Kepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Febriyan

Senin, 21 Maret 2022 18:11 WIB

Ratusan kotak amal yang ditemukan Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. (Antara Lampung/Damiri)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Densus 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Marthinus Hukom mengatakan ingin mengedepankan pendekatan yang lebih lunak terhadap para pelaku terorisme. Dia menilai para pelaku tersebut bukan hanya sebagai pelaku tindakan kekerasan, tetapi juga korban.

“Bagaimana memperlakukan mereka sebagai korban, ya kami ingin mengubah pola pikir mereka,” kata Marthinus seusai rapat dengan Komisi Hukum DPR di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Senin, 21 Maret 2022.

Dia mengatakan pelaku teror melakukan kekerasan karena hanya menerima satu doktrin. Sebab itu, Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ingin mengintervensi pemikiran itu dengan cara melibatkan tokoh agama. Tokoh agama diharapkan dapat memberikan perspektif lain untuk pelaku teror.

“Kami sering bekerja sama dengan NU (Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah,” kata dia.

Marthinus mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap 120 orang anggota jaringan Jemaah Islamiyah. Mereka dibiarkan bebas sambil dibina.

Advertising
Advertising

Menurut dia, Densus sudah tahu keberadaan dan keterlibatan jaringan itu. Namun, mereka berkomunikasi dengan Densus dan meminta untuk dibina. Menurut dia, Densus tidak memproses hukum mereka.

“Itu paradigma kami sekarang,” kata dia.

Menurut Marthinus, paradigma Densus itu bahkan terlihat dalam cara menangkap pelaku teror. Dia mengatakan Densus menghindari menangkap di rumah. Sebab, rumah adalah basis terkuat teroris untuk melakukan penyerangan.

Ketika akan ditangkap, menurut dia, para teroris itu umumnya memilih untuk tewas ketimbang dipenjara. Maka itu, kata dia, Densus berupaya melakukan penangkapan saat teroris berada pada posisinya terlemahnya.
“Kami menghindari itu,” ujar dia.

Sebelumnya Marthinus menyatakan Densus 88 menangkap 658 teroris dalam dua tahun terakhir. Masifnya penangkapan tersebut, menurut dia, membuat kejadian terorisme di Indonesia terus berkurang.

Dia juga menyatakan banyaknya penangkapan itu menandakan sel-sel terorisme di Indonesia terus berkembang. Menurut dia, pelantikan pimpinan baru ISIS akan mempengaruhi aktivitas terorisme di Indonesia.

Pada pekan lalu, Densus 88 menangkap 12 orang tersangka teroris di Kabupaten Tangerang, DKI Jakarta, Bogor dan Batam. Mereka disebut terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah dan juga ISIS. Pekan sebelumnya, Densus juga menembak mati dokter Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah. Sunardi disebut terlibat dalam jaringan Jamaah Islamiyah.

Baca: Densus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun

Berita terkait

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

11 hari lalu

Putin Ucapkan Belasungkawa ke Erdogan Atas Serangan Teroris di Pusat Dirgantara Turki

Di sela-sela KTT BRICS, Putin menyampaikan belasungkawa kepada Erdogan atas serangan teroris di Turki.

Baca Selengkapnya

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

11 hari lalu

Serangan Teroris di Turki, 5 Orang Tewas 22 Luka-luka

Dua teroris menembakkan dan meledakan kantor pusat dirgantara di Ankara, Turki. Lima orang tewas.

Baca Selengkapnya

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

13 hari lalu

Menteri Agama Nasaruddin Umar Pimpin Apel Hari Santri di Tugu Proklamasi

Pada apel Hari Santri, Menteri Agama Nasaruddin Umar ingatkan agar Santri berani bermimpi dan mengambil sikap untuk NKRI.

Baca Selengkapnya

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

13 hari lalu

Mantan Pentolan Jamaah Islamiyah Hadiri Peringatan Hari Santri

Selain dua tokoh itu, ada empat mantan pentolan Jamaah Islamiyah yang ikut hadir memperingati Hari Santri.

Baca Selengkapnya

Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

14 hari lalu

Fethullah Gulen, Musuh Bebuyutan Erdogan, Meninggal Dunia

Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi upaya kudeta terhadap pemimpin Turki Recep Tayyip Erdogan, meninggal dunia pada Ahad malam dalam usia 83 tahun

Baca Selengkapnya

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

23 hari lalu

Wahid Foundation dan BNPT Bersiap Gelar Forum Kemitraan Nasional Penanggulangan Eskrimisme

Wahid Foundation menyatakan melalui kemitraan yang erat pemangku kepentingan dari berbagai sektor bisa berbagi pengalaman dan solusi.

Baca Selengkapnya

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

24 hari lalu

Rektor UIN Jakarta Sebut Imam Besar Masjid Nabawi Terkesan dengan Islam di Indonesia

Rektor UIN Jakarta mengomentari ceramah Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi, yang membahas soal ekstremisme.

Baca Selengkapnya

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

25 hari lalu

UIN Jakarta: Menyorot Langkah Jamaah Islamiyah Setelah Bubar

Para anggota senior Jamaah Islamiyah telah membubarkan organisasi tersebut pada 30 Juni 2024. Bagaimana para pakar menyoroti hal ini?

Baca Selengkapnya

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

26 hari lalu

Warga Afghanistan Didakwa Rencanakan Teror Saat Hari Pilpres AS

Warga negara Afghanistan bernama Nasir Ahmad Tawhedi (27) didakwa oleh pengadilan federal Amerika Serikat atas dugaan rencana teror pada pilres AS

Baca Selengkapnya

BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

31 hari lalu

BNN: Ada 100 Lebih WNI yang Terancam Hukuman Pidana Narkoba di Luar Negeri

Kepala BNN menyebut nama seorang perempuan yang merupakan dari sindikat narkoba internasional yang beroperasi di luar negeri.

Baca Selengkapnya