Menkes Pastikan Omicron BA.4 dan BA.5 Tak Lebih Bahaya dari Varian Delta

Senin, 13 Juni 2022 16:41 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) disaksikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan keterangan pers usai mengikuti rapat terbatas terkait PPKM di Kantor Presiden, Jakarta, Senin, 13 Juni 2022. Dari delapan kasus, tiga di antaranya adalah kasus kedatangan luar negeri sementara lima sisanya merupakan penularan transmisi lokal. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dua varian Covid-19 baru, yakni Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 sudah ditemukan di Indonesia. Budi memprediksi peningkatan kasus bakal terjadi sebulan setelah varian baru ini ditemukan.

Meski begitu, Budi meminta masyarakat tak terlalu khawatir dengan varian baru virus ini.

"Kasus kematiannya 1/10 dari kasus kematian di varian Delta dan Omicron. Jadi walaupun memang BA.4 dan BA.5 ini menyebabkan kenaikan kasus di beberapa negara di dunia, tetapi puncak dari kenaikan kasusnya maupun hospitalisasinya, maupun kematiannya, jauh lebih rendah dibandingkan Omicron yang awal," ujar Budi di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 13 Juni 2022.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan saat ini sudah ada 8 kasus Covid-19 varian baru di Indonesia dengan tiga di antaranya merupakan kasus impor. Para terjangkit, kata Budi, merupakan warga negara Brazil yang datang ke acara Global Platform For Disaster Risk Reduction di Bali.

Sementara lima sisa kasus lainnya adalah kasus transmisi lokal dengan 4 terdeteksi di Jakarta dan 1 terdeteksi di Bali yang merupakan tenaga media yang juga datang dari Jakarta.

Advertising
Advertising

"Jadi memang transmisi lokal ini sudah terjadi di Jakarta. hasil pengamatan kami menunjukkan bahwa kenaikan kasus konfirmasi memang terjadi di Jakarta juga di daerah Jabar, Banten, dan juga di Bali," kata Budi.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan persentase penularan kasus Covid-19 di Indonesia masih terbilang rendah. Ia mencontohkan, saat ini kasus harian di Indonesia mencapai 574 kasus. Sementara di negara seperti Australia kasusnya masih mencapai 16 ribu per hari, India 8.500, Singapura 3.100, Thailand 2.400, dan Malaysia 1.700 kasus.

Selain itu, Airlangga memaparkan tingkat reproduksi kasus efektif di luar wilayah Jawa Bali relatif stabil di angka 1 persen. Seperti di Sumatra 1 persen, Nusa Tenggara 0,99 persen, Kalimantan 0,99 persen, Sulawesi 0,99 persen, Maluku 0,98 persen, dan Papua 0,99 persen.

"Kemudian dari tingkat kesembuhan secara nasional 97 persen, angka kematian 2,58 persen, dan kita lihat penularan kasus Covid-19 kebanyakan lokal, yang kasus dari perjalanan luar negeri sekitar 25 kasus," kata Airlangga.

M JULNIS FIRMANSYAH

Baca: Antisipasi Omicron BA.4 dan BA.5, BNPB Minta Warga Kurangi Mobilitas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

4 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

8 hari lalu

Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya