Perhimpunan Dokter Paru Minta Pemerintah Tingkatkan Level PPKM

Reporter

Friski Riana

Senin, 24 Januari 2022 14:17 WIB

Warga melintas di dekat mural bertema COVID-19 di Jakarta, Rabu, 1 Desember 2021. Memasuki bulan Desember dan menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, Pemerintah kembali menaikkan status PPKM di DKI Jakarta menjadi level 2. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia PDPI) Agus Dwi Susanto meminta pemerintah meningkatkan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bagi daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

"Level-level di daerah yang sudah merah, maka PPKM harus lebih tinggi dari level saat ini,” kata Agus dalam konferensi pers, Senin, 24 Januari 2022.

Agus mengatakan pelaksanaan PPKM merupakan salah satu upaya dari pencegahan primer agar orang tidak terkena Covid-19. Selain PPKM, Agus menyebutkan upaya lainnya adalah pemerintah menggelar vaksinasi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Upaya lainnya, Agus mengungkapkan, pemerintah harus membuat regulasi menyangkut kekarantinaan bagi pelaku perjalanan luar negeri. Kemudian masyarakat juga wajib menjalankan protokol kesehatan dan melaksanakan vaksinasi. Pasalnya, orang-orang yang sudah divaksin Covid-19 dan terinfeksi Omicron memiliki gejala yang ringan.

Untuk pencegahan sekunder, Agus menjelaskan ditujukan bagi orang yang sudah sakit. Mereka yang bergejala ringan atau tanpa gejala wajib melakukan isolasi mandiri atau terpusat. Pasien yang bergejala sedang hingga berat harus dirawat.

Advertising
Advertising

Adapun pencegahan tersier dalam penanganan Covid-19 dari varian Omicron adalah bagi yang sudah dirawat di rumah sakit. Upayanya berupa menurunkan angka kematian.

Baca: Pemerintah Perpanjang PPKM Jawa-Bali Hingga 31 Januari

FRISKI RIANA

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

4 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

6 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

51 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

19 Januari 2024

Bangladesh Deteksi Sub-Varian Baru Covid-19, Tidak Mematikan tapi Cepat Menular

Bangladesh mendeteksi sub-varian baru Covid-19, JN.1, yang disebut sebagai strain omicron "varian menarik" oleh WHO

Baca Selengkapnya