Achmad Yurianto, Tokoh Paling Sering Muncul di Televisi Saat Awal Wabah Covid-19

Reporter

Tempo.co

Senin, 23 Mei 2022 10:17 WIB

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. ANTARA/Nova Wahyudi

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dan eks juru bicara atau jubir Covid-19, dr. Achmad Yurianto meninggal pada Sabtu 21 Mei 2022 pukul 18.58 di Malang.

Achmad Yurianto mulai dikenal publik setelah ditunjuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai jubir pemerintah untuk penanganan Covid-19. Kala itu, Yurianto bertugas menyampaikan perkembangan informasi terkini terkait Covid-19 melalui akun Youtube BNPB setiap sorenya. Kemudian pada 21 Juli 2020, atau di hari ke 140 menjadi jubir, posisinya digantikan oleh Wiku Adisasmito. Penggantian ini seiring dengan diberlakukannya Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional oleh Jokowi.

Pria kelahiran Malang, 11 Maret 1962 itu kembali bertugas di Kemenkes sebagai Dirjen P2P. Saat itu, Yurianto mengatakan bahwa dirinya tetap bertanggung jawab atas kasus Covid-19. Namun dalam konteks penyakit menularnya. Belum genap setahun menjabat di P2P, jabatannya dicopot. Terawan menugaskan Yurianto di jabatan barunya untuk berinovasi untuk memberikan kemudahan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan digital.

Rekam Jejak Achmad Yurianto

Mengutip dari laman Unair News, Yurianto merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jawa Timur angkatan 1990. Yurianto melanjutkan S2 Program Kajian Administrasi Rumah di Sakit UI pada 1999. Dia banyak berkarier sebagai dokter di lingkungan Tentara Nasional Indonesia atau dokter militer.

Di militer, Yurianto mengenyam Pendidikan Dasar Kecabangan Kesehatan pada 1991, Suslapa Kes I pada 1995, Suslapa Kes II pada 1998, dan Suspajemen Madya Rumah Sakit pada 2000.

Advertising
Advertising

Ia pun pernah menjadi Komandan Resimen Mahasiswa (Menwa) atau Danmenwa Universitas Airlangga pada 1986-1988. Dia juga pernah menjadi Pama Kesdam V/Brawijaya pada 1988 dan Pama Kesdam IX/Udayana pada 1990. Yurianto turut menjadi Dokter Yonif 745/Sampada Yudha Bakti Dili, Timor Timur pada 1991 serta Pakes Timbankes Denkeslap Kesdam IX/Udayana pada 1993.

Pada 1995 dia menjadi Kaurbankes & Intelmed Kesdam IX/Udayana dan Karumkit Tk.IV 03.04.04 Kencana Denkesyah Serang Kesdam III/Slw pada 2001. Yurianto menjadi Dandenkesyah 03.04.04 Serang pada 2003, Waka Rumkit tk. II Dustira Kesdam III/Siliwangi pada 2006, dan Waka Kesdam IV/Diponegoro pada 2008. Yurianto dipercaya sebagai Kepala Kesdam XVI/Pattimura Maluku pada 2009, Kepala Sub Direktorat Dukungan Kesehatan & Operasi Pusat Kesehatan TNI pada 2011 hingga 2015, serta Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan pada 2016 hingga 2019.

Kemudian pada 2019, ia diangkat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan hingga 2020. Setelah itu, Achmad Yurianto ditunjuk sebagai Juru Bicara Pemerintah Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada 2020. Setelah digantikan oleh Wiku Adisasmito, ia kembali menjabat sebagai Direktur Jenderal P2P Kementerian Kesehatan. Yurianto juga dipercaya sebagai Ahli Menkes bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi pada 2020 hingga 2022, serta Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan pada 2021 hingga 2022.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Eks Jubir Satgas Covid-19 Achmad Yurianto Wafat, ini Perjalanan Kariernya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

3 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

4 hari lalu

Tertinggi dan Terketat, Peminat Vokasi Unair Meningkat Pesat untuk UTBK 2024

Peminat vokasi Unair tinggi karena tahun ini jurusannya bisa ditaruh di pilihan pertama.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

5 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

8 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya