Politikus Golkar Yakin Partai dari KIB Tak Menyebrang ke Koalisi Semut Merah
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Amirullah
Sabtu, 11 Juni 2022 08:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengapresiasi pembentukan poros lain oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Nggak apa, bagus malahan, sehingga membuat demokrasi semakin tumbuh kuat di Indonesia” ujarnya saat dihubungi, Jumat, 10 Juni 2022.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengistilahkan koalisi partainya dengan PKS sebagai koalisi semut merah. Sebuah analogi untuk menunjukkan koalisi kecil, tapi tetap bisa menghadapi koalisi partai besar.
Menurut Dave, kehadiran Koalisi Semut Merah bisa memberi keragaman bagi demokrasi Indonesia. Dia pun tetap optimis dengan koalisi yang terjalin saat ini antara partainya dengan PAN dan PPP. "Sekalipun ada partai dari Koalisi Indonesia Bersatu yang juga diajak menyebrang, tetapi kami yakin sudah solid bersama,” katanya.
Kemarin, Jazilul bertemu dengan Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsyi membahas soal hubungan politik dua partai. Mereka sepakat berkoalisi, namun menunggu satu partai lagi bergabung untuk memenuhi presidential threshold.
Aboe Bakar mengatakan pihaknya juga melirik Ketua Majelis Syura Salim Segaf Al Habsyi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024. Namun PKS, kata Aboe, tidak akan muluk-muluk untuk berbicara kandidat bersama partai yang diajak koalisi.
Sedangkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin pun juga sudah tetap diusung oleh partainya sendiri menjadi calon presiden. Jazilul menegaskan bahwa jika Cak Imin tidak sebagai calon presiden dalam koalisi, maka harus dibicarakan kembali alasannya.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, Koalisi Semut Merah memang butuh satu partai politik lagi jika ingin terbentuk. Menurutnya, figur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih sulit ditandingi oleh Cak Imin jika mau diusung sebagai capres.
Adi berpendapat kekuatan dari PKB dan PKS juga masih kurang kuat menandingi Koalisi Indonesia Bersatu. “Kekuatan partai masih kalah dari KIB karena gabungan tiga partai, sementara PKS dan PKB Cuma dua,” ujarnya saat dihubungi hari ini.
FAIZ ZAKI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini