan lama yang belum dipatuhi oleh pemerintah soal penempatan anggota TNI dan Polri aktif. Dari persoalan tersebut, Setara menilai pemerintah enggan enggan melaksanakan reformasi TNI-Polri, serta melaksanakan amanat Undang-Undang.

Advertising
Advertising

“Penunjukan TNI aktif sebagai penjabat Gubernur Aceh memperlihatkan ketidakkonsistenan Mendagri atas pernyataannya,” tuturnya.

Ismail melihat setelah penunjukkan TNI aktif sebagai penjabat Bupati Seram Barat, banyak kritikan dari masyarakat. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebelumnya juga telah menyatakan, anggota TNI-Polri aktif tidak akan lagi diusulkan sebagai penjabat kepala daerah.

Ismail menuturkan, Setara Institute telah berkali-kali menyampaikan bahwa pemerintahan sipil harus memastikan profesionalitas TNI-Polri. Caranya dengan tidak memberi jabatan sipil tertentu di luar ketentuan Undang-Undang.

Setara Institute pun menilai, Presiden Joko Widodo mesti mengevaluasi kebijakan para menterinya. Hal itu guna menjaga profesionalitas dan agenda reformasi TNI-Polri supaya tetap pada jalurnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian melantik Mayjen TNI (Purn) Achmad Marzuki sebagai Penjabat Gubernur Aceh untuk mengisi kekosongan kepala pemerintahan di sana. Dalam sumpah jabatannya, Achmad Marzuki bersedia memegang teguh ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 dan menjalankan segala aturan selurus-lurusnya.

Tito mengatakan pengisian kekosongan jabatan tersebut sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur/Bupati/Wali Kota, Presiden menunjuk penjabat gubernur untuk masa waktu selama satu tahun. Penetapan Achmad Marzuki diklaimnya sudah mendapatkan masukan dari sejumlah pihak, baik DPRA hingga kementerian lembaga terhadap beberapa calon.

Setelah itu, hasilnya diserahkan kepada Presiden dan dilaksanakan sidang tim penilai akhir. Pada sidang tim penilai yang dipimpin Presiden tersebut akhirnya menugaskan Achmad Marzuki sebagai penjabat Gubernur Aceh.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

19 jam lalu

Aparat Gabungan TNI Halau Serangan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa Intan Jaya

Dalam pengejaran kelompok TPNPB-OPM ini, aparat gabungan menemukan senjata anak panah dan busur, senter, beberapa foto.

Baca Selengkapnya

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

1 hari lalu

Jaringan Komunikasi di Pogapa Terputus, TPNPB-OPM Sebut Warga Mengungsi

Warga Nabire tak bisa berkomunikasi dengan keluarganya di Pogapa setelah TNI-Polri datang menggunakan tiga helikopter menjemput jenazah Alexsander.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tuding Serangan Udara Bakar 3 Rumah Warga Sipil di Kampung Pogapa, Ini Kata TNI

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas pembakaran tiga rumah warga sipil di Kampung Pogapa itu.

Baca Selengkapnya

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

1 hari lalu

TNI Klaim Tembak Anggota TPNPB-OPM, Amankan Kampung Pogapa Papua Tengah

TNI menyatakan berhasil mereduksi kekuatan OPM kelompok Afrianus Bagubau dan Keny Tipagau.

Baca Selengkapnya

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

2 hari lalu

Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah

Menurut jubir TPNPB-OPM, banyak sekolah di pedalaman Papua dijadikan sebagai pos militer TNI-Polri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

2 hari lalu

Pemerintah Bangun Sistem Pertahanan Cerdas di IKN

Pemerintah tengah berupaya membangun sistem pertahanan cerdas di Ibu Kota Nusantara atau IKN.

Baca Selengkapnya

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

2 hari lalu

Disebut Berbaur dengan Warga Saat Kontak Senjata, TPNPB OPM: Kami Kan Perang Gerilya

TPNPB-OPM, menjelaskan soal penyerangan markas Kepolisian Sektor Homeyo di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah, sebagai perang gerilya.

Baca Selengkapnya

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

2 hari lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

2 hari lalu

TPNPB-OPM Minta Pemerintah Indonesia Buka Akses Lembaga HAM ke Papua

TPNPB-OPM meminta pemerintah Indonesia membuka akses bagi lembaga-lembaga HAM nasional maupun internasional ke Papua.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

2 hari lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya