7 Kota di Indonesia Ini Rayakan Imlek dengan Cara Unik
Selasa, 1 Februari 2022 17:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan Tahun Baru Imlek 2022. Di Indonesia, ragam kemeriahan dan tradisi unik tersaji pada 1 Februari 2022. Setidaknya terdapat tujuh kota di Indonesia yang turut merayakan Imlek dengan keunikannya masing-masing.
Umumnya dalam setiap perayaan Imlek identik dengan warna merah serta menyalakan kembang api. Dilansir dari China Highlights, tradisi tersebut dipengaruhi oleh adanya mitos bahwa dulu pada Dinasti Han perayaan Imlek atau Nian Jie digunakan untuk mengusir monster jahat bernama Nian yang takut pada api dan warna merah.
Namun, seiring dengan akulturasi budaya Indonesia, tradisi perayaan tahun baru Imlek kian berkembang menjadi tradisi perayaan sosial. Lantas, bagaimana keunikan perayaan Imlek di tujuh kota di Indonesia? Dihimpun Tempo dari berbagai sumber, berikut informasinya:
- Grebeg Sudiro, Surakarta
Selain ribuan lampion, perayaan Imlek dilakukan dengan tradisi bernama Grebeg Sudiro. Tradisi itu berupa pertunjukan wayang, liong, dan barongsai yang beriringan dengan kirab budaya. Melansir dari laman resmi Pemerintah Kota Surakarta, tradisi Imlek di Kota Solo menyimpan sejarah kental akan percampuran budaya antara komunitas Tionghoa dan pribumi.
- Pasar Imlek Semawis, Semarang
Di ibu kota Jawa Tengah, Semarang, perayaan Imlek biasanya dimeriahkan dengan pentas seni khas Tionghoa. Beberapa di antaranya yaitu atraksi barongsai, wayang potehi, jajanan, hingga kerajinan. Berlokasi di Pasar Imlek Semawis, hal yang unik dari perayaan Imlek ini adalah adanya makanan hasil akulturasi budaya Semarang dan Tionghoa yang bernama lumia Cap Go Meh, brokoli siram jamur, dan makanan lainnya.
- Glodok, Jakarta Barat
Patekoan adalah sebutan tradisi perayaan yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa di daerah Glodok, Jakarta Barat. Diberitakan Tempo pada 1 Februari 2022, tradisi ini dilakukan dengan menyediakan air teh gratis kepada siapa saja yang melintasi jalan Glodok. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-16.
- Perang Air, Riau
Sangat berbeda dengan tradisi perayaan Imlek di kota-kota lainnya, Riau mempunyai tradisi unik dengan melakukan Festival Perang Air atau tradisi Cian Cui. Seluruh warga, baik yang berasal dari etnis Tionghoa atau warga Riau, kompak turun ke jalan dan melakukan perang air dengan menggunakan pistol air. Seluruh peserta akan basah kuyup dan tentunya diselimuti rasa gembira.
- Imlek Fair, Medan
Melansir data sumut.bps.go.id, etnis Tionghoa di Kota Medan menempati urutan kelima terbesar di Indonesia. Tak heran saat perayaan Imlek dirayakan dengan perayaan yang meriah. Melalui Pemkot Medan, biasanya menggelar Imlek Fair di mana pengunjung bisa melihat berbagai pertunjukan, seperti atraksi barongsai, kembang api, dan lainnya yang berlokasi di Maha Vihara Maitreya.
- Pulau Kemaro, Palembang
Kota Palembang, tepatnya di Pulau Kemaro yang terletak di tengah Sungai Musi juga menjadi kota di Indonesia yang mengadakan perayaan Imlek hingga Festival Cap Go Meh. Di dalamnya, terdapat beragam pawai kesenian khas Imlek. Di antaranya yaitu barongsai, wayang orang khas China, dan kesenian tradisional lainnya.
- Singkawang
Perayaan Imlek di Kota Singkawang diklaim sebagai perayaan Imlek terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Sebab, kota ini mayoritas dihuni oleh etnis keturunan Tionghoa. Biasanya akan digelar suatu tradisi bernama Tatung, yaitu ketika para pria, wanita hingga anak-anak berkumpul dan menolak roh jahat dan kemalangan di tahun baru.
HARIS SETYAWAN
Baca juga: Singkawang Sambut Imlek, Ribuan Lampion Dipasang